Beritaneka.com—Di saat sebagian besar pemuda daerah memilih untuk mengejar karir di kota-kota besar, laki-laki bernama Khairul Walad memilih untuk pulang ke daerahnya. Walad sapaan akrabnya, tidak melupakan tempat di mana ia tumbuh sejak kecil. Ia berniat mengabdi untuk desanya. Pepatah “Setinggi-tingginya burung terbang, akhirnya kembali ke sarangnya juga” rasanya pantas disematkan untuk Walad.
Laki-laki yanng lahir di Batusangkar ini memilih bergabung dalam program pemberdayaan yang diusung oleh ZCD BAZNAS. Walad melihat, mustahik di desanya terkendala dengan modal, jaringan informasi, maupun koneksi dengan pihak tertentu. Melihat hal itu, ia membulatkan tekad untuk mengabdi dan melayani mustahik di desanya.
“Tidak ada yang sia-sia untuk sebuah pengabdian. Niat telah mantap. Ikhtiar dilakukan dengan sebaik mungkin untuk mewujudkan sebuah harapan. Tidak ada yang lebih mulia daripada sebuah pengabdian,” kata Walad.
Semua perjalanannya berawal saat ia diajak oleh seorang pegawai BAZNAS Kabupaten Tanah Datar untuk membantu dalam membina peternak kambing yang menerima bantuan BAZNAS pada 2016. Kegiatannya berlanjut saat mendampingi peternak BAZNAS yang mendapat bantuan berupa kambing dari BAZNAS dan Lolit (Loka Penelitian) Kambing Potong Medan.
Meski tidak ada anggaran untuk pendampingan BAZNAS, hal itu dilakukan Walad dengan hati ikhlas untuk membantu. Walad justru bersyukur menjadi relawan pendamping BAZNAS karena bisa menerima ilmu baru dan mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan sejumlah mentor yang ahli dalam peternakan. Ia bahkan sempat bekerja di Lolit Kambing Potong Medan. “Banyak yang mengira rezeki itu berupa harta, padahal kesempatan meraih ilmu juga bagian dari rezeki. Saya mensyukuri itu” ucapnya.
Ketekunan Walad berbuah manis, ia ditawari menjadi Sahabat ZCD BAZNAS pada tahun 2018. Semangat menjadi bagian dari Sahabat ZCD ia tunjukkan dengan meningkatkan kapasitas beternak para mustahik. Ia melakukan pendampingan berupa terak kambing, pembelian bibit kambing, pembuatan kandang, penyiapan lahan untuk pakan ternak kambing, pembuatan pakan hingga pendirian sentra peternakan kambing. Walad juga berinovasi untuk menambah nilai pemberdayaan dengan membuat pupuk kompos organik dengan memanfaatkan kotoran dari hewan ternak mustahik.
Suka duka ia rasakan sebagai pendamping BAZNAS. Mulai dari sejumlah mustahik peternak yang tidak sepenuh hati mengikuti program, hingga jauhnya lokasi yang harus ia tempuh untuk pendampingan BAZNAS. Pantas saja, program ACD ini digulirkan di 13 Desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar.
Kendati demikian, hal itu tidak serta merta menyurutkan semangat Walad untuk memberikan pendampingan. Bekerja sebagai pendamping BAZNAS, Walad merasakan sisi kekeluargaan dari para mustahik. Rasa syukur kian terasa saat ia merasakan dan melihat bagaimana kehidupan para mustahik dengan keterbatasannya masing-masing dapat menikmati hidup dengan baik.
Bekerja sebagai pendamping BAZNAS juga membuat koneksi Walad semakin meluas. Ia mulai mengenal dan belajar dari mentor di dunia peternakan kambing. Ketekunan Walad selama inipun menghasilkan kesuksesan. Meningkatnya pendapatan mustahik per bulan melalui produk turunan usaha peternakan jadi salah satu buktinya. Selain itu, berkurangnya modal usaha pertanian dari pupuk organik atau kompos yang dihasilkan dari peternakan jadi bukti keberhasilan Walad. Bahkan, beberapa mustahik telah menunaikan zakat ternak dan bersedekah dari hasil penjualan kambingnya.
Kerja keras Walad juga dirasakan para mustahik. Mereka mengaku, berkat pendampingan BAZNAS dari Walad, mereka meningkatkan spiritulitasnya dengan mendirikan Surau Gantiang sevata swasembada di area sekitar peternakan untuk memudahkan para peternak beribadah setelah berkativitas. Selain itu, pengetahuan para mustahik juga meningkat, baik tentang ilmu pembibitan maupun perawatan ternak.
“Saya berharap bisa mengantarkan mustahik peternak di Kabupaten Tanah Datar untuk lebih dekat pada gerbang kesejahteraannya, dan mampu mandiri baik dalam aspek ekonomi, dakwah, pendidikan, kesehatan dan sosial kemanusiaan sesuai 5 pilar yang diusung ZCD BAZNAS,” ucapnya penuh harapan. (ZS)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong pemberdayaan peternak mustahik binaan lewat berbagai program, termasuk di salah satu titik pemberdayaan program peternakan Balai Ternak Garut, Jawa Barat. Tak hanya menjalankan program utama penggemukan dan pembiakan ternak, namun para mustahik juga didorong untuk mengolah kotoran domba menjadi pupuk kompos.
Lewat pendampingan teknis yang diberikan BAZNAS melalui Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) dan dukungan sarana berupa rumah kompos, kini peternak mustahik mampu mengolah kotoran domba menjadi benda yang bernilai ekonomis. Pendamping program, Gagan Setiawan menyebut kompos yang telah diproduksi para mustahik akan dipasarkan ke petani sekitar Desa Sukalillah dan desa lain di Kabupaten Garut.
“Seperti diketahui, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah memiliki kawasan pertanian yang cukup luas, sehingga sangat potensial untuk memasarkan kompos organik,” kata Gagan.
Dalam membuat pupuk kompos, kotoran domba diolah dengan bahan-bahan organik, serta dipercepat melalui berbagai mikroba dalam lingkungan yang hangat, lembap, dan bersifat aerobik. Sedangkan untuk bahan bakunya, terdiri dari kotoran domba, kapur pertanian, arang sekam, molasses, dan Effective Microorganism 4 (EM4).
Kemudian dihaluskan menggunakan mesin chopper setelah menjadi kompos, guna mendapatkan keseragaman ukuran produk. Usaha itu pun berdampak positif pada pupuk yang dihasilkan. Terbukti, pada Maret 2021, Kelompok Peternak Sauyunan di Balai Ternak Garut telah menghasilkan 800 kilogram pupuk kompos untuk dijual kembali.
Pada kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A, mengatakan hasil positif yang diraih peternak mustahik merupakan buah dari kerja keras dan keuletan dalam menjalankan usaha. Menurut Saidah, para peternak berhasil memanfaatkan kotoran hewan yang jika dibiarkan akan mencemari lingkungan, mengotori kandang, dan mengganggu kesehatan ternak.
“Keberhasilan yang didapat juga tak lepas dari pembinaan intensif yang dilakukan BAZNAS melalui program pemberdayaan mustahik di berbagai daerah. Saya juga mengapresiasi etos kerja para peternak mustahik yang telah bertanggung jawab terhadap bantuan yang diberikan muzaki, lalu disalurkan melalui BAZNAS,” kata Saidah, Selasa (20/4).
Saidah juga berterima kasih kepada para muzaki yang telah berkontribusi dalam memberdayakan para mustahik. Dia memastikan dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan melalui BAZNAS akan tepat sasaran, jatuh di tangan orang yang membutuhkan.
“Dukungan dari muzaki akan sangat membantu BAZNAS dalam meningkatkan pendayagunaan mustahik. Dana yang disalurkan melalui BAZNAS ini tentunya akan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh mustahik. Hal ini juga diharap dapat menjadi pintu ekstentifikasi mustahik menjadi muzaki di kemudian hari,” ujar Saidah.
Sekadar informasi Balai Ternak BAZNAS Garut merupakan salah satu titik pemberdayaan program peternakan yang dilakukan oleh BAZNAS sejak Desember 2018. Hingga tahun ini, Balai Ternak Garut telah memberdayakan 60 peternak mustahik dengan populasi domba 449 ekor, serta menjalankan program utama penggemukan dan pembiakan untuk peningkatan populasi ternak.
Hingga kini, terdapat 584 mustahik binaan BAZNAS di 16 Balai Ternak yang terdiri dari 25 kelompok dan tersebar di 11 provinsi Indonesia. (ZS)
Beritaneka.com—Yayasan Generasi Bantu Indonesia (Bantoo.id) menyediakan fitur baru di website dan aplikasi Bantoo.id untuk memudahkan masyarakat membayar zakat ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan adanya penambahan fitur ini, diharapkan dapat membantu masyarakat menunaikan zakat ke BAZNAS sekaligus mendukung kampanye Gerakan Cinta Zakat yang digencarkan BAZNAS di bulan Ramadhan kali ini.
“Saya sangat mengapresiasi adanya terobosan baru ini dari Bantoo.id, karena akan sangat memudahkan para muzaki untuk membayar zakat ke BAZNAS. Dengan sekali klik, muzaki bisa membantu para mustahik untuk bangkit sekaligus mendorong kampanye Gerakan Cinta Zakat di bulan Ramadhan ini,” kata Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta, Senin (19/4).
Selain itu, Arifin juga mengatakan, zakat yang ditunaikan masyarakat melalui Bantoo.id akan sangat berguna, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Arifin memastikan, dana yang disalurkan akan tepat sasaran dan sampai di tangan mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Kami pastikan dana zakat yang disalurkan akan tepat sasaran kepada masyarakat yang terdampak yang memerlukan bantuan, agar mereka bisa terbantu dan diringankan bebannya. BAZNAS memiliki berbagai program yang memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arifin.
Sementara itu, Ketua Yayasan Generasi Bantu Indonesia, Ratna Veronica, turut mengucapkan terima kasih atas kerja sama positif antara Bantoo.id dan BAZNAS. Menurut Ratna, dengan adanya sinergi antar berbagai pihak, akan semakin memudahkan masyarakat untuk berbuat kebaikan dan saling berbagi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh BAZNAS untuk menjadi sarana digital mengumpulkan zakat. Semoga kerja sama ini membuat pengumpulan zakat menjadi lebih mudah dan menjangkau lebih banyak muzaki,” kata Ratna.
Untuk mengakses fitur baru membayar zakat, caranya cukup mudah. Anda bisa menggunakan aplikasi Bantoo atau mengakses bit.ly/BantooZakat kemudian pilih lembaga zakat BAZNAS dan jenis zakat yang akan dibayarkan, antara lain zakat fitrah, zakat maal, zakat penghasilan, dan bayar fidyah. Di menu itu juga terdapat pilihan untuk memasukkan nama lengkap atau anonim. Selain itu, juga ada pilihan jenis pembayaran yang bisa dipilih oleh pengguna.
Sebelumnya, sinergi antara Bantoo.id dengan BAZNAS selain menyediakan layanan pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), juga mengadakan layanan operasi katarak gratis kepada 1.000 penerima manfaat pada Februari lalu. (zs)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menerima zakat perusahaan dari PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) sebesar Rp893.929.549 juta.
“BAZNAS mengucapkan terima kasih kepada Nasional Re karena telah dipercaya dalam penyaluran dana zakat perusahaannya,” ujar Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.
Acara penyerahan simbolis diselenggarakan bersamaan dengan acara Digital Tausiyah 1442 H bersama Mitra Usaha yang diselenggarakan melalui webinar/online, Jumat (16/4/2021).
Dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA; Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM; Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA; Drs KH Achmad Sudrajat, Lc, MA; Komisaris Utama Nasional RE, Toto Pranoto; Komisaris Nasional RE, Dwi Agus Sumarsono; Plt. Direktur Utama Nasional Re, Sunarso, SE, MM, Ak, AAAIK, CSA®, CA, CFP®, CRMP, CIHRM, CHRP; Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta; Direktur Operasi Nasional Re, Erlan Risdianto; Direktur Teknis Nasional Re, Fitris Dinarwan; Kadiv Zakat Perusahaan BAZNAS RI, Agus Siswanto dan tim Zaper, Edwin Nurul Syafarudin.
“Dana yang terkumpul ini akan disalurkan kepada masyarakat secara tepat sasaran, kepada saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan,” kata Kiai Noor Achmad.
Kiai Noor Achmad menjelaskan, dana yang disalurkan melalui BAZNAS ini juga akan digunakan untuk berbagai program bantuan, dan program-program lain dalam upaya peningkatan kesejahteraan mustahik.
“Untuk ke depannya, diharapkan perusahan-perusahaan lain juga dapat mengikuti jejak Nasional Re yang telah menunaikan zakat perusahannya melalui BAZNAS,” ujar Kiai Noor Ahmad.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama Nasional Re, Sunarso, SE, MM, Ak, AAAIK, CSA®, CA, CFP®, CRMP, CIHRM, CHRP mengatakan, sampai saat ini Nasional Re menjadi mitra strategis BAZNAS dalam bidang Zakat Perusahaan.
“Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk koordinasi peningkatan zakat dan membentuk sinergi di setiap program yang diselenggarakan di Internal Perusahaan Nasional Re,” jelas Sunarso.
Sejak 2013 Nasional Re telah menyalurkan zakat perusahaan melalui BAZNAS.
”Semoga kerja sama antara Nasional Re dengan BAZNAS dapat terus berlanjut dan berkembang sehingga semakin banyak lagi perusahaan yang menunaikan kewajiban zakat perusahaan melalui BAZNAS,” ujar Sunarso. (zs)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus mendorong kebangkitan usaha mustahik binaan di tengah pandemi Covid-19. Dampak pandemi turut dirasakan pelaku usaha mikro karena mengalami penurunan omzet. Hal ini berimbas kepada sulitnya mengembangkan usaha akibat ketersediaan modal yang menipis.
Anwar contohnya, mitra mustahik BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Bojong Rangkas, Ciampea, Kabupaten Bogor, yang mengalami penurunan omzet selama pandemi. Lesunya kondisi ekonomi akibat pandemi membuat omzet usaha ‘Akar Frozen Food’ milik Anwar merosot hingga 50 persen.
Namun, kondisi usaha yang semakin menurun tidak menghentikan semangat Anwar dalam menjalankan usahanya, pembiayaan usaha yang diterimanya digunakan untuk membeli bahan baku dan kemasan untuk menunjang usaha. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan, Anwar mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM tentang Penyuluhan Keamanan Pangan, difasilitasi BMD Bojong Rangkas untuk para mustahik.
Pria berusia 40 tahun itu menjelaskan, saat ini perlahan usaha yang dijalankan mulai stabil, meskipun belum mencapai omzet yang sama ketika sebelum adanya pandemi. Kini dalam satu minggu, Anwar bisa melakukan tiga kali produksi dengan kapasitas produksi 1000 pcs.
Selain itu, BAZNAS juga tengah membantu proses usaha Anwar dalam pengurusan izin usaha. Hal ini dilakukan agar usaha Anwar mendapat legalitas usaha dan semakin berkembang. Pengurusan serupa juga dilakukan BAZNAS kepada mitra mustahik lainnya.
“BAZNAS turut membantu mitra mustahik lain untuk berkembang bersama, terlebih di masa pandemi saat ini yang dampaknya menyasar berbagai sektor. Selain modal tanpa bunga dan pembinaan, BAZNAS juga membantu pengurusan izin agar mustahik memiliki legalitas usaha. Pak Anwar, pelaku usaha frozen food binaan BMD Bojong Rangkas kita bantu fasilitasi pengurusan izin usaha dengan mendaftarkan penyuluhan keamanan pangan,” kata Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA., Jumat (16/4).
Tak hanya itu, Saidah menambahkan, BAZNAS juga turut membantu mitra mustahik pelaku usaha dari sisi pemasaran, salah satunya lewat branding produk agar terlihat bagus dan menarik minat konsumen untuk membeli.
“BAZNAS akan terus berupaya untuk memberdayakan masyarakat melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang diterima dari para muzaki melalui berbagai program yang diinisiasi BAZNAS maupun masyarakat. Salah satu programnya adalah program ekonomi, karena ini menjadi pintu masuk dalam pengentasan kemiskinan,” kata Saidah.(zs)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan peralatan kebersihan dan perlengkapan untuk masjid, yang merupakan bantuan donasi dari SICepat Express melalui program IndahnyaRamadhan Tebar 1001 Kebaikan untuk Masjid.
Dalam program #IndahnyaRamadhan Tebar 1001 Kebaikan Untuk Masjid ini, SiCepat Express berdonasi untuk alat kebersihan masjid/mushola dengan nilai Rp. 150.000,- per paket. Masing-masing paketnya terdiri dari 1.001 paket alat kebersihan, 1.001 kitab suci Al-Qur’an, 1.001 paket hand sanitizer, serta 3.000 masker kain.
Penyaluran peralatan kebersihan dan perlengkapan masjid ini secara simbolis dilakukan di Masjid Jami Asy Syakirin, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (12/04-2021).
Acara dihadiri Plt Kepala Divisi CSR BAZNAS RI, Iman Damara dan Brand Ambassador SICepat Express Baim Wong.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada SiCepat Express yang telah mendukung program-program Ramadhan BAZNAS,” ujar Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA.
Saidah mengatakan, seluruh paket ini nantinya akan didistribusikan di lebih dari 200 masjid yang berada di wilayah Jabodetabek sebagai alat penunjang program bersih-bersih ‘Masjid Cemerlang’ yang digagas oleh BAZNAS.
“Terutama masjid yang terdampak banjir beberapa minggu yang lalu. Al-Qur’an yang diberikan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan keimanan di bulan Ramadan,” ujar Saidah.
Dia mengatakan, Al-Qur’an yang diberikan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan keimanan di bulan Ramadhan.
Brand Ambassador SICepat Express Baim Wong menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SICepat Express dan BAZNAS yang telah memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam mengajak kebaikan menjelang bulan puasa ini.
“Semoga melalui program #IndahnyaRamadhan Tebar 1001 Kebaikan Untuk Masjid, dapat menciptakan nuansa indah menjelang datangnya bulan Ramadhan. Saya ucapkan terima kasih dan semoga kerjasama ini terus berlanjut,” kata Baim Wong.
Ke depannya, kolaborasi SICepat Express dengan BAZNAS diharapkan dapat memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat.(zs)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membentuk tim terpadu untuk melakukan aksi kemanusiaan melayani korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim gabungan terdiri dari tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) pusat dan provinsi, terutama daerah yang berada cukup dekat dengan lokasi bencana.
Hal itu sebagai upaya mempercepat dan memaksimalkan proses evakuasi dan layanan bantuan terhadap para korban.
“BAZNAS berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi dan layanan sosial kepada para korban di penampungan. BAZNAS merespons bencana ini dengan membentuk tim terpadu yang terdiri dari tim BTB Pusat, serta BTB daerah, seperti BTB Mimika, BTB Sulawesi Selatan, dan BTB Jawa Barat. Kami mengirim tim terpadu untuk membantu korban yang menderita akibat bencana yang terjadi,” kata Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta, Senin (5/4/2021).
Arifin menambahkan, selain proses evakuasi yang bersinergi dengan beberapa lembaga/instansi terkait, BAZNAS juga menyiapkan berbagai layanan sosial seperti pelayanan kesehatan, pemulihan trauma healing bagi anak, bantuan sanitasi, tempat ibadah, serta mendistribusikan bantuan pokok dan kebutuhan para korban selama di pengungsian. Dapur umum dan dapur air juga jadi perhatian BAZNAS guna mendukung upaya membantu korban.
“Pendistribusian makanan dan kebutuhan pokok kepada para korban turut menjadi perhatian kami. Terlebih untuk para lansia, ibu hamil, dan para anak yang membutuhkan berbagai perlengkapan kebutuhan,” ujar Arifin.
Dia juga menambahkan, BAZNAS proaktif membantu sesama tanpa pandang bulu di sana. Menurutnya, bencana ini cukup besar dan dampaknya meluas mencakup berbagai aspek. BAZNAS, kata Arifin, turut prihatin dan berharap para korban mampu bertahan untuk segera bangkit dari keterpurukan.
“Kami sangat prihatin dengan adanya tragedi di NTT. Bencana banjir bandang ini menjadi ujian bagi kita semua. BAZNAS terus berupaya mendampingi para korban terdampak agar bisa bersama bangkit dan hidup normal seperti sediakala. Di kondisi saat ini, saudara-saudara kita sangat membutuhkan uluran tangan, marilah kita bersama dan gotong royong untuk membantu sesama,” kata Arifin.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Kabupaten Flores, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Ngada, pada Minggu (4/4/2021). Data terbaru, ada 68 orang tewas dan 70 orang lainnya hilang.
Sebanyak 68 orang meninggal terdiri atas 44 orang di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, 2 orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor. Sementara itu, 15 orang mengalami luka-luka dengan rincian 9 di Flores Timur, 1 di Kabupaten Ngada, dan 5 di Kabupaten Alor.
Selain itu, dilaporkan ada 70 orang hilang, yang terdiri atas 26 orang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor. BNPB mencatat ada 938 keluarga atau 2.655 jiwa terdampak akibat bencana. Hingga kini pendataan korban masih dilakukan. (zs)
Beritaneka.com—DPR mendukung upaya optimalisasi kelembagaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui penguatan regulasi. Hal itu dikemukakan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2021 di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin (5/4/2021).
“Saya mendukung pentingnya penguatan regulasi untuk BAZNAS. Oleh karena itu, sebelum ada Rakornas Zakat, saya sudah mengusulkan hak inisiatif untuk merevisi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang sudah masuk di Program Legislasi Nasional atau Prolegnas,” ujar Yandri Susanto, saat menyampaikan materi presentasi berjudul “Urgensi Penguatan Kelembagaan BAZNAS dalam Pengelolaan Zakat Nasional”.
Penguatan regulasi melalui revisi UU Pengelolaan Zakat, tutur dia, bertujuan untuk memperkuat kelembagaan BAZNAS. “Ini dilakukan setelah Komisi VIII DPR selesai membahas dan merevisi UU Kebencanaan dan UU Lanjut Usia (Lansia). Setelah itu, lanjut merevisi UU Pengelolaan Zakat,” ujar Yandri.
Pada acara yang dibuka Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin itu, Yandri juga menyokong penguatan kelembagaan BAZNAS melalui optimalisasi anggaran operasional dari alokasi dana APBN.
“Komisi VIII DPR seratus persen mendukung tambahan anggaran BAZNAS yang diajukan oleh Pak Profesor Noor Achmad (Ketua BAZNAS-red). Kami tidak ada kata menolak. Dosa kalau kami menolak,” ucap Yandri.
Menurut dia, Komisi VIII DPR juga berkomitmen mendorong sosialisasi BAZNAS tentang zakat agar tingkat literasi masyarakat semakin mantap. “Begitu penting lembaga BAZNAS ini, seperti disampaikan Wakil Presiden Pak Kiai Ma’ruf Amin saat pembukaan rakornas. Dalam Al-Quran juga tegas disebut panitia atau amil zakat. Karena itu, Komisi VIII mendukung BAZNAS menjadi lembaga ‘Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat’,” kata Yandri.
Dengan penguatan kelembagaan dan anggaran operasional BAZNAS, ia meyakini upaya menghimpun potensi zakat sebesar Rp 300 triliun akan bisa tercapai.
Sementara itu, Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, menyampaikan terima kasih kepada Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, atas dukungan dan upaya optimalisasi peran BAZNAS melalui penguatan regulasi dan penambahan anggaran operasional dari APBN.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tinggi dari BAZNAS untuk Ketua dan Pimpinan serta segenap jajaran Komisi VIII DPR atas dukungan dan upaya optimalisasi peran BAZNAS melalui penguatan regulasi. Semoga bisa mendorong BAZNAS menjadi ‘Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat’,” kata Prof. Noor Achmad.
Ketua BAZNAS memaparkan, Rakornas Zakat 2021 yang berlangsung selama tiga hari, dihadiri 25 peserta dari BAZNAS pusat, 130 Pimpinan BAZNAS provinsi se-Indonesia dan para pejabat negara seperti Menko PMK, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menteri Agama, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur BI, Ketua dan Pimpinan Komisi VIII DPR, mitra BAZNAS dan berbagai pihak yang tak bisa disebutkan satu per satu.
“Hajatan akbar ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dengan melibatkan Satgas Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), layanan tes antigen oleh tim Rumah Sehat BAZNAS (RSB), serta perizinan dari pihak berwenang,” ujar Kiai Noor Achmad. (zs)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2021 di Jakarta, Ahad-Selasa, 4-6 April 2021. Rakornas akan dibuka oleh Wakil Presiden RI, Bapak Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin.
Hal itu dikemukakan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, kepada wartawan dalam konferensi pers di lokasi rakornas, Hotel Grand Mercure, Jakarta, Ahad (4/4/2021).
“Rakornas Zakat 2021 diselenggarakan dengan tujuan mendorong penguatan kelembagaan BAZNAS sebagai pengelola perzakat nasional,” ujar Ketua BAZNAS.
Secara rinci, imbuh Kiai Noor Achmad, rakornas bertujuan, mengakselerasi perwujudan visi dan misi BAZNAS, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat, menguatkan peran BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan, baik material maupun spiritual.
Selain itu, lanjut Prof. Noor Achmad, rakornas juga bertujuan meningkatkan koordinasi dan melakukan evaluasi kinerja organisasi pengelola zakat, meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme pengelolaan zakat. Serta, mensosialisasikan strategi dan proses digitalisasi pengelolaan zakat. “Kita berharap tujuan ini bisa mengantarkan BAZNAS menjadi ‘Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat’,” kata Kiai Noor Achmad.
Turut hadir mendampingi, Wakil Ketua BAZNAS, Mokhamad Mahdum; Pimpinan BAZNAS yang juga Ketua Umum Panitia Rakornas Zakat 2021, KH. Achmad Sudrajat; Sekretaris Umum Panitia Rakornas Zakat 2021 yang juga Sekretaris BAZNAS, Jaja Jaelani.
Juga tampak Pimpinan BAZNAS yang juga Sekjen World Zakat Forum (WZF), Dr. Zainulbahar Noor; Pimpinan BAZNAS, Ir. Mohamad Nadratuzzaman Hosen, Rizaludin Kurniawan, Saidah Sakwan, Kol. (Purn) Drs. Nur Chamdani; Direktur Utama BAZNAS, M. Arifin Purwakananta; dan Direktur Operasi merangkap Plt. Direktur Pendistribuasin BAZNAS, Wahyu TT Kuncahyo.
Prof. Noor Achmad menjelaskan, Rakornas Zakat 2021 dihadiri 25 peserta dari BAZNAS pusat, 130 Pimpinan BAZNAS provinsi se-Indonesia dan para pejabat negara seperti Menko PMK, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menteri Agama, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur BI, Ketua dan Pimpinan Komisi VIII DPR, mitra BAZNAS dan berbagai pihak yang tak bisa disebutkan satu per satu.
“Hajatan akbar ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dengan melibatkan Satgas Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), layanan tes antigen oleh tim Rumah Sehat BAZNAS (RSB), serta perizinan dari pihak berwenang,” ujar dia.
Ketua BAZNAS menyebutkan, karena protokol kesehatan Covid-19 dan aturan pembatasan jumlah peserta dan jarak yang juga ketat, rakornas belum bisa melibatkan BAZNAS kabupaten/kota dan LAZ.
“Insya Allah akan dibuatkan rapat nasional khusus pasca Ramadhan. Kegiatan ini juga digelar secara hybrid, kombinasi offline dan online yang bisa disaksikan melalui kanal Youtube dan BAZNAS TV,” ucap dia.