Beritaneka.com—Kejuaraan Cyberathelete Collegiate Mobile Legend (CCML) Indonesia Qualifier 2021 telah selesai diselenggarakan.
Hasilnya, kejuaraan yang diikuti 46 tim mobile legend dari 32 perguruan tinggi di Indonesia ini menghasilkan empat tim terbaik yang akan mewakili Indonesia untuk berlaga di tingkat Asia Tenggara.
Keempat tim tersebut yaitu Tim Universitas Gunadarma, Tim Universitas Bina Nusantara, IPB University dan Universitas Tanjungpura.
Baca juga: Di Masa Pandemi Petani Binaan IPB University Bisa Ekspor
Tim IPB University (IPB Denzu) beranggotakan Akbar Sanjaya, Candra Hendriyansyah P, Yoga Prima Dwi Prasetyo, Yabes Mulya, Zaki Luthfi Kamil dan Faris Gibran Ramadhan. Ini merupakan salah satu pencapaian tertinggi dari tim IPB Denzu yang pernah diraih.
Nantinya tim IPB Denzu akan bertanding di tingkat Asia Tenggara dan bertemu dengan perwakilan-perwakilan universitas dari Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina,” ujar Muhammad Ridho Notonegoro, penggagas IPB E-Sport Community.
Ridho berharap semua atlet e-sport dapat tampil secara maksimal di setiap kejuaraan yang diikuti agar mendapatkan prestasi serta yang paling utama mengharumkan nama kampus IPB University.
“Terima kasih buat semua atlet IPB E-Sport yang terus berjuang dan membuktikan bahwa kita dapat berprestasi. Terima kasih juga kepada Subdit Pembinaan Karakter dan dukungan langsung dari Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir yang selalu membina kami. Ke depannya kita bakal terus berjuang dan menunjukkan bahwa bidang non-akademik khususnya olahraga dapat berprestasi dengan niat, semangat, dan tekat yang kuat. Intinya untuk kejuaraan ini, kita tim IPB University akan berjuang secara maksimal sebagai perwakilan dari Indonesia di ajang internasional,” imbuhnya.
Baca juga: Dua Menteri Panen Melon Golden Alisha di IPB University
Perkembangan e-sports di tanah air sangatlah pesat. Terlihat dengan banyaknya kejuaraan-kejuaraan yang ada, dari tingkat nasional hingga internasional. E-sports juga telah menjangkau ke semua kalangan. Ini membuktikan bahwa bermain game jika ditekuni dapat juga menghasilkan prestasi.
Beritaneka.com—Berkembangnya COVID-19 serta meningkatnya penyakit-penyakit komorbid, mengubah cara pandang masyarakat terhadap makanan. Masyarakat mengonsumsi pangan dan menu sehat, pangan lokal dan fungsional untuk memberikan nutrisi yang cukup dan menjaga kebugaran tubuh.
“Makanan sekarang tidak hanya diperuntukkan untuk memuaskan rasa lapar dan menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk manusia, namun juga untuk mencegah penyakit. Makanan kini berfungsi untuk memperbaiki kebugaran fisik dan kebahagiaan mental dari konsumen,” ujar Prof Ahmad Sulaeman, Guru Besar IPB University, minggu pertama Juli 2021
Menurut Pakar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University ini, ada tiga pendekatan terkait dengan kebahagiaan saluran pencernaan manusia. Yaitu probiotik, prebiotik dan sinbiotik. Berbagai penelitian telah banyak membuktikan bahwa konsumsi makanan yang mengandung probiotik dapat meningkatkan kesehatan. Probiotik ini tidak terbatas pada pangan fermentasi seperti yogurt, namun juga pangan lokal seperti tempe.
“Mikrobiota dikatakan bersifat probiotik bila dapat bertahan dalam tubuh. Mikrobiota usus membantu proses fermentasi makanan dalam tubuh, bahkan membantu proses síntesis vitamin B dan K, metabolisme empedu, sterol, dan xenobiotik. Sehingga setiap makanan yang dikonsumsi akan sangat mempengaruhi keseimbangan antara bakteri baik dan buruk yang ada dalam sistema pencernaan,” ujar Dosen IPB University di Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia ini.
Baca juga: Rektor IPB University: Saatnya Indonesia Pemimpin Industri Halal Dunia
Prof Ahmad juga menambahkan bahwa semakin banyak mengonsumsi antibiotik atau sering terpapar polusi, harus diimbangi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Ini untuk menjaga keseimbangan mikroflora dalam tubuh.
Konsumsi makanan mengandung probiotik penting untuk kebugaran tubuh manusia demi mencegah obesitas, diabetes, kanker, hingga autism. Probiotik sendiri merupakan mikroba hidup berupa bakteri atau kamr yang tersedia sebagai suplemen maupun terkandung dalam makanan.
“Manfaat dari agen probitoik yakni dapat melakukan aktivitas antimikrobial, efek imun, hingga sekresi IgA. Tentunya aksi tersebut sangat berperan dalam meningkatkan sistema imun sehingga dapat menangkal penularan virus COVID-19,” imbuhnya.
Baca juga: Rehabilitasi Ekosistem, Bappenas Beri Mandat IPB Kelola Pesisir Raja Ampat
Oleh karena itu, potensi bisnis terkait pangan mengandung probiotik di masa pandemi tentu menjanjikan dan menjadi bahan promosi produk probiotik. Masyarakat dapat mengolah pangan lokal (mengandung probiotik) seperti olahan tempe, minuman fermentasi air kelapa, oncom dan sebagainya dengan kemasan yang menarik. Aspek keamanan dalam produksi probiotik perlu diperhatikan agar manfaat gizi dan kesehatan dapat dirasakan oleh konsumen.
“Banyak produk probiotik Indonesia yang layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan probiotik masyarakat,” tandas Ahli Gizi IPB University ini