Beritaneka.com—Kemenko Perekonomian salah satu lembaga negara yang selama ini terbukti peduli persoalan zakat. Selain itu, Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima penghargaan sebagai salah satu tokoh penggerak zakat nasional.
Peran zakat sendiri merupakan salah satu instrumen keuangan sosial syariah yang memiliki peranan penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yakni sebanyak 87,2% dari total penduduk, Indonesia diperkirakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mempunyai potensi zakat yang mencapai Rp327 triliun.
Kemenko Perekonomian melalui perannya dalam Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) juga telah aktif bersinergi dengan BAZNAS dan berbagai Kementerian/Lembaga untuk mendorong peningkatan indeks keuangan inklusif melalui pemberdayaan zakat.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Duet Airlangga – Ganjar Akan Layu Sebelum Berkembang
Pengumpulan dan penyaluran zakat melalui layanan keuangan digital, serta penggunaan rekening lembaga keuangan formal merupakan salah satu bentuk implementasi keuangan inklusif yang mendukung pemulihan ekonomi nasional menghadapi pandemi Covid-19.
Nah, dukungan Kemenko Perekonomian dalam pemberdayaan zakat tersebut mendapatkan apresiasi dalam BAZNAS Award tahun 2022 di Jakarta, Senin (17/01). Kemenko Perekonomian dianugerahi sebagai salah satu dari 6 lembaga negara pendukung gerakan zakat Indonesia dengan koordinasi yang sinergis dan optimal dalam pengelolaan zakat.
“Dalam rangka percepatan inklusi keuangan, Kemenko Perekonomian akan senantiasa berperan aktif mengkoordinasikan stakeholder untuk mendukung program BAZNAS membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) secara sinergis dan berkesinambungan pada seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, hingga korporasi,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir yang dalam kesempatan tersebut menerima penghargaan mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga: Minim Prestasi, Airlangga Berat Jadi Capres 2024
Peningkatan inklusi keuangan melalui zakat menjadi agenda pembahasan saat audiensi pimpinan BAZNAS dengan Menko Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) pada November 2021 lalu. Peningkatan tersebut dapat dilakukan melalui pembentukan UPZ pada berbagai entitas di Indonesia.
Dalam ajang BAZNAS Award 2022 tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menjadi penerima penghargaan sebagai salah satu tokoh penggerak zakat nasional.
Penghargaan tersebut diberikan dengan memperhatikan dukungan yang senantiasa diberikan oleh Menko Airlangga dalam koordinasi pengelolaan zakat yang merupakan salah satu bentuk perluasan implementasi keuangan syariah.
Sesuai amanat dalam Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, zakat merupakan instrumen yang strategis dan esensial untuk mendukung capaian target indeks keuangan inklusif sebesar 90% pada tahun 2024, sebagaimana telah ditetapkan oleh Presiden selaku Ketua DNKI.
Baca juga: Alokasikan Anggaran Besar Pengembangan UMKM, Upaya Pemerintah Agar Berdaya Saing Tinggi
Berdasarkan survei DNKI tahun 2020, indeks keuangan inklusif meningkat dari 76,19% pada tahun 2019 menjadi 81,4% pada tahun 2020 untuk aspek penggunaan akun/rekening.
“Apresiasi sebesar-sebesarnya kepada Kemenko Perekonomian yang telah menyampaikan surat kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta BUMN untuk mendorong tata kelola zakat secara kelembagaan melalui pembentukan UPZ, mendukung keuangan syariah secara terintegrasi,” ujar Ketua Umum BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, seperti dilansir dari web resmi Kemenko Perekonomian, Kamis (20/1).
Turut hadir pada kegiatan tersebut antara lain Perwakilan Keluarga Presiden RI Periode 1998-1999, Perwakilan Keluarga Presiden RI Periode 1999-2021, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendy, Gubernur/Bupati/Walikota dari berbagai wilayah di Indonesia, Pimpinan BAZNAS se-Indonesia, penerima BAZNAS Award 2022, serta perwakilan dari para tokoh, lembaga negara, dan organisasi masyarakat Islam.
Beritaneka.com—BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) se-Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dalam rangka melakukan konsolidasi peran zakat dalam penanggulangan bencana nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta, 10-12 Januari 2022.
Acara Rakernas tersebut dibuka oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kepatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Rizaludin Kurniawan, M.Si, Saidah Sakwan, MA, Kolonel Caj. (Purn) Drs. Nur Chamdani, Direktur Pendistribusian BAZNAS RI Ahmad Fikri dan Kepala BAZNAS Tanggap Bencana RI, Dian Aditya Mandana Putri.
Baca juga: Pusat Kajian BAZNAS: 20 Ribu Orang Miskin Terdampak Erupsi Semeru
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A mengatakan, saat ini BTB telah terbentuk di 27 Provinsi. BTB memiliki peran aktif dalam program penanggulangan bencana di Indonesia baik saat tanggap darurat, pasca bencana, hingga pengurangan risiko bencana.
“Hal tersebut merupakan hasil positif dari fungsi koordinasi dan fungsi keaktifan BTB Pusat maupun di daerah. BTB daerah memiliki peran penting dalam penanggulangan di wilayahnya masing – masing. BTB Pusat berupaya terus menerus memperluas jangkauan layanan dengan membentuk BAZNAS Tanggap Bencana di selueruh Provinsi,” jelasnya.
Melalui rakernas ini, kata Prof Noor, BTB akan memperkuat peran zakat untuk penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia serta melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan bencana untuk kesejahteraan umat.
Dalam hal ini, kata Prof Noor, peran organisasi pengelola zakat memiliki nilai strategis untuk menciptakan mekanisme penanggulangan bencana (Mitigasi, Respon, dan Recovery) yang terstruktur dan terpadu.
“Kami berharap, Rakernas BTB dapat menghasilkan komitmen BTB daerah dan pusat dalam penanggulangan bencana. Sekaligus melakukan pemutakhiran data informasi antara BAZNAS, BAZNAS Tanggap Bencana dan BAZNAS Daerah,” ujarnya.
Baca juga: Ini 10 Rekomendasi Perkuat Layanan Zakat Hasil Rakornas UPZ BAZNAS 2021
Lebih lanjut Prof Noor menjelaskan, BAZNAS mulai tahun ini akan menginisiasi Dana Abadi untuk Kebencanaan dan Pendidikan. Dana tersebut diharapkan diperoleh dari Zakat, Infaq, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan lainya (DSKL) serta CSR dari perusahaan-perusahaan.
“Dana yang terkumpul akan dikelola dengan tanpa mengurangi dana yang terkumpul sebagai dana abadi. Hasilnya akan digunakan kapan saja dibutuhkan saat ada bencana dan kebutuhan pendidikan. Berdasarkan kajian fikih, fatwa MUI dan UU No 23 Tahun 2011, pengumpulan dana tersebut diperbolehkan karena adanya kebutuhan yang mendesak,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik dan mendukung rakernas BTB yang diinisiasi oleh BAZNAS RI.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan, MA menjelaskan, sebagaimana data dari BNPB, total bencana pada 2021 yaitu sebanyak 1969 kejadian se-Indonesia, 519 orang meninggal, hilang 74 orang, dan penyintas bencana sepanjang 2021 sebanyak 6,2 juta orang.
“Maka dari itu dengan potensi zakat di Indonesia yang mencapai 233 triliun (Puskas BAZNAS 2019), kami ingin melakukan konsolidasi potensi zakat yang begitu besar, bagaimana kita bisa konsolidasikan potensi ini untuk kemaslahatan penyintas musibah,” ujarnya.
Baca juga: PT Capital Life Syariah Gandeng BAZNAS Bangun Masjid Al-Hidayah Kuningan
Melalui rakernas ini, kata Saidah, pihaknya akan melakukan konsolidasi gagasan dan gerakan supaya dana zakat untuk penanggulangan bencana ini memiliki gambar besarnya. “Karena selama ini kami masih melihat kita mengelola kebencanaan ini sendiri-sendiri. Maka kita akan sinergikan bersama agar ada kesatuan cara berfikir dan kesatuan strategi di dalam penanggulangan bencana.”
“Konsolidasi pengelolaan zakat dalam penanggulangan bencana merupakan salah satu strategi memperkuat koordinasi zakat nasional. Maka dari itu, sinergitas dan kolaborasi BAZNAS seluruh Indonesia dan organisasi pengelola zakat, menjadi hal yang penting mengingat dalam upaya penanggulangan bencana tujuan utamanya adalah mendukung penguatan upaya penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, pengurangan penderitaan korban bencana, serta mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Saidah berharap, peran antar BAZNAS seluruh Indonesia dan organisasi pengelola zakat dalam upaya penanggulangan bencana dapat terus meningkat secara berkelanjutan.
Pusat Kajian (Puskas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengungkapkan, jumlah fakir miskin yang terdampak erupsi Gunung Semeru di 8 Desa, Kabupaten Lumajang mencapai lebih dari 20.953 orang.
Angka tersebut didapatkan dari Basis Data Terpadu BAZNAS RI (BDTMB) sebelum terjadi bencana. Adapun angka kemiskinan tersebut diperkirakan akan bertambah pasca erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada (4/12/2021).
“Data ini kami dapatkan sebelum terjadi erupsi Gunung Semeru. Diprediksi, setelah adanya bencana ini, jumlah fakir miskin akan semakin bertambah. Ini menjadi tugas lembaga zakat dalam melayani mereka,” ujar Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Ini 10 Rekomendasi Perkuat Layanan Zakat Hasil Rakornas UPZ BAZNAS 2021
Prof Noor menyampaikan, 20.953 fakir miskin ini tersebar di 8 desa terdampak erupsi Gunung Semeru diantaranya Desa Sumber Wulu, Sumber Mujur, Penanggal, Candipuro, Sumber Rejo, Kecamatan Candipuro.
“Sedangkan pada Kecamatan Pronojiwo ada tiga yaitu Desa Supiturang, Sumber Urip dan Oro Oro Ombo,” jelasnya.
Dalam hal ini, Prof Noor mengatakan, BAZNAS akan terus melakukan upaya terbaik dalam membantu mereka yang terdampak erupsi. BAZNAS juga telah menurunkan tim dari BAZNAS tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB).
Baca juga: PT Capital Life Syariah Gandeng BAZNAS Bangun Masjid Al-Hidayah Kuningan
Sementara itu, Direktur Puskas BAZNAS Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D. menyampaikan pentingnya pemulihan pasca bencana, dan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Warga yang terdampak tersebut banyak rumahnya yang rusak, kendaraan hilang, fasilitas umum tidak berfungsi, dan para UMKM juga terkena dampaknya,” ujarnya.
Akibat bencana erupsi Semeru, Hasbi memperkirakan kerugian mencapai ratusan milyar, karena banyaknya sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan. Seperti Gedung Umum (GU), Jembatan (JBT), Jaringan Listrik (JLIS), Mata Air Bersih (MAB), Mandi Cuci Kakus (MCK), Perdagangan Umum (PU), Jalan Lingkungan (JL),, Lapangan (LAP) dan Talud Permanen (TLP).
“Dengan menggunakan metode Damage and Loss Assessment (DaLA), kami menghitung kerugian mustahik akibat bencana erupsi ini total mencapai Rp. 310 Milyar,” ungkap Hasbi.
Baca juga: Perkuat Kelembagaan BAZNAS, DPR Dorong Optimalisasi Anggaran dari APBN
Lebih lanjut Hasbi menyampaikan, selain membutuhkan bantuan makanan dan kesehatan, warga yang terdampak saat ini juga membutuhkan hunian sementara (huntara) dan bantuan sanitasi air bersih. “Hal ini tentu memerlukan dukungan dari lembaga-lembaga zakat untuk membantu pemulihan pasca erupsi Gunung Semeru.”
Sebelumnya, BAZNAS juga telah menurunkan 14 personel yang terdiri dari BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), dokter, perawat, farmasis dan relawan untuk membangun pos kesehatan dan pengobatan mobile bagi warga korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).
BAZNAS akan terus mendampingi para korban terdampak erupsi, dalam proses evakuasi hingga pemulihan bencana. Hingga kini BAZNAS terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD setempat, dan seluruh stakeholder terkait untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para korban.
Beritaneka.com—Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA bersama Direktur Utama PT Capital Life Syariah Fitri Hartati melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Al-Hidayah yang beralamat di Kp. Babakan Rt. 16 Rw. 08 Desa Cirahayu Kec. Luragung Kab. Kuningan Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan BAZNAS Supervisi Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, serta Bapak Agus Siswanto Kepala Divisi Zakat Perusahaan.
Kerjasama pembangunan Masjid Al-Hidayah ini merupakan penyaluran zakat perusahaan melalui program BAZNAS, adapun zakat perusahaan yang ditunaikan PT Capital Life Syariah sebesar 433.841.956.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA mengatakan, membangun rumah ibadah adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu, BAZNAS dan PT Capital Life Syariah bekerjasama dalam pembangunan masjid Al Hidayah ini sebagai upaya tanggungjawab bersama dalam memberikan kenyamanan beribadah bagi masyarakat.
“Kami juga mengajak masyarakat sekitar agar berpartisipasi dalam menyukseskan pembangunan Masjid Al-Hidayah ini,” ujar Prof Noor.
Baca juga: Perkuat Kelembagaan BAZNAS, DPR Dorong Optimalisasi Anggaran dari APBN
Prof Noor berharap, setelah pembangunan selesai, Masjid Al-Hidayah dapat dirawat dan menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat setempat dengan tetap menaati dan disiplin dalam menjaga protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada PT Capital Life Syariah yang telah bekerjasama dengan BAZNAS melakukan pembangunan Masjid Al-Hidayah. Mudah-mudahan pembangunan ini berjalan dengan baik dan mendapat berkah dari Allah SWT,” tambah Prof Noor.
Baca juga: Bantu Percepat Capaian Vaksinasi Nasional, BAZNAS Gencarkan Program “Kita Jaga Kyai”
Sementara itu, Direktur Utama PT Capital Life Syariah Fitri Hartati mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada BAZNAS atas kerjasama pembangunan Masjid Al-Hidayah. Ia berharap, setelah pembangunan ini masyarakat dapat memakmurkan Masjid dengan tetap disiplin menggunakan masker serta menerapkan pola hidup bersih.
“Semoga setelah pembangunan, masyarakat Desa Rahayu maupun sekitarnya dapat meningkatkan ketakwaan. Mengingat begitu pentingnya masjid tempat suci bagi umat Islam, maka orang yang ikut membangun masjid dengan ikhlas, berarti sudah membangun rumah di surga,” jelasnya.
Beritaneka.com—Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendorong optimalisasi anggaran dari APBN guna memperkuat kelembagaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI dengan BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (13/9/2021).
Turut hadir Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzily (Fraksi Partai Golkar), serta anggota Komisi VIII DPR lintas fraksi seperti Lisda Hendra Joni (Fraksi Partai Nasdem), M. Husni (Fraksi Gerindra), John Kenedy Azis (Fraksi Partai Golkar).
Baca juga: Bantu Percepat Capaian Vaksinasi Nasional, BAZNAS Gencarkan Program “Kita Jaga Kyai”
Dari BAZNAS, hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA; Wakil Ketua BAZNAS RI Mo Mahdum; Pimpinan BAZNAS RI Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec; KH Achmad Sudrajat, Lc, MA; Rizaludin Kurniawan, M.Si; Saidah Sakwan, MA; Dirut BAZNAS M Arifin Purwakananta; Direktur Operasi/Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Wahyu TT. Kuncahyo; Sekretaris BAZNAS, Dr. H Ahmad Zayadi, M.Pd. Dari BWI turut hadir Ketua BWI Prof. Dr. H. Muhammad Nuh, DEA beserta jajaran.
Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto mengatakan, DPR RI mendukung penambahan anggaran operasional BAZNAS tahun 2022 menjadi Rp30 Miliar, guna mengoptimalkan kelembagaan BAZNAS yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Untuk itu, kami juga mendukung BAZNAS menjadi pengguna anggaran yang mempunyai bagian anggaran tersendiri. Komisi VIII DPR RI akan melaksanakan rapat gabungan dengan kementerian Dalam Negeri, BUMN, TNI/Polri dan MenPAN&RB,” ujar Yandri.
Lebih lanjut, Yandri mengatakan agar BAZNAS dan BWI juga dapat meningkatkan sinergitas dengan Bimas Islam Kementerian Agama RI, serta meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk melibatkan pemerintah daerah dalam pengelolaan wakaf dan zakat
“Komisi VIII DPR RI akan melakukan revisi Undang-Undang No.41 tahun 2004 dan Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat untuk optimalisasi wakaf dan zakat,” urai Yandri.
Dalam kesempatan tersebut Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menegaskan kembali bahwa BAZNAS merupakan lembaga pemerintah nonstruktural sebagaimana tertuang dalam Undang Undang No. 23 tahun 2011 yang memiliki visi menjadi lembaga utama menyejahterakan umat.
Maka dari itu, Prof Noor mengatakan perlunya penguatan kelembagaan BAZNAS tidak hanya di pusat tetapi juga kelembagaan BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota, baik dari segi manajemen, hingga sarana dan prasarana yang memadai.
Baca juga: BAZNAS Gandeng PT Pos Indonesia Maksimalkan Pelayanan Zakat
Prof Noor memaparkan laporan kinerja zakat 2021 (Januari-Agustus). Pengumpulan Zakat, Infak Sedekah (ZIS) berdasarkan data yang masuk melalui SIMBA 59,54% dengan total pengumpulan mencapai Rp. 3.246.314.217.449.
Saat ini, menurutnya, BAZNAS sedang menjalankan empat agenda besar diantaranya; program Darurat Kesehatan, program Kita Jaga Kyai, program Kita Jaga Usaha dan Kita Jaga Yatim. Adapun total anggaran yang telah dikeluarkan untuk empat program tersebut sebesar Rp. 36.492.174.664.
Hal itupun mendapat dukungan dari anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendra Joni (Fraksi Partai Nasdem) yang menyampaikan apresiasi terhadap program-program yang saat ini dijalankan BAZNAS dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Ia juga mengimbau agar BAZNAS memperkuat kelembagaan, lebih transparan dan profesional serta mampu bersinergi dengan kementerian-kementerian terkait, hingga perusahaan-perusahaan agar mampu mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus menggecarkan program “Kita Jaga Kyai,” ke sejumlah pesantren, madrasah, sekolah, lembaga pendidikan di Indonesia. Seperti pondok pesantren di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten.
BAZNAS juga melakukan vaksinasi kepada amilin, amilat yang merupakan para pegawai di Kantor Pusat BAZNAS, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan peluang mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity dan mempercepat capaian vaksinasi secara nasional,” kata Pimpinan BAZNAS RI sekaligus Ketua Satgasnas Covid-19 BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA di Jakarta, Kamis (9/9).
Baca juga: Program Kita Jaga Usaha, BAZNAS Bantu 13 Ribu UMKM Terdampak Covid-19
Saidah menjelaskan, BAZNAS terus berupaya melakukan pemerataan vaksinasi untuk santri di pesantren-pesantren yang tersebar di Indonesia.
Di Jawa Barat, BAZNAS melakukan vaksinasi kepada 3.000 santri di tujuh titik pondok pesantren, yaitu Pondok Kebon Jambu Al Islami, Pesantren Asrama Assalafie, Asrama Assanusi, Asrama Tholibin, Asrama Mualimat, Asrama Mhs, dan MAN 2.
Selain itu, di Pesantren Persis 1-2, Bandung, Jawa Barat yang digelar pada Rabu (8/9), tercatat sebanyak 1.700 santri, ustaz, alumni, serta masyarakat sekitar yang menerima manfaat.
“Sebelumnya, BAZNAS juga telah memberikan vaksinasi kepada santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, pada 25, 27, dan 30 Agustus 2021 lalu. Kegiatan vaksinasi ini turut didukung dosis dari Polres Kediri dengan RS UNAIR Surabaya, dengan total jumlah penerima manfaat sebanyak 4.120 orang,” tuturnya.
Masih di Jawa Timur, BAZNAS juga telah melakukan vaksinasi bagi santri di pondok pesantren Fathul ‘Ulum Kwagean, Krenceng Kepuh, Kediri pada Sabtu (28/8). Dosis vaksinasi ini didukung oleh Polres Kediri dengan Dinkes Kab Kediri, dengan total jumlah penerima manfaat sebanyak 1.151 orang.
“Program vaksinasi untuk para santri ini pun masih terus berjalan,” ujarnya.
Baca juga: BAZNAS Gandeng PT Pos Indonesia Maksimalkan Pelayanan Zakat
Sedangkan di Provinsi Banten, BAZNAS menggelar program Kita Jaga Kyai, antara lain di Pondok Pesantren Jamiyyah Islamiyah, Jurangmangu, Kota Tangerang Selatan, pada Senin (6/9).
Pada kegiatan vaksinasi dosis ke-1 di Pondok Pesantren Jamiyyah Islamiyah, Jurangmangu, Kota Tangerang Selatan, BAZNAS didukung oleh Polres Kota Tangsel sedangkan nakes dari pihak Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU).
“Total penerima manfaat vaksinasi di P-Care sebanyak 702 orang dengan rincian santri 591 orang dan masyarakat umum 111 orang,” urainya lagi.
BAZNAS melalui Divisi SDM juga menggelar program vaksinasi yang diperuntukan bagi amilin-amilat dan keluarga besar BAZNAS di Kantor BAZNAS RI, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Kegiatan vaksinasi kerja sama BAZNAS dengan Koramil 02 Matraman ini disambut antusias keluarga besar BAZNAS.
“Alhamdulillah program vaksinasi yang digelar oleh Divisi SDM BAZNAS RI ini mendapat antusias yang luar biasa dari keluarga amilin/amilat BAZNAS. Mudah-mudahan program vaksinasi ini dapat membantu pemerintah dalam pemerataan pemberian vaksin bagi masyarakat, sehingga tercapainya herd immunity,” timpal Pimpinan BAZNAS RI, Kolonel Caj. (Purn) Nur Chamdani.
Pelaksanaan program vaksinasi tetap mengedepankan protokol kesehatan dan jaga jarak guna mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Program Kita Jaga Kyai pertama kali diluncurkan BAZNAS pada 2 Agustus 2021, sebagai upaya membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Banyaknya ulama yang wafat akibat terpapar Covid-19 menjadi salah satu pendorong diluncurkannya program Kita Jaga Kyai, yang terdiri dari dukungan vaksinasi, paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, dan dukungan isoman. Berbagai dukungan ini akan diberikan kepada seluruh elemen di pondok pesantren, seperti santri/santriwati dan pengurus ponpes guna mendukung kesehatan para kyai di tengah pandemi.
Program Kita Jaga Kyai yang inisiasi BAZNAS diluncurkan secara resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, serta didukung oleh Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, PUI, serta berbagai ormas Islam lain.
Selain program Kita Jaga Kyai, selama ini BAZNAS juga telah berperan dan berkontribusi aktif dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui berbagai program darurat dan program recovery dalam membantu sisi perekonomian masyarakat yang terdampak.
Program darurat tersebut di antaranya, Bantuan Paket Penggali Kubur; Bantuan Paket Pemulasaraan Jenazah untuk penyintas Covid-19; Dukungan Paket Ruang Isolasi di Rusunawa Nagrak Cilincing; Oksigen Bagi Faskes di Jabodetabek; Bantuan APD Penggali Kubur untuk pemakaman pasien Covid-19; Bantuan Pemulasaraan Jenazah Isolasi Mandiri; Bantuan Paket Imun untuk nakes, mustahik penyintas Covid-19, sopir ambulans; dan Bantuan Tenda Darurat untuk faskes se-Jabodetabek dalam upayanya membantu pasien.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan bantuan kepada 13 ribu lebih pelaku usaha UMKM terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian BAZNAS dalam menjaga geliat perekonomian masyarakat rentan.
Penyaluran ini dikemas melalui program Kita Jaga Usaha bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) serta pemerintah daerah, yang diluncurkan resmi pada Jumat (27/8) di tiga titik berbeda, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.
BAZNAS menginisiasi program Kita Jaga Usaha sebagai respon darurat ekonomi Covid-19 yang terdiri dari UMKM Bangkit dan Dapur Kuliner Nusantara. Target penyaluran Kita Jaga Usaha sebesar Rp13.937.500.000, untuk 13.086 mustahik penerima manfaat, dengan rincian 10 ribu penerima modal dan 3.086 mustahik Dapur Kuliner Nusantara.
“Kita saksikan bersama hampir 2 tahun ini kita hidup di tengah pandemi dan tentu saja begitu banyak persoalan yang menghimpit, terutama di bidang usaha kecil. BAZNAS RI sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang diamanatkan Undang-Undang 23 Tahun 2011 dan PP 14 tahun 2014 adalah sebagai pengelola zakat nasional yang juga berwenang untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada semua pihak yang membutuhkan, khususnya para asnaf,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam acara peluncuran Kita Jaga Usaha di Yogyakarta, Jumat (27/8).
Baca juga: BAZNAS Gandeng PT Pos Indonesia Maksimalkan Pelayanan Zakat
Untuk skema bantuan di Kita Jaga Usaha, Prof Noor menjelaskan, UMKM Bangkit merupakan program pemberian bantuan langsung kepada 10.000 pelaku UMKM di wilayah PPKM level 3 dan level 4 dengan jumlah bantuan sebesar Rp1.000.000, yang diberikan melalui kartu ATM bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sedangkan program Dapur Kuliner Nusantara adalah program pemberdayaan warteg, warung nasi, warung padang, dan usaha kuliner skala kecil lainnya untuk menyediakan 72.000 paket makanan yang akan didistribusikan kepada pelaku isoman, panti asuhan, panti jompo, lembaga pemasyarakatan, pesantren, rumah singgah, nakes dan warga terdampak PPKM.
Prof Noor menambahkan, sejak Covid-19 melanda, hingga kini BAZNAS telah mengelola dana sekitar Rp1,5 triliun, yang disalurkan kepada sekitar 6 juta mustahik dan penerima manfaat. Hal ini merupakan bentuk kepedulian BAZNAS terhadap masyarakat rentan yang terimbas pandemi dan membantu mereka agar segera keluar dari krisis.
“BAZNAS sesuai dengan Undang-Undang juga diamanatkan untuk bisa bersama-sama pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. BAZNAS merasa bertanggung jawab untuk bersama-sama pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan khususnya di masa pandemi ini. Maka dari itu BAZNAS telah membuat Satgas Nasional Covid BAZNAS menghadapi Covid-19 yang mempunyai banyak program. Kemarin kita sudah luncurkan Kita Jaga Kyai, Kita Jaga Yatim, dan sekarang luncurkan Kita Jaga Usaha,” ujar Noor.
Acara peluncuran Kita Jaga Usaha diadakan di tiga tempat sekaligus yakni, Kantor BAZNAS RI di Jakarta, Jalan Malioboro Yogyakarta, dan Sentra Kuliner Semolowaru Surabaya, pada Jumat (27/8). Peluncuran itu juga mendapat dukungan dan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop), Teten Masduki; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X; dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta para pimpinan BAZNAS RI dan pejabat terkait.
Program Kita Jaga Usaha mendapat apresiasi positif dari Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop), Teten Masduki, yang menilai program inisiasi BAZNAS ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat, salah satunya pelaku UMKM.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif program BAZNAS Kita Jaga Usaha, program yang sangat responsif terhadap kondisi ekonomi pelaku UMKM saat ini. Tanda bahwa kita semua, pemerintah hadir dan tidak tinggal diam dengan kesulitan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Pandemi Covid-19 berdampak luas terhadap krisis kesehatan maupun ekonomi global,” kata Teten.
Baca juga: Program Kita Jaga Kyai, Baznas Vaksinasi 3.000 Santri di Yogyakarta
Teten melanjutkan, pandemi telah memukul berbagai sektor di luar kesehatan dan ekonomi. UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia merasakan dampaknya secara signifikan. Penurunan omzet, kesulitan modal, dan yang terberat adalah penutupan usaha, serta daya beli masyarakat turun di waktu bersamaan.
“Pandemi belum dapat diketahui kapan akan berakhir. Tugas kita bersama adalah memastikan pelaku usaha kecil dapat beradaptasi untuk bisa bertahan, pulih dan melanjutkan usahanya di masa pandemi, salah satunya melalui program Kita Jaga Usaha,” ujarnya.
Sebelumnya, BAZNAS juga meluncurkan program Kita Jaga Kyai sebagai upaya membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya di lingkungan pondok pesantren pada Senin (2/8).
Banyaknya ulama yang wafat akibat terpapar Covid-19 menjadi salah satu pendorong diluncurkannya program tersebut, yang terdiri dari dukungan vaksinasi, paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, dan dukungan isoman.
Kemudian BAZNAS menggencarkan program Kita Jaga Yatim, sebagai bentuk kepedulian melihat fenomena banyaknya anak-anak yang harus kehilangan orang tuanya akibat terpapar Covid-19. Melalui Kita Jaga Yatim, BAZNAS berkomitmen memastikan keberlangsungan hidup para keluarga rentan, termasuk akses pendidikan layak, sehingga anak-anak yatim yang kehilangan orang tua akibat virus Covid-19 tetap bisa mendapatkan hak pendidikan mereka.
Selama ini BAZNAS telah berperan dan berkontribusi aktif dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui berbagai program darurat dan program recovery dalam membantu sisi perekonomian masyarakat yang terdampak.
Program darurat tersebut di antaranya, Bantuan Paket Penggali Kubur; Bantuan Paket Pemulasaraan Jenazah untuk penyintas Covid-19; Dukungan Paket Ruang Isolasi di Rusunawa Nagrak Cilincing; Oksigen Bagi Faskes di Jabodetabek; Bantuan APD Penggali Kubur untuk pemakaman pasien Covid-19; Bantuan Pemulasaraan Jenazah Isolasi Mandiri; Bantuan Paket Imun untuk nakes, mustahik penyintas Covid-19, sopir ambulans; dan Bantuan Tenda Darurat untuk faskes se-Jabodetabek dalam upayanya membantu pasien.
Sedangkan program-program ekonomi yang diinisiasi BAZNAS di antaranya Cash for Work, Paket Logistik Keluarga, Dukungan UMKM, Pemberdayaan Warteg, Zmart, ZChicken, ZCD, Paket Ramadhan Bahagia dan Family Healing Kit untuk membantu masyarakat yang tengah dalam isolasi mandiri di rumah.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) melalui aplikasi Pospay dan kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerjasama dua lembaga untuk memberikan dan kemudahan masyarakat menunaikan zakat, infak, sedekah (ZIS).
“Kolaborasi BAZNAS RI dan PT Pos Indonesia ini menyediakan layanan kemudahan beribadah dalam menunaikan ZIS secara digital melalui layanan menu donasi dalam aplikasi Pospay dan bisa juga melalui kantor pos terdekat,” kata Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, seusai peluncuran kerjasama dalam Apel Peringatan HUT ke-275 PT Pos Indonesia di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/8).
Rizaludin mengatakan, dengan kemudahan dan luasnya jangkauan yang dihadirkan oleh PT Pos Indonesia melalui aplikasi Pospay dan kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan proses penghimpunan ZIS dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
“BAZNAS berusaha mewujudkan layanan berdonasi yang diinginkan masyarakat: cepat, pasti dan mudah melalui teknologi yang reliable, salah satunya melalui Pospay ini,” ujarnya.
Baca juga: Program Kita Jaga Kyai, Baznas Vaksinasi 3.000 Santri di Yogyakarta
Lebih lanjut Rizaludin mengatakan pada tahun ini, BAZNAS menargetkan penghimpunan ZIS sebesar Rp 503 miliar di tingkat pusat dengan target penerimaan dari kanal digital sebesar 30 persen.
“Kami optimis target ini dapat dimaksimalkan melalui kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk PT Pos Indonesia melalui Pospay dan kantor pos yang ada,” kata Rizaludin.
Rizal berharap layanan kerjasama dengan PT Pos akan meningkatkan potensi kedua belah pihak, sehingga mampu mendorong dan menggelorakan kebangkitan zakat di Indonesia dan bahkan dunia.
Sementara itu Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menyambut baik adanya layanan kemudahan pembayaran ZIS ke BAZNAS melalui Pospay.
“Sejumlah layanan digital baru Pospay, ‘PosAja!’ dan Contact Center HALO POS 1500161 yang diluncurkan merupakan bentuk komitmen PT Pos Indonesia untuk menghadirkan layanan prima kepada masyarakat, sesuai dengan perkembangan teknologi dan keuangan saat ini,” kata Faizal.
Menurutnya, beragam kemudahan layanan keuangan digital, dapat dinikmati pelanggan pengguna Pospay. Salah satunya transaksi layanan syariah seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan kurban. Dengan Pospay, pelanggan juga dapat mengakses layanan Billing Payment terlengkap.
Mulai dari pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti listrik pascabayar, pajak, belanja online, tagihan telepon, tagihan handphone, PDAM, cicilan kendaraan bermotor, BPJS, Tiket KAI, bimbel online ruang guru, pembelian pulsa Telco, listrik prabayar/token, dan beragam billing payment lainnya.
“Kami juga, ingin menyasar masyarakat tak hanya konsumsi tapi produksi kan ada 70 ribu desa itu yang kita sasar mereka bisa jadi agen Pos Pay,” kata Faizal seraya mengatakan, PT Pos menargetkan tahun ini ada 200 ribu agen Pos Pay dan menyasar 1 juta akun.
Baca juga: BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa Cendekia Bagi Keluarga Tak Mampu
Menurutnya, hadirnya Aplikasi Pospay tak lepas dari perkembangan informasi, komunikasi, dan teknologi yang mendorong Pos Indonesia untuk terus berinovasi, salah satunya dalam layanan transaksi keuangan Digital Giro pos.
Pospay, kata dia, merupakan aplikasi smartphone bersistem Android dan iOS yang diberikan kepada pelanggan sebagai digital channel untuk mengakses layanan Giropos dan layanan transaksi keuangan lainnya secara mandiri.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus menggencarkan program “Kita Jaga Kyai” dengan melakukan vaksinasi bagi santri di Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak dan Pondok Pesantren An-Nur, Kabupaten Bantul, DIY. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 19-21 Agustus 2021, dengan melibatkan sebanyak. 3.000 santri.
Di Pondok Pesantren Krapyak, tercatat sebanyak 1.600 santri yang divaksin, sedangkan di Pondok Pesantren An-Nur ada 1.400 santri yang memperoleh vaksinasi Covid-19.
“Alhamdulillah sebanyak 3.000 santri dari Pondok Pesantren Krapyak dan Pondok Pesantren An-Nur Yogyakarta telah melakukan vaksinasi. Program ini sejalan dengan program pemerintah, pencapaian herd immunity dapat disegerakan melalui program vaksinasi Covid-19. Lalu untuk mencapai tingkat herd immunity minimum 70% diperlukan kerja keras, di antaranya dengan jemput bola ke komunitas dalam hal ini adalah komunitas pesantren,” ujar Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, MA, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8).
Baca juga: BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa Cendekia Bagi Keluarga Tak Mampu
Saidah mengatakan, program Kita Jaga Kyai ini diharapkan dapat mempercepat capaian vaksinasi secara nasional dan melindungi para kyai dan warga di lingkungan pondok pesantren agar lebih sehat dan kuat di masa pandemi serta tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
Menurutnya, program Kita Jaga Kyai memiliki tiga tujuan utama, yakni menjaga kesehatan dan kebugaran para kyai, memberi dukungan paket kesehatan untuk para kyai, dan memberikan layanan kesehatan bagi para kyai.
Program Kita Jaga Kyai mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk Bupati Kabupaten Bantul H Abdul Halim Muslih yang hadir dan sangat mengapresiasi Baznas dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
Menurutnya, program Kita Jaga Kyai sangat bermanfaat guna mendukung proses belajar mengajar secara tatap muka yang aman dan lebih sehat di lingkungan pondok pesantren.
Baca juga: Bantu Para Penggali Kubur Pemakaman Covid-19, BAZNAS Salurkan APD dan Vitamin
Program Kita Jaga Kyai pertama kali diluncurkan Baznas pada 2 Agustus 2021, sebagai upaya membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Banyaknya ulama yang wafat akibat terpapar Covid-19 menjadi salah satu pendorong diluncurkannya program Kita Jaga Kyai, yang terdiri dari dukungan vaksinasi, paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, dan dukungan isoman. Berbagai dukungan ini akan diberikan kepada seluruh elemen di pondok pesantren, seperti santri/santriwati dan pengurus ponpes guna mendukung kesehatan para kyai di tengah pandemi.
Program Kita Jaga Kyai yang inisiasi Baznas diluncurkan secara resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, serta didukung oleh Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, PUI, serta berbagai ormas Islam lain.
Selain program Kita Jaga Kyai, selama ini Baznas juga telah berperan dan berkontribusi aktif dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui berbagai program darurat dan program recovery dalam membantu sisi perekonomian masyarakat yang terdampak.
Program darurat tersebut di antaranya, Bantuan Paket Penggali Kubur; Bantuan Paket Pemulasaraan Jenazah untuk penyintas Covid-19; Dukungan Paket Ruang Isolasi di Rusunawa Nagrak Cilincing; Oksigen Bagi Faskes di Jabodetabek; Bantuan APD Penggali Kubur untuk pemakaman pasien Covid-19; Bantuan Pemulasaraan Jenazah Isolasi Mandiri; Bantuan Paket Imun untuk nakes, mustahik penyintas Covid-19, sopir ambulans; dan Bantuan Tenda Darurat untuk faskes se-Jabodetabek dalam upayanya membantu pasien.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI membuka pendaftaran program Beasiswa Cendekia BAZNAS Perguruan Tinggi Dalam Negeri (BCB PTDN) tahun 2021 yang diperuntukkan bagi kalangan keluarga tidak mampu.
Beasiswa Cendekia BAZNAS tahun 2021 bekerja sama dengan 101 kampus mitra beasiswa di seluruh Indonesia. Calon peserta bisa melakukan pendaftaran melalui link beasiswa.baznas.go.id yang dibuka hingga 31 Agustus 2021 mendatang. Setelah itu, BAZNAS akan melakukan seleksi ketat yang melibatkan tim seleksi dari pihak kemahasiswaan kampus, agar dipastikan penerima beasiswa tepat sasaran.
Pembukaan program Beasiswa Cendekia BAZNAS tahun 2021 secara resmi dibuka oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA didampingi Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan, MA dan dihadiri Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud RI, Prof. drh. Aris Junaidi, PhD., serta Kepala LBB Sri Nurhidayah secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Bantu Para Penggali Kubur Pemakaman Covid-19, BAZNAS Salurkan APD dan Vitamin
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menjelaskan, pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Karena menurutnya, pendidikan juga merupakan salah satu perintah dalam agama dan Indonesia ke depan membutuhkan sumber daya manusia yang punya kemampuan mengantisipasi perkembangan zaman, sesuai tema kemerdekaan tahun ini adalah Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.
Noor menambahkan, sebagai lembaga yang mengelola dan memperluas jaringan informasi beasiswa, BAZNAS membuka pendaftaran program beasiswa secara nasional melalui berbagai jaringan guna memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsa.
“Pada 2021 ini, BAZNAS bekerja sama dengan 101 kampus mitra beasiswa di seluruh Indonesia. Beasiswa yang diberikan akan difokuskan pada pembinaan, subsidi UKT, dan diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 1.000 mahasiswa di Indonesia,” kata Prof Noor.
Menurutnya, tujuan Beasiswa Cendekia BAZNAS adalah meningkatkan kecerdasan bangsa yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan keluarga, dan berguna bagi masyarakat sekitar. Maka hal itu sejalan dengan visi BAZNAS yakni menyejahterakan umat. Adapun sasaran beasiswa ini secara umum diprioritaskan untuk ashnaf fakir, miskin, atau fi sabilillah.
“Dalam upaya memutus rantai kemiskinan, BAZNAS mengoptimalkan program pendidikan sebagai salah satu alat untuk memperbaiki kualitas ekonomi sekaligus pendidikan masyarakat yang tergolong miskin,” ujar Prof Noor.
Dia mengatakan BCB PTDN Tahun 2021 dibuka dengan tiga kategori beasiswa yakni, Studentpreneur Muda (fokus entrepreneur), Aktivis Muda (aktivitas di kelembagaan dan masyarakat) dan Teladan Muda (yang ditujukan jurusan profesi).
Noor berharap, di masa depan setiap penerima beasiswa memiliki kemandirian pendapatan dan kemandirian ekonomi melalui program usaha. Tidak hanya itu, diharapkan mahasiswa membuka lapangan kerja baru sehingga mampu memberikan ruang untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud RI, Prof. drh. Aris Junaidi, PhD. turut mengapresiasi program Beasiswa Cendekia BAZNAS yang secara rutin disalurkan oleh BAZNAS. Menurutnya, program inovatif dari BAZNAS ini sangat membantu para mahasiswa yang bertemu mentor-mentor, sehingga nanti lulusannya bisa terarah dan menjadi SDM yang unggul, sesuai dengan cita-cita Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan SDM unggul, Indonesia maju.
“Saya kira ekosistem perguruan tinggi harus mendorong semuanya dan memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa untuk terus berprestasi. Sekali lagi selamat kepada BAZNAS, semoga pemberian beasiswa mempunyai dampak yang luar biasa kepada lulusan kita, dan terus maju bersama BAZNAS. Kami juga mendorong kampus Indonesia untuk mensupport ini dan memfasilitasi bagi mahasiswa Indonesia. Terima kasih kepada BAZNAS yang sudah berupaya keras mendukung adanya beasiswa ini,” kata Aris.
Baca juga: BAZNAS Dukung Penerapan Protokol Kesehatan Ketat dalam Penyembelihan dan Distribusi Kurban
Dia berharap beasiswa dapat membantu mahasiswa dhuafa terutama bagi yang memiliki semangat belajar tinggi tapi terhalang keterbatasan biaya.
Sekadar informasi, hingga kini BAZNAS telah menginisiasi berbagai beasiswa dalam upayanya mencerdaskan bangsa. Beragam beasiswa itu di antaranya Beasiswa Cendekia BAZNAS, Beasiswa Kaderisasi Ulama, Beasiswa Riset, Beasiswa Disdasmen, Beasiswa Pesantren, dan Beasiswa khusus.
Program beasiswa BAZNAS turut bekerja sama dengan berbagai kampus dalam dan luar negeri, serta telah menghasilkan 1.432 alumni yang telah tersebar di berbagai sektor bidang pekerjaan.
Beasiswa Cendekia BAZNAS adalah program penyaluran beasiswa kepada mahasiswa di seluruh Indonesia yang memenuhi kualifikasi dan prosedur yang ditetapkan oleh Lembaga Beasiswa BAZNAS. Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (Beaswan) akan diberikan haknya terhitung sejak menjadi beaswan hingga lulus atau semester 8 dan dibina melalui mentor berkualitas.