Beritaneka.com—Komunitas Tangan Di Atas (TDA) merupakan komunitas bisnis terbesar di Indonesia dan menjadi wadah para pengusaha yang telah tersebar di berbagai penjuru daerah.
TDA terus melakukan kolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan atau pun perusahaan swasta. Belum lama ini, komunitas TDA menjalin kerjasama dengan JNE yang merupakan perusahaan penyedia jasa pengiriman.
Program kerjasama ini, selaras dengan Komunitas TDA sebab kerap kali para pengusaha melakukan pengiriman barang dagangnya. Sehingga lebih mudah untuk melakukan pengiriman produk yang dijual oleh para komunitas TDA.
Baca juga: JNE Bantu Dirlantas Polda Metro 20 Ribu Handsanitizer
Ibrahim Mochamad Bafagih Presiden TDA 7.0 mengatakan melalui program kerjasama dengan JNE, TDA mendapatkan diskon dengan beberapa ketentuan.
“Jadidari JNE kami memperoleh diskon untuk seluruh pengiriman keseluruh Indonesia melalui TDA Passport,” ujar Presiden TDA 7.0 yang juga owner Tunecca.
Baim sapaan akrabnya menyebutkan bahwa JNE juga men-support pembiayaan TDA Business School bagi member yang menjadi mentor. Sehingga para mentor mendapatkan kebebasan untuk pembiayaan di TDA Business School.
“TDA Business School adalah program kurikulum setara S2 bisnis yang membedakan di TDA Business School tidak mendapatkan ijazah,” ungkapnya.
Sementara itu Mohamad Feriadi PresidenDirektur JNE menyebutkan bahwa di era industri 4.0 saat ini kolaborasi merupakan win win solution bagi pelaku usaha. Terlebih di masa pandemiini JNE berusaha memberikan dukungan kepada UKM di seluruh Indonesia untuk tetap berjaya di negeri sendiri.
“Pandemi membuat pola belanja masyarakat berubah, mungkin ada banyak sektor terdampak pandemi namun ini juga peluang bagi UKM untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri” ujar Feri.
Baca juga: JNE Raih Gold Champion of Indonesia di WOW Brand Festive Day 2021
UKM yang menjadi roda perekonomian masyarakat juga harus menjadi kebanggaan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran menggunakan produk dalam negeri.
Nantinya, JNE akan men-support kegiatan TDA TV dalam bentuk materi edukasi. Saat ini, semakin majunya dunia digital perusahaan dituntut untuk melakukan inovasi dan kolaborasi.
Sehingga perusahaan dapat terus berkembang di tengah tantangan, strategi dengan menjalin kerjasama telah dijalankan oleh JNE perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik. Sementara itu, setelah berkolaborasi dengan beberapa e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia, kini JNE bekerjasama dengan komunitas bisnis terbesar di Indonesia.
“Kerjasama ini sesuai dengan kami para komunitas TDA yaitu Kolaborasi untuk Negeri,” pungkasnya.
Sekilas Tentang JNE
JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres.
Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 7000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015.
Beritaneka.com—Pemerintah telah mengalirkan banyak program bantuan. Antara lain, pembebasan pajak penghasilan bagi UMKM, bantuan sosial (Bansos), bantuan tunai langsung (BLT), subsidi gaji pekerja, hingga bantuan kredit lunak perbankan bagi kalangan dunia usaha.
Presiden TDA (Tangan Di Atas) Donny Kris Puriyono mengapresiasi semua bantuan pemerintah di tengah pandemi tersebut. Namun, kenyataannya, menurut dia, masih ada bantuan yang kurang tepat sasaran dan sulitnya akses pelaku usaha mikro untuk mendapatkan bantuan tersebut.
“Seperti adanya bantuan berupa pinjaman pemerintah dengan bunga rendah. Tetapi, ternyata persyaratan tetap masih sulit untuk dipenuhi para pelaku usaha mikro. Sehingga bantuan tersebut belum bisa diperoleh,” kata Donny, yang juga pengusaha kuliner, owner Malang Strudel ini saat kami hubungi.
Selain itu, tambah Donny, masih sulitnya mendapatkan perizinan usaha. Di masa pandemi ini, komunitas TDA yang beranggotakan puluhan ribu pelaku UMKM fokus menyuarakan agar pemerintah mempermudah perizinan bagi dunia usaha.
“Sebelum adanya pandemi, disrupsi sudah kencang, dan di masa pandemi ini, disrupsi ini makin kencang, (perubahan bisnis dari konvensional ke digital). Kita harus cepat beradaptasi dengan hal-hal baru, lingkungan baru, dan market baru (belanja online),” kata Donny.
Donny mengungkapkan, ada member TDA yang berjualan bakso karena mall nya tutup, sehingga omzetnya jatuh. Kemudian member tersebut berinovasi dengan membuat bakso frozen. Dan ketika omset bakso frozen nya naik dengan cara jualan online, ada sidak dan malah kena denda karena ternyata harus ada izin BPOM nya untuk peredaran bakso frozen tersebut. Padahal, untuk mengurus perizinan butuh waktu.
Oleh karena itu, di masa krisis dan resesi seperti ini, TDA mengharapkan pemerintah dapat merespons dengan cepat untuk memberikan kemudahan perizinan bagi dunia usaha.
Donny juga meminta agar belanja negara atau belanja pemerintah lebih banyak mengalir ke sektor UMKM yang menjadi absorber atau penyerap banyak tenaga kerja. Tidak hanya belanja pemerintah pusat saja, juga belanja pemerintah daerah diharapkan dapat diprioritaskan ke UMKM.
Menurut Donny, komunitas TDA tidak hanya mengharapkan bantuan saja di tengah pandemi ini. Namun, telah berkontribusi mendukung, membantu pemerintah, bangsa dan negara.
“Program TDA di masa pandemi ini banyak sekali. Dari awal masa pandemi, kita sudah bergerak dengan menggalang dana melalui TDA Peduli, seperti membuat dan membagikan hand sanitizer, APD (alat pelindung diri) kepada pihak yang membutuhkan seperti tenaga medis di rumah sakit dan lainnya.
TDA juga konsisten melakukan edukasi dengan membuat content-content pembelajaran berbisnis di media sosial yang disiarkan melalui Channel YouTube TDA TV. “Ini langkah kecil namun memiliki manfaat luar biasa untuk para members kami. Kita sosialisasikan cara-cara berbisnis baru,” kata Donny.