Beritaneka.com—“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” tulis @BEMUI_Official sambil mengunggah sebuah poster “Jokowi: The King of Lip Service”, yang kemudian menjadi viral.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons yang disampaikan BEM UI merupakan bentuk dari pembelajaran dalam mengekspresikan pendapat. “Ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi yang saat ini penting ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang kami saksikan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2021).
Baca Juga: Kades Sekapuk Abdul Halim: Pandemi Bukan Kiamat, Tapi Semangat Bangkit
Jokowi menilai, kritik boleh dilakukan dalam iklim negara demokrasi. Kritik dari mahasiswa tidak perlu dihalangi oleh pihak kampus. “Universitas tidak apa, tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berekspresi, tetapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, kritik yang disampaikan BEM UI menjadi satu dari sekian banyak julukan yang diberikan kepadanya. “Ya itu kan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter,” kata Jokowi.