Mahfud MD Tidak Percaya Ada Uang Rp2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio
Beritaneka.com—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengaku, sedari awal tak yakin mengenai keberadaan uang Rp 2 triliun yang disumbangkan keluarga almarhum Akidi Tio untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel). Menurut Mahfud, dia sudah menyindir hal tersebut lewat cuitan di Twitter.
“Saya sejak awal sudah tak yakin itu ada karena petualang seperti itu sudah banyak memberi pelajaran pada kita. Makanya ketika saya mencuit ‘mudah-mudahan itu nyata’, saya justru sama sekali tak berharap itu ada tapi saya nyindir kepada yang percaya dengan itu,” kata Mahfud MD hari ini.
Baca Juga: Anak Akidi Tio Ditangkap Polisi, Uang Bantuan Rp2 Triliun Ternyata Tidak Ada
Mahfud menerangkan, banyak orang semacam itu sejak dahulu. Dia menceritakan, ada orang yang mengaku mau menyumbang sejumlah uang, bisa menggali uang dengan kesaktian secara ajaib, bisa menemukan obat untuk 1.000 penyakit, tapi semua itu bohong.
“Saya mendukung Hamid Awaluddin yang tak mau percaya begitu saja dengan sumbangan Rp2 triliun dari Akidi Tio itu. Makanya saya berbagi pengalaman di cuitan saya itu,” kata dia.
Karena itu, dia menyatakan, sejak awal dia tak percaya pada berita Akidi Tio karena modus bohongnya sama dengan yang sudah-sudah. Dia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Daru, terkait keberadaannya di acara seremoni pemberian uang Rp2 triliun itu.
Baca Juga: Keluarga Akidi Tio, Dermawan Pemberi Bantuan Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid-19
“Ternyata gubernur juga hanya diundang seremoni sebagai Forkopimda secara dadakan tapi tak ada penyerahan barang atau dokumen apa pun,” kata Mahfud.
Beritaneka.com—Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio dijemput langsung Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro ke Mapolda Sumsel, hari ini Senin (2/8/2019).
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel pukul 12.59 WIB dan langsung masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dengan bercelana panjang hitam, Heriyanti berusaha menghindari wartawan dan terus berjalan cepat sambil menutupi wajahnya menggunakan tangan.
Uang sumbangan sebesar Rp2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio ternyata tidak ada.
Dengan demikian Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio yang menyerahkan simbolis bantuan ke Kapolda Sumsel bakal ditetapkan sebagai tersangka.
Hal ini dikatakan langsung Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro saat meminta tanggapan Prof Dr dr Hardi Darmawan, dokter keluarga yang jadi perantara saat penyerahan simbolis dana tersebut.
Prof Dr dr Hardi Darmawan hadir di gedung Ditkrimum Polda Sumsel hanya berselang sepuluh menit setelah kedatangan Heriyanti.
Polisi ingin meminta keterangan mantan Dirut RS RK Charitas tersebut mengenai rencana bantuan Rp2 triliun yang sempat diumumkan Heriyanti langsung ke Kapolda Sumsel.
Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya. “Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia,” kata Prof Hardi.
Setelah menyampaikan hal tersebut, Prof Hardi Darmawan selanjutnya dibawa ke ruang Dir Krimum Polda Sumsel untuk bertemu langsung dengan Heriyanti.
Baca Juga: Keluarga Akidi Tio, Dermawan Pemberi Bantuan Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid-19
Beritaneka.com—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mendapat bantuan dana penanggulangan Covid-19 sebesar Rp2 Triliun dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha sukses asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan.
Penyerahan dana bantuan disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
“Bantuan berupa uang sebesar Rp2 triliun,” kata Gubernur Sumsel H Herman Deru kepada wartawan setelah penyerahan bantuan Covid-19 sebesar Rp2 triliun di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021).
Baca Juga: Perpanjangan PPKM, PKS: Hindari Manajemen Asal Bapak Senang
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, Akidi Tio adalah pengusaha yang dia kenal saat bertugas di Aceh beberapa tahun silam.
Perwakilan keluarga lalu menyampaikan kepada dirinya bahwa akan ada bantuan dana yang diberikan kepada masyarakat Sumsel terdampak Covid-19.
Meski Kapolda sendiri tak menampik sempat sedikit dibuat terkejut dengan nominal fantastis dari bantuan yang diberikan. “Mendengarnya saja kaget, apalagi melaksanakan (amanah) itu. Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan. Tapi saya yakin kalau amanah ini langsung disampaikan ke semua pihak dan masyarakat, Insya Allah amanah ini dapat dikelola sebaik-baiknya,” kata Kapolda.
Nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan. Namun ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan Covid-19 termasuk masyarakat terdampak pandemi.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini. “Makanya nanti harus ada komunikasi dengan teman-teman ahli supaya bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Bantuan ini diberikan melalui dokter keluarga alm. Akidi Tio di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan dan juga disampaikan langsung kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri yang mengenal keluarga pengusaha itu saat bertugas di Aceh beberapa tahun lalu.
“Saya sebenernya adalah dokter keluarga dari almarhum Pak Akidi. Sudah 36 tahun dengan Pak Akidi dan bila ditambah dengan anak-anak, mantu dan cicit-cicitnya, berarti terhitung sudah 48 tahun saya mengenal keluarga beliau,” kata Prof dr Hardi Darmawan.
Siapa Akidi Tio? Ia seorang pengusaha sukses di bidang pembangunan dan kontraktor. Semasa hidupnya Akidi Tio dikenal dermawan dan senang memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Kebiasaan itu juga Akidi Tio ajarkan kepada tujuh anaknya yang kini juga sudah jadi pengusaha sukses dan mayoritas menetap di Jakarta.
“Sesuai dengan namanya, Akidi artinya keyakinan. Dia sudah berpesan pada anak, cucu, cicit, kalau kamu berhasil di bidang apapun, jangan lupa menyisihkan untuk orang-orang miskin, itu pesan beliau,” kata Hardi.
Baca Juga: Pemerintah Bantu Pekerja Terdampak Pandemi Subsidi Upah Rp1 Juta
Menurut Hardi, penyerahan bantuan di Sumsel karena Akidi Tio juga pernah tinggal di Kota Palembang. “Bahkan sebelum pandemi mereka juga sering membantu misalnya panti-panti jompo di Palembang ini banyak yang dibantunya. Apalagi dalam pendemi ini, jelas sekali banyak orang kesusahan,” katanya.
Bahkan sudah banyak bantuan yang diberikan oleh keluarga alm. Akidi Tio dalam penanganan covid-19. “Seperti kepada orang-orang yang melakukan isolasi mandiri, mereka banyak membantu misalnya kirim makanan. Hanya saja memang tidak dipublikasi,” ujarnya.