Beritaneka.com — Kereta Api Indonesia ( KAI ) mencatat sebesar 38 persen tiket kereta api (KA) jarak jauh yang disediakan untuk angkutan mudik Lebaran 2022 sudah terjual. “Sampai dengan 14 April, KAI telah menjual 935.570 tiket KA jarak jauh atau 38% dari total tiket yang disediakan,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada wartawan.
Baca Juga:
- WHO: Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun 2022
- Pemerintah Umumkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2022 Rp39,8 Juta
- Bulog Peduli UMKM Mabrur
Joni mengungkapkan KAI telah menetapkan masa angkutan Lebaran yaitu H-10 sampai dengan H+10 Lebaran, atau 22 April 2022 hingga 13 Mei 2022. Dia menambahkan, 29-30 April 2022 menjadi tanggal favorit masyarakat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
“Tanggal keberangkatan favorit masyarakat untuk arus mudik yaitu 30 April dan 29 April. Sedangkan untuk arus balik yaitu 7 Mei dan 8 Mei,” katanya.
Beritaneka.com — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta perusahaan tidak lagi mencicil THR pekerja atau buruh pada tahun ini. Ida menegaskan, THR adalah hak pekerja dan kewajiban pengusaha.
Dengan kondisi ekonomi nasional yang membaik tahun ini, Kemnaker mengembalikan besaran THR kepada aturan semula, yaitu satu bulan gaji bagi yang sudah bekerja minimal 12 bulan. Adapun bagi yang bekerja kurang dari 12 bulan harus dihitung secara proporsional.
Baca Juga:
- Ratusan Korban Robot Trading Fahrenheit Lapor ke Polisi, Kerugian Capai Rp37 Miliar
- Presiden Jokowi Umumkan Cuti Bersama dan Libur Lebaran
- Pertamina Jamin Aman Stok BBM dan LPG Selama Ramadhan
- Kenaikan Pertalite dan LPG Hambat Pemulihan Ekonomi
- Presiden Jokowi: Arus Mudik Bisa Di luar Perkiraan Kita
- Selama Ramadhan dan Lebaran, BI Sediakan Uang Tunai Rp175,26 Triliun
- Semuanya dilakukan secara kontan dan tidak dicicil. “THR itu hak pekerja dan kewajiban pengusaha. Di tahun ini, karena situasi ekonomi sudah lebih baik, kami kembalikan besaran THR kepada aturan semula, yaitu 1 bulan gaji bagi yang sudah bekerja minimal 12 bulan. Bagi yang kurang dari 12 bulan, ya dihitung secara proporsional. Tanpa dicicil, alias kontan,” kata Ida, Sabtu (9/4/2022).
Menaker Ida menambahkan, THR bukan hanya hak para pekerja yang berstatus tetap. Artinya, pekerja kontrak, outsourcing, tenaga honorer, buruh harian lepas, supir bahkan Pekerja Rumah Tangga alias PRT berhak memperoleh THR.
Kementerian Ketenagakerjaan telah meluncurkan Pos Komando (Posko) THR 2022 melalui Surat Edaran (SE) Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tanggal 6 April 2022 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2022 bagi pekerja atau buruh perusahaan.
Posko THR yang disiapkan akan menangani pengaduan dan konsultasi, baik dari pekerja maupun pengusaha. Menaker meminta setiap pihak memanfaatkan posko ini. “Pokoknya kalau cuma ingin tanya-tanya soal THR pun kami siap melayani,” katanya.
Ida mengharapkan, perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan positif dan laba yag bagus agar memberikan THR lebih dari satu bulan gaji kepada para pekerjanya. “Bagi perusahaan yang mampu, tolong, berbagilah lebih banyak. Berikan lebih dari gaji sebulan. Jika pun bukan dalam bentuk uang, minimal dalam bentuk sembako. Agar keluarga pekerja nanti bisa buka puasa dan berlebaran dengan hidangan yang lebih baik,” katanya.
Beritaneka.com—Bank Indonesia (BI) mencatat, penarikan uang kartal (tunai) oleh perbankan secara nasional hingga 11 Mei 2021 (hari operasional terakhir sebelum libur Lebaran) mencapai sebanyak Rp154,5 triliun. Angka ini meningkat 41,5% dibandingkan realisasi penarikan periode Lebaran tahun sebelumnya sebesar Rp109,2 triliun.
Untuk wilayah Jabodebek, realisasi penarikan tahun ini sebanyak Rp34,8 triliun atau naik 61% dibandingkan penarikan uang kartal periode lebaran tahun lalu sebesar Rp21,7 triliun.
Baca Juga: LIMA Indonesia Desak Pimpinan dan Dewas KPK Minta Maaf Pada Rakyat Indonesia
“Jika dibandingkan proyeksi semula sebesar Rp152,14 triliun maka realisasi mencapai 101,5%,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Rupiah BI Marlison Hakim di Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Meningkatnya permintaan uang kartal pada periode Lebaran tahun ini sudah diperkirakan oleh Bank Indonesia seiring dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya mobilitas masyarakat.
Selain itu, bertambahnya permintaan uang kartal pada periode Lebaran tahun ini juga disebabkan adanya program bantuan sosial tunai pemerintah yang dibayarkan bertepatan dengan periode Lebaran.
Baca Juga: Hikmah Puasa Syawal Menurut Pakar Gizi IPB University
“Di sisi lain, pelarangan mudik Lebaran 2021 kali ini berada dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro berbeda dengan larangan mudik 2020 yang berada dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar, juga dapat diperhitungkan sebagai faktor penambah permintaan uang kartal pada periode Lebaran tahun ini,” katanya.
Beritaneka.com—Halal Science Center (HSC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB University gelar live webinar dengan tema “Waspada Terhadap Daging Oplosan dan Ayam Tiren Menjelang Lebaran” pada minggu kedua Mei.
Prof Khaswar Syamsu, Kepala HSC IPB University menyampaikan bahwa permintaan daging pada akhir ramadhan biasanya akan meningkat, namun tidak diimbangi dengan supply. Terjadinya gap antara pemintaan dan penawaran menyebabkan harga daging cenderung naik.
“Dikhawatirkan ada oknum melakukan kecurangan mengoplos daging sapi dengan daging yang haram seperti babi atau celeng atau dengan menjual ayam tiren (ayam bangkai mati kemarin). Bukan hanya ayam tiren, ayam yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i pun juga haram untuk dikonsumsi,” ujarnya.
“Untuk mewaspadai ini Halal Science Center IPB University mengadakan webinar. Para pakar mengupas cara mengidentifikasi dan mengetahui agar konsumen, khususnya umat Islam, bisa lebih teliti dalam memilih daging, baik daging sapi maupun ayam yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal),” imbuhnya.
Dr Joko Hermanianto dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University menjelaskan beberapa kriteria daging halal dalam Islam.
“Yang halal itu banyak sedangkan yang tidak halal sedikit. Yang tidak halal yaitu bangkai, darah, babi, binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Semua hewan buas atau bertaring, menjijikkan, hewan yang dianjurkan dibunuh dan hewan yang dilarang dibunuh juga haram,” ujarnya.
Menurutnya daging oplosan itu sulit untuk dibedakan, perlu latihan yang mendalam untuk dapat membedakannya. Daging babi/celeng biasanya dilumuri dengan darah sapi supaya warnanya mirip daging sapi.
“Secara visual bisa dibedakan namun perlu latihan dan latihan. Paling tidak ada ciri utama yang perlu kita kenali. Pertama warna daging babi pucat sementara daging sapi lebih gelap karena konsentrasi mioglobin pada sapi tiga kali lipat dibanding babi. Tapi karena pucat, oleh pengoplos kadang dioplos dengan darah sapi,” jelasnya.
Baca juga: Berbagai Inovasi IPB University Bidang Kehutanan dan Pertanian
Berikutnya adalah pada seratnya, serat pada babi lebih lembut dibandingkan serat pada sapi yang lebih kasar. Kandungan lemak pada sapi cenderung kering dan baunya khas, sementara lemak pada babi cenderung meleleh dan aromanya juga khas. Ini ciri yang paling dominan, yang jika dilatih, kita bisa untuk membedakannya.
Untuk lebih meyakinkan, dapat dilakukan uji rapid test dengan alat PDK lateral flow enzym-immunoeassay. Alat ini memiliki ketelitian 0,5 persen. Artinya jika daging sapi 99,5 persen dicampur daging babi 0,5 persen itu masih terdeteksi namun untuk yang sudah diolah ketelitian akan menurun. Namun demikian alat ini hanya sebagai test awal jika terdapat temuan positif harus diteruskan dengan test PCR.
Sementara itu pada unggas, Drh Supratikno Dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) mengungkapkan ciri-ciri ayam yang baik yaitu umumnya berwarna putih agak sedikit kemerahan. Ayam tertentu jika ransumnya banyak mengandung pigmen kuning maka kulitnya juga akan sedikit menguning.
Pada ayam kampung ada yang kakinya hitam, kuning, ada yang bulunya berfolikel agak hitam ada juga yang tidak. Kemudian baunya tidak menyimpang, tidak berbau amis yang menyengat. Permukaan kulitnya lembab, permukaan daging yang bersih tidak terdapat darah dan pori-pori bekas cabutan bulunya tertutup.
“Kalau ayam disembelih dalam kondisi hidup masih rigor mortis, ototnya secara selular itu belum mati dan masih bisa berkontraksi. Ketika dicabut bulu maka akan mengkerut lagi sehingga pori-porinya tidak akan membuka. Sangat berbeda dengan ayam tiren, rigornya sudah selesai pada saat dibersihkan, pori-porinya terbuka,” ungkapnya.
Ia menambahkan ayam tiren yang matinya sudah lama akan terjadi pembekuan darah di dalam tubuhnya. Dagingnya juga terlihat memar berwarna merah keunguan, jika pura-pura dipotong terlihat jelas pembuluh darahnya tidak keluar dan terisi penuh oleh darah serta folikel bulunya agak terbuka berwarna merah.
Baca juga: Hadapi Ancaman Ayam Impor Brazil, Pakar IPB Minta Pemerintah Permudah Impor Bahan Baku Pakan
Berikutnya adalah ayam yang diberi formalin supaya tidak mudah busuk serta aroma busuknya hilang. Formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat, digunakan dalam industri kayu, cat serta bersifat karsinogenik.
“Ayam yang diberi formalin dapat melalui perendaman atau disuntik. Ciri umumnya kulitnya kering dan jika dicubit biasanya tidak kembali lagi karena kehilangan elastisitas. Ayam ini juga punya aroma spesifik dan biasanya lalat tidak mau hinggap di sini,” jelasnya.
Supratikno juga menjelaskan tentang penyembelihan ayam. “Untuk penyembelihan memerlukan teknik yang cukup presisi. Dalam menyembelih harus terpotong saluran nafas (hulqum/trachea), mar’i/esophagus, pharynx dan wadajain/arteri,” ujarnya.
Ia menambahkan “Pembuluh darah ayam itu agak berbeda karena dia berjalan di dalam tulang sehingga perlu teknik yang presisi. Hal ini untuk menjaga kehalalan serta kesejahteraan hewan tersebut,” tandasnya.
Beritaneka.com—Polri menambah pos penyekatan dari yang semula 333 pos menjadi 381 pos di banyak lokasi untuk menyekat semua kendaraan pemudik mulai dari Polda Sumatera Selatan hingga Polda Bali.
Kepala Bagian Operasional Korps Lalu Lintas Polri Kombes Polisi Rudi Antariksawan mengatakan, ada sembilan Polda yang dilibatkan untuk membuat pos penyekatan tersebut. Perinciannya, Polda Sumatera Selatan ada 10 pos penyekatan, Polda Lampung sembilan pos, Polda Banten 16 pos, Polda Jawa Barat 158 pos, Polda Metro Jaya 14 pos, Polda Jawa Tengah 85 pos, Polda DIY 10 Pos, Polda Jawa Timur 74 pos dan Polda Bali lima pos penyekatan.
“Pos penyekatannya sudah ditambah jadi 381 pos penyekatan mulai dari Palembang sampai Bali,” kata Rudi kepada wartawan, Selasa (4/5/2021) kemarin.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak mudik pada Hari Raya Idulfitri tahun ini. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. “Diimbau masyarakat untuk tidak mudik tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 telah merilis adendum Surat Edaran No. 13/2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah.
Melalui adendum yang ditandatangani Doni Monardo, selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Covid-19, pada 21 April 2021 tersebut, pemerintah akan memperketat mekanisme perjalanan transportasi pada saat musim mudik 2021, di samping peniadaan mudik. Dalam SE No. 13/2021, pada bagian C, Satgas menyatakan periode peniadaan mudik berlaku selama 12 hari yakni pada periode 6-7 Mei 2021.
“Periode peniadaan Mudik Idul Fitri 1442 Hijriah adalah tanggal 6-17 Mei 2021 dan upaya pengendalian Covid-19 adalah selama bulan suci Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah,” demikian kami kutip isi pada bagian C, SE No. 13/2021. S
Dalam adendum SE No. 13/2021, Satgas menambahkan pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik selama 22 April-5 Mei 2021 dan H+7 peniadaan mudik (18-24 Mei 2021).
“Tujuan adendum surat edaran ini adalah untuk mengantisipasi peningkatan arus pergerakan penduduk yang berpotensi meningkatkan penularan kasus antardaerah pada masa sebelum dan sesudah periode peniadaan mudik diberlakukan,” demikian isi adendum.
Beritaneka.com—Mengantisipasi kenaikan harga daging menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Perum Bulog menggelar Operasi Pasar daging beku di Jakarta.
“Sebagai tindaklanjut pelaksanaan dan pemantauan ketersediaan komoditas pangan di masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, Bulog menggelar operasi pasar daging beku agar masyarakat betul-betul melihat sendiri dan menjadi tenang,” kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat memantau langsung Operasi Pasar daging beku di Rumah Pangan Kita Gatot Subroto, Senin (19/4/2021).
Daging sapi beku yang disiapkan dalam operasi pasar kali ini dijual dengan harga Rp80.000 per kg. Disiapkan stok sebanyak 5 ton per hari untuk satu titik yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat.
Operasi Pasar daging beku ini diperkirakan akan dilaksanakan selama kurang lebih 5 hari ke depan dan akan diperpanjang untuk melihat kebutuhan dan antusias dari masyarakat.
Febby mengatakan, Bulog sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok daging beku yang menjadi tanggung-jawab Bulog untuk bisa selalu tersedia di masyarakat.
“Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” katanya. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir.
Perum Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna membantu mensukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Dari pantauan redaksi Beritaneka di Pasar Pucung, Depok harga daging sapi sudah mencapai Rp110-120 ribu per kilogram. Harga turun-naik setiap hari. Harga daging sapi ini bisa terus naik mendekati Idul Fitri.
Pedagang daging, Anti (28), memperkirakan harga jual akan kembali naik sebesar Rp5-10 ribu biasanya tiga hari sebelum Lebaran. “Hampir sama seperti tahun lalu, harga daging mengalami kenaikan jelang Lebaran,” katanya saat berbincang dengan Beritaneka pada Selasa (20/4/2021).
Sementara harga ayam negeri sepekan terakhir juga naik Rp5 ribu menjadi berkisar Rp45-Rp50 ribu per ekor dengan berat 2 kilogram. Namun, walaupun naik, pembeli tetap ramai.(el)