Beritaneka.com—Tim inovasi IPB University menyerahkan hasil inovasi helm sepeda berbahan baku tandan kosong sawit kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Penyerahan helm dilakukan secara resmi di Balaikota Jakarta, 17/12.
Helm sepeda berpenguat serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) “Green Composite” merupakan inovasi dari Departemen Fisika IPB University dengan Inventor Dr Siti Nikmatin. Inovasi ini masuk dalam bagian program Matching Fund Kedaireka 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Helm biokomposit sepeda ini memiliki dua varian yaitu army dan sporty. Helm tersebut memiliki keunggulan ringan, menyerap panas, ramah lingkungan, produk nasional dari IPB University untuk Indinesia. Helm ini juga nyaman digunakan dan memiliki kekuatan yang unggul dibandingkan helm polimer.
Baca juga: IPB Kembangkan Krimer Sawit, Masak Rendang Cukup Satu Jam
Dr Siti Nikmatin menjelaskan, inovasinya itu berbahan limbah padat sawit dan diproduksi dengan melibatkan kelompok tani lingkar desa perkebunan sawit, mitra industri dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Saat ini helm sepeda biokomposit telah dikomersialisasikan oleh Tenant IPB University yaitu PT Interstisi Material Maju dan mitra UMKM PT Ecodue Widya Cadia Internasional yang juga turut hadir dalam kegiatan penyerahan helm sepeda di Pemprov DKI Jakarta ini.
Baca juga: Apakah Pohon Emas Ada di Indonesia? Ini Penjelasan Pakar IPB University
Turut hadir dalam penyerahan helm, Dekan FMIPA IPB University Dr Berry Juliadi, Ketua Departemen Fisika IPB University Dr Tony Sumaryada, Kepala Divisi Fisika Terapan sekaligus anggota riset, Dr Irmansyah, Mitra riset PT Astra Honda Motor, Dwi Arso Yedi Irwanto dan perwakilan mahasiswa MBKM, Dhiya Ulayya Tsabitah.
Dekan FMIPA IPB University, Dr Berry Juliadi menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk dan upaya dalam mengurangi emisi karbon dan mewujudkan lingkungan bersih melalui bersepeda di DKI Jakarta.
Baca juga: Kampus Pertama di Indonesia, IPB Terima Sertifikat SafeGuard Label SIBV
Dalam sambutannya Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan menyambut dengan baik inovasi helm sepeda berbahan bikomposit TKKS. Ia menyebut, inovasi helm tersebut sangat menarik. Menurutnya, inovasi tersebut mendukung produk dalam negeri berbasis riset. Ia mengaku bersedia membantu memperkenalkan helm sepeda ini secara lebih luas lagi.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan karya tulis ilmiah dari Prof Husin Alatas dan tim dalam memberikan solusi banjir di Jakarta.
Beritaneka.com—Mahasiswa IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem serta Departemen Agronomi dan Hortikultura, menciptakan alat panen kelapa sawit yang lebih efektif dan efisien.
Hendra Muhtar Telaumbanua, Erich Roganda Simarmata, Dikki Hendra Pratama, Atha Rizki Pangestu dan Ilham Yusuf Bachtiar yang didampingi oleh Dr Ir Radite Praeko Agus Setiawan, MAgr, membuat “STATERKAT” (Estate Harvesting Cutter): Perancangan Egrek Kelapa Sawit Mekanisme Sentakan Gaya Pegas Solusi Panen Lebih Mudah, Ringan, Kuat dan Cepat.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) Tahun 2021, Tim STATERKAT menjadi tim yang lolos didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: IPB Kembangkan Pemupukan Melalui Irigasi
Adapun dasar sistem perancangan yang diterapkembangkan adalah pemanfaatan mekanisme sentakan dan penyimpanan energi melalui sistem tarikan pegas, ruang kerja sentak dan sistem penguncian pada rancangan.
”STATERKAT ini merupakan alat yang prospektif digunakan untuk memanen kelapa sawit. STATERKAT menggunakan mekanisme sentakan gaya pegas, sehingga pemanenan bisa lebih efektif dan efisien tenaga,” kata Djoni, Kepala Kebun Percobaan Agronomi dan Hortikultura IPB University di Jonggol.
Baca juga: Belajar Keuangan untuk Rumah Tangga Bersama Mahasiswa IPB
Para pemanen kelapa sawit Jonggol sangat antusias untuk menggunakan alat panen ini. Menurut mereka, produk baru dan inovatif ini lebih mudah digunakan, ringan, kuat dan cepat dibanding egrek konvensional yang sudah ada.
“Setelah mencoba langsung menggunakan egrek inovasi yaitu STATERKAT, menurut saya alat ini memiliki kinerja yang baik dan mudah dioperasikan. Alat ini bisa untuk memotong pelepah maupun tandan buah kelapa sawit. Selain itu tidak memerlukan banyak tenaga untuk menggunakannya. STATERKAT, mantap,” tutur Jujun, salah satu pemanen kelapa sawit.
Hendra TB selaku Ketua Tim STATERKAT berharap, alat ini dapat bermanfaat bagi para pemanen kelapa sawit baik untuk kebun kelapa sawit skala kecil (swadaya) hingga perusahaan kelapa sawit besar lainnya.