Beritaneka.com, Jakarta —Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para pelaku usaha dan industri pakan untuk melakukan penyerapan jagung dan produk lokal seperti dedak yang diproduksi petani seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Mentan saat meresmikan perusahaan pakan swasta yang berinvestasi di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. “Saya berharap dengan adanya pabrik pakan di sini akan memberikan nilai manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar, terutama penyerapan bahan baku pakan lokal seperti jagung, dedak, dan sebagainya yang akan mendorong pengembangan ekonomi pedesaan,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, dikutip Kamis (3/11/2022).
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai struktur ongkos usaha peternakan, komponen pakan memiliki kontribusi 56,95 persen terhadap total biaya pada budidaya ayam ras pedaging di tingkat peternakan rakyat.
Baca Juga:
- Sebanyak 20,5 Juta Pelaku UMKM Sudah Masuk Ekosistem Digital
- IMOS 2022 Dibuka Mulai Hari Ini, Pengunjung Bisa Test Ride Banyak Motor Baru
- Kemnaker Luncurkan Platform SIAPkerja, Permudah Masyarakat Cari Kerja
- Sebanyak 200 Vial Obat Gangguan Ginjal Akut Fomepizole Tiba di Tanah Air
- Mentan: Stok Beras Nasional Mencukupi, Produksi Beras Tahun Ini Tinggi
- ADWI 2022, Menparekraf: 50 Desa Wisata Terbaik Simbol Kebangkitan Ekonomi Indonesia
Sementara itu, untuk budidaya ayam ras petelur, kontribusi pakan mencapai 70,97 persen. Pakan ternak menjadi satu hal yang mempengaruhi kenaikan terhadap komoditas penyumbang inflasi untuk telur ayam dan daging ayam.
Kementerian Perdagangan mencatat adanya harga komoditas unggas yang naik akibat harga pokok produksi (HPP), didorong kenaikan harga input produksi, seperti jagung pakan, soy bean meal, dan bahan baku impor lainnya.
“Karena itu pabrik pakan dapat menyerap bahan baku pakan dari petani setempat dan harga pakan untuk peternak lebih dapat terjangkau,” kata Mentan.
Di sisi lain, Mentan berharap pabrik pakan dapat memberikan pengaruh ke harga pangan asal ternak yang lebih kompetitif di tingkat konsumen. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga telur ayam per Rabu (2/11/2022), tertahan di Rp28.600 per kilogram (kg).
Sementara itu, harga daging ayam naik tipis Rp100 dari Rp33.700 menjadi Rp33.800 dibanding hari sebelumnya. “Yang pasti kami harapkan nantinya ada kerja sama yang saling menguntungkan, antara petani dan peternak, serta masyarakat sekitar,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Lebih lanjut Mentan mengatakan, pertanian dan peternakan menjadi sektor yang memberi solusi konkret bagi tumbuh kembangnya perekonomian. Kontribusi keduanya bahkan terbukti menjadi kunci utama bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi krisis dunia.
Mentan Syahrul melihat Indonesia di bawah pimpinan Presiden Jokowi mampu menguatkan ekonomi dari ancaman pandemi dan krisis lainya. Indonesia bahkan, menjadi negara terkuat pada sistem ketahanan pangan setelah FAO dan IRRI memberi penghargaan swasembada beras selama 3 tahun berturut-turut.
“Dalam menghadapi global warming, dampak Covid-19 dua tahun setengah, di mana ekonomi sedang tergoncang, pangan bersoal di seluruh negara, Indonesia adalah salah satu negara yang sangat survive menghadapi tantangan itu. Bahkan, FAO dan IRRI memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden terhadap bagaimana pertanian Indonesia menjadi kekuatan bangsa sekarang ini,” pungkasnya.
Beritaneka.com—Kehadiran Teaching Factory (Tefa) bagi perguruan tinggi hari ini sangat penting. Pasalnya, Tefa menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengenal industri sekaligus kebaruan teknologi yang tersedia.
Hal ini diungkapkan Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam kegiatan Peresmian Student Center dan Precision Horticulture Sekolah Vokasi (SV) IPB University sekaligus Groundbreaking Teaching Factory, yang dinamai Gedung Epsilon.
Baca juga: IPB Kembangkan Krimer Sawit, Masak Rendang Cukup Satu Jam
Menurut Prof Arif, kehadiran Tefa penting bagi kompatibilitas antara pendidikan dengan industri. Dengan cara ini, pendidikan mampu up to date, sesuai dengan perkembangan zaman. Pun Sekolah Vokasi IPB University saat ini terus memperkaya fasilitas teaching factory di kampus.
“Kita ingin lulusan vokasi ketika masuk ke industri, apa yang dihadapi sama. Mahasiswa yang kuliah di vokasi, dengan fasilitas Tefa yang smart ini, begitu lulus, tidak kaget. Tefa bertujuan mengenalkan industri kepada mahasiswa dan menghadirkan aura industri di dunia kampus,” ujar Prof Arif Satria.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Arief Daryanto menerangkan, Tefa merupakan wahana pembelajaran untuk kegiatan pendidikan, inovasi dan riset. Baik bagi mahasiswa, dosen maupun mitra industri.
“Teaching Factory SV IPB University akan terus berkembang, karena sifatnya multi discipline approach. Ini satu kebanggaan kami. Dan ini melengkapi learning center yang ada IPB University saat ini,” terangnya.
Baca juga: Apakah Pohon Emas Ada di Indonesia? Ini Penjelasan Pakar IPB University
Menurutnya, IPB University sendiri saat ini memiliki banyak learning center di berbagai daerah. Di antaranya Kebun Percobaan Cikabayan, Sadifa Farm, Sabisa Farm, Agribusiness Technology Park, Kebun Percobaan Sukamantri untuk Tanaman Hias, Kebun Percobaan Pasir Sarongge, dan yang terluas terletak di Jonggol, bernama IPB-Jabar Innovation Valley.
“Mudah-mudahan dengan perkembangan sarana praktek ini bisa memberikan motivasi untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan, riset dan inovasi, serta menghasilkan income generating bagi institusi,” sebut Dr Arief.
Selain meresmikan Greenhouse Precision Horticulture dan Student Center, Rektor IPB University juga berkesempatan mengunjungi Teaching Factory yang tersedia di Sekolah Vokasi IPB University. Antara lain Greenhouse Precision Aquaculture dan E-Fisheries, V-Garden, Lab Culinary/Kitchen Studio dan Klinik Hewan Sekolah Vokasi.
Baca juga: Kampus Pertama di Indonesia, IPB Terima Sertifikat SafeGuard Label SIBV
Beritaneka.com—Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar webinar Kolaborasi Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) – Kedaireka dalam Ekosistem Kampus Merdeka, Jumat pekan kedua Juli 2021.
“Kita perlu sekali untuk membangun kedaulatan bangsa di dalam ekonomi, teknologi, inovasi, dan itu semua kita mulai dengan kecintaan kita terhadap produk-produk kita sendiri. Siapa yang akan mencintai dan menghargai produk kita kalau bukan kita sendiri yang memulainya,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof Nizam dalam sambutannya.
Baca juga: Pertama Kali Ikut, IPB Raih 3 Penghargaan di Indonesian Esports League University
Menurut Prof Nizam, untuk menghasilkan produk yang dicintai oleh masyarakat harus melakukan kerja keras bersama-sama, bersinergi, dan bergandengan tangan antara para inventor dan inovator dengan dunia industri.
“Di sanalah letak pentingnya mendasari kelahiran Kedaireka membangun kedaulatan indonesia untuk reka cipta, membangun kecintaan kita untuk reka cipta dalam negeri, dan membangun kemampuan kita untuk melakukan reka cipta karya anak bangsa,” jelasnya.
Terkait Kedaireka, Asisten Bidang Pengelolaan dan Komersialiasi Inovasi – Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University Dr Roza Yusfiandayani, mengatakan inovasi tersebut merupakan inovasi yang luar biasa.
Menurutnya, Kedaireka mempertemukan antara universitas sebagai banknya inovasi, sumbernya inovasi dengan mitra industri inovasi yang bisa dijalin kerjasama, hilirasi, dan komersialisasi.
“Dari IPB University ada 40 inovator yang terdaftar dalam Kedaireka. Di samping itu, proposal yang diunggah sebanyak 36 proposal dengan total dana sebesar 96,3 miliar rupiah,” terang dosen IPB University dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Lebih lanjut, inovator rumpon IPB University ini menjelaskan, kehadiran Kedaireka dapat menghilirisasi inovasi. Tidak hanya itu, inovasi tersebut juga mampu memperluas akses untuk kampus berdialog dengan mitra industri, mengurangi kesenjangan antara riset perguruan tinggi dan kebutuhan mitra industri, serta mitra industri dapat melihat penelitian dan pengembangan produk atau jasa.
Pada kesempatan yang sama, Dr Roza juga menyampaikan inovasi yang telah dihasilkan oleh IPB University. Ia mengaku, sampai saat ini IPB University telah berhasil menjadi penyumbang inovasi paling prospektif terbanyak di Indonesia.
Baca juga: Apa Hubungan Lapar dan Marah? Berikut Penjelasan Pakar IPB
Berdasarkan data dari Business Innovation Center (BIC), IPB University menyumbang inovasi sebesar 43.1 persen, yaitu 549 dari 1274 inovasi di Indonesia dari tahun 2008 sampai 2020.
“Informasi mengenai inovasi-inovasi IPB University dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi IPB Innovation yang dapat diunduh di Google Playstore,” ujar Dr Roza.
Melalui aplikasi tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat mengetahui status lisensi inovasinya. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengetahui secara detail tentang inovasi tersebut dan dapat melakukan penjajakan kerja sama
Beritaneka.com—Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim, Indonesia menduduki 10 besar industri halal dalam berbagai bidang, terutama ekonomi syariah. Namun demikian, peringkat tersebut tidak lantas menjadikan Indonesia unggul dalam sains halal. Bahkan faktanya masih tertinggal dari Thailand. Negara dengan minoritas muslim ini memiliki pusat studi kajian halal terbesar di dunia.
Prof Arif Satria, Rektor IPB University menyebut lembaganya merupakan inisiator terbentuknya LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia). Yakni sebuah lembaga yang membantu pemerintah sebagai pemeriksa halal.
Baca juga: Terkait Merdeka Belajar, Rektor IPB Nilai Perlu Regulasi yang Kondusif
Dibentuknya lembaga tersebut, pada tahun 1989, merupakan komitmen IPB University untuk terus mengembangkan studi kajian halal. Sejak tahun berdirinya LPPOM MUI, banyak peneliti IPB University yang telah mengambil peran sehingga kini dapat dikembangkan Halal Science Center di IPB University.
“Halal Science Center IPB University ini menurut saya sebuah lembaga yang penting untuk riset pengembangan R&D (Research and Development). Terutama di bidang autentikasi bahan, teknologi inovasi halal dan sistem jaminan halal. Di saat yang bersamaan kita juga concern pada bidang pengembangan manusia serta menjadi alasan untuk memperkuat ekosistem sistem jaminan halal di Indonesia,” ungkap Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini.
Melihat pangsa pasar halal yang luar biasa potensial, menurutnya Indonesia juga menjadi pasar yang menjanjikan. Terlebih lagi pertumbuhan penduduk muslim kian bertambah secara eksponensial dalam beberapa dekade terakhir.
Di tahun 2030, diperkirakan penduduk muslim dunia akan mencapai 2,2 milyar jiwa. Sudah teridentifikasi juga bahwa nilai ekonomi industri halal telah mencapai 1,8 triliun US Dóllar pada tahun 2015.
“Menurut saya, hal ini merupakan kesempatan bagi Indonesia yang memiliki nilai ekonomi, dari aspek konsumen. Dari produk makanan halal saja sudah mencapai 197 milyar US Dólar. Jadi artinya kita ini melihat potensi untuk produk-produk industri halal, untuk ekonomi. Dan di saat yang bersamaan memberikan akses pada masyarakat untuk mendapatkan produk halal. Ini saya kira merupakan hal yang sangat penting,” tambahnya.
Baca juga: Di Masa Pandemi Petani Binaan IPB University Bisa Ekspor
Ia belajar kuatnya sains halal dari Thailand terutama dengan hadirnya pusat studi kajian halal di Universitas Chulalongkorn. Menurutnya kekuatan tersebut tidak lepas dari komitmen Thailand sebagai “kitchen of the world”. Sehingga menjadikan Thailand untuk siap menyajikan produk pangan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dunia.
“Artinya, Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sudah saatnya untuk turut bersaing sebagai pemimpin industri halal di dunia,” tutupnya.
Beritaneka.com—Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyusun sejumlah agenda penting pembangunan Indonesia. Membahas peran Kementerian PUPR dalam mendukung pelaksanaan major project pemulihan ekonomi nasional diantaranya pengembangan kawasan industri dan smelter, daerah pariwisata prioritas, food estate, reformasi sistem kesehatan nasional, dan pembangunan ibu kota negara.
“Kita bahas pekerjaan yang prioritas, misalnya Jembatan Batam-Bintan dan kemudian sisa jalan tol yang ke Sumatra, kemudian dan beberapa hal yang kita highlight, jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya, jalan perbatasan Kalimantan, tujuh bendungan di Nusa Tenggara Timur, revitalisasi Danau Tondano dan Danau Limboto, Sistem Penyediaan Air MinumRegional Umbulan, dan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, pekerja, ASN, TNI, dan Polri,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Kementerian PUPR berperan penting dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional, termasuk melalui pelaksanaan sejumlah major project infrastruktur, diantaranya Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (Aceh-Lampung), Jalan Trans 18 Pulau 3T, Jalan Trans Papua.
Baca juga: Transformasi Digital, Bappenas Paparkan SDI dan Pusat Data Nasional
Selain itu, pembangunan 18 Waduk Multiguna, Pengamanan Pesisir Lima Perkotaan Pantura Jawa, Rumah Susun Perkotaan (1 Juta), Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah), serta Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90% Rumah Tangga).
Rapat pembahasan tiga pihak yang juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Keuangan tersebut juga membahas beberapa isu strategis pelaksanaan major project infrastruktur, antara lain penyediaan lahan dan skema pembiayaan untuk major project jalan tol trans Sumatera.
Baca juga: Bappenas Bahas 11 Kawasan Industri Prioritas dan Smelter dalam RKP 2022
Ada juga pembahasan kebijakan afirmasi untuk Major Project Jalan Trans Pulau 3T, keberlanjutan pelaksanaan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), prioritas dan kesiapan pembangunan Major Project Waduk Multiguna, penyediaan akses air minum tuntas untuk daerah afirmasi, pemilihan teknologi dan skema pembiayaan dalam pengelolaan persampahan, penataan kawasan permukiman kumuh, penyediaan rumah susun perkotaan, serta pembangunan infrastruktur strategis daerah.