Beritaneka.com—Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah melaunching UMPlaza-edu.id aplikasi pembelajaran kewirausahaan mahasiswa.
Retor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan, langkah entrepreneur university terus digencarkan. Menurutnya kewirausahaan merupakan kombinasi yang tidak bisa dipisahkan, antara pengetahuan, sikap, dan perilaku.
“Kita sudah siapkan 28 program studi yang telah menyediakan kuliah kewirausahaan. UMP memfasilitasi langkah baru perjalanan dari kewirausaan. Dari UMP yang ditranformasi ke bentuk digitalisasi system,” kata Rektor, seperti dilansir dari laman resmi Suara Muhammadiyah, Selasa (16/11).
Baca juga: Sumpah Pemuda, Muhammadiyah: Generasi Muda Kekuatan Perekat Indonesia
Dijelaskan, UMPlaza-edu.id ini akan menjadi pembelajaran agar cinta produk Indonesia, memutar barang, membeli barang dari Indonesia untuk Indonesia.
“Ini langkah maju. Selain dari teman-teman Fakultas Ekonomi Bisnis, sebagai pilot project UMPlaza-edu.id hingga akhirnya bisa dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa dan masyarakat umum. Kita betul-betul berniat untuk belajar tentang entrepreneur, memiliki sikap yang kuat tentang entrepreneur dan mempraktekan itu melalui teknologi saat ini yang ada di UMP,” jelasnya.
Baca juga: Amalkan Pancasila, Muhammadiyah Minta Rezim dan Oposisi Berada di Posisi Moderat
Sebelumnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP Dr Naelati Tubastuvi SE MSi mengatakan, mahasiswa bisa memanfaatkan marketplace untuk bisa bertransaksi dan mempromosikan produk sehingga gerakan bela beli produk sendiri bisa berjalan dengan baik.
“Selain sebagai tempat untuk bertransaksi, di FEB juga sedang mreintis BMT FEB. Dengan BMT FEB ini nanti berkolaborasi dengan UMPlaza-edu.id. Harapannya ini akan berkelanjutan, dengan adanya kewirausahaan, UMPlaza-edu.id ini akan terus berkembang untuk seluruh mahasiswa dan masyarakat umum,” tandasnya.
Beritaneka.com—Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak para mahasiswa Indonesia untuk mengabdi desa. Dia menegaskan jika desa adalah masa depan Indonesia.
Hal itu disampaikan Gus Halim-panggilan akrab Abdul Halim Iskandar-saat memberikan orasi ilmiah dalam wisuda Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (7/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Halim ini mengajak 496 wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta Pasuruan untuk terlibat dalam percepatan pembangunan desa-desa di Indonesia.
“Bahwa hari ini, adik-adik wisudawan, desa-desa kita di Indonesia itu betul-betul menunggu kehadiran adik-adik semua. Kenapa? Karena banyak potensi yang sudah siap di desa yang ketika dikelola oleh kader-kader potensial semacam adik-adik ini akan terjadi percepatan pembangunan yang luar biasa,” ujar Gus Halim.
Baca juga: Gernas BBI Go Borneo Kemendes, Pertamina Siap Dorong Transformasi Digital
Menurutnya, dari pengalamannya berkeliling hampir seluruh provinsi di Indonesia, ia menemukan fakta bahwa desa yang sangat maju memiliki dua hal. Pertama, kepala desanya masih muda. Yang kedua, kepala desanya memiliki gelar akademik, baik strata 1, magister maupun bergelar doktor.
“Ketika desa itu maju, pasti ada dua hal. Yang pertama kepala desanya muda. Yang kedua, kepala desanya sarjana. Bukan hanya S1, ada juga kepala desa yang S2, bahkan ada kepala desa yang bergelar doktor. Dan betul-betul memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan desa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Gus Halim kemudian mengajak kepada wisudawan dan wisudawati agar tidak silau dengan kehidupan kota. Menurutnya, saat ini lahan pengabdian di desa sudah sangat luar biasa.
“Hari ini Rp72 Triliun anggaran dana desa dikucurkan ke desa dari APBN, belum yang dari APBD Provinsi, dari APBD Kabupaten. Total dana yang tersalur ke desa hari ini se-Indonesia itu sudah mencapai angka 200 Triliun dengan segala varian sumbernya,” ungkapnya.
Baca juga: Raih WTP, Komisi V Siap Perjuangkan Backlog Anggaran Kemendes Tahun 2022
“Nah, ini artinya membutuhkan penanganan yang serius. Kalau kemudian dana yang bergulir di desa tidak ditangani oleh SDM yang profesional, siapa yang paling dirugikan? Tentu adalah warga masyarakat desa,” sambung Gus Halim.
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab yang cukup berat. Tapi ia meyakini bahwa hal tersebut sangat bisa dikelola dengan SDM yang tepat. Dalam kesempatan itu juga, Gus Menteri memberikan pantun sebagai hadiah untuk wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta.
Bu Mamat punya kawan yang baik hati
Namanya Si Manda, Tutut dan Marisa
Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati
Saatnya Anda ikut aktif membangun desa_
Beritaneka.com—Lima mahasiswa IPB University membuat biskuit pakan ternak untuk meningkatkan produktivitas sapi perah. Lima mahasiswa IPB University tersebut adalah Angga Firmansyah (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem), Rizki Maulana Yusuf (Departemen Biologi), Muhamad Zidan Rahmat (Departemen Manajemen), Mohammad Disam Alfain (Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan) dan Deandarla Naoremisa (Fakultas Kedokteran Hewan).
Dengan dibimbing oleh Prof Yuli Retnani, kelima mahasiswa IPB University itu mendapat pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Angga Firmansyah, selaku ketua tim menjelaskan, inovasi biskuit pakan ternak yang dibuatnya dapat meningkatkan produktivitas susu tinggi asam linolenat dan Omega-6. Inovasi yang diberi nama BISCOW itu juga berperan sebagai imunomodulator pada sapi perah.
“BISCOW hadir sebagai pakan yang mampu mencukupi nutrisi sapi perah sehingga dapat meningkatkan produktivitas susu,” ujar Angga Firmansyah, mahasiswa IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian.
Baca juga: Presiden Jokowi: IPB Jadi Kampus Pelopor Inovasi Pertanian
Lebih lanjut, Angga menerangkan, BISCOW memiliki empat manfaat utama bagi sapi. Manfaat tersebut adalah menjaga kekebalan imun sapi perah, meningkatkan produktivitas susu sapi perah, meningkatkan kualitas susu yang tinggi asam linolenat dan omega-6 dan menjaga sistem pencernaan sapi perah.
“BISCOW sendiri terbuat dari biomassa jagung, probiotik, molases, bungkil jintan hitam, sargasum, gaplek, dan crude palm oil (CPO),” tambah Angga Firmansyah.
Ia menjelaskan biomassa jagung berfungsi untuk melindungi kandungan nutrisi dari degradasi rumen. Adapun probiotik yang digunakan dalam BISCOW adalah Bacillus sp. dan S. cerevisiae yang diketahui berdampak baik bagi pencernaan serta sistem imun ruminansia.
Angga menjelaskan, molases digunakan untuk meningkatkan palatabilitas ternak terhadap BISCOW. Sementara itu, bungkil jintan hitam mengandung protein kasar, asam linolenat, dan omega-6 yang tinggi serta senyawa bioaktif thymoquionone yang bersifat imunomodulator. Adapun sargasum memiliki kadar mineral dan antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan ruminansia. Sargasum juga mampu menghambat kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas pada produk pakan yang mengandung minyak.
“Gaplek berasal dari singkong digunakan sebagai sumber energi. Kalau CPO memiliki kandungan beta karoten yang tinggi dan berfungsi menjaga kadar air produk tetap sama sehingga tidak terlalu kering atau terlalu lembab,” imbuhnya.
Baca juga: Temukan Alat Deteksi Ayam Halal, Tim Mahasiswa IPB Raih Medali Emas di Jepang
Angga bercerita bahwa salah satu peternak sapi perah di Bogor, Ahmad, telah menggunakan BISCOW. Ahmad mengaku bahwa BISCOW berhasil meningkatkan produksi susu sapi hingga 600 mililiter pada sapi yang sedang bunting.
“Padahal, kurva laktasi sapi perah harusnya menurun ketika bunting sehingga BISCOW berpotensi meningkatkan produksi susu lebih banyak. Selain itu, BISCOW dinilai merupakan produk yang praktis, hemat, dan cocok digunakan oleh peternak skala kecil hingga besar,” paparnya.
Angga juga menerangkan, BISCOW dikemas dengan kertas samson berbentuk seperti kemasan roti. Harga BISCOW sendiri dibanderol 15 ribu rupiah untuk setiap kemasan dengan berat 1,6 kilogram. Setiap kemasan berisi 30 buah BISCOW.
“Saat ini BISCOW telah terjual lebih dari 100 pack di berbagai kota di Pulau Jawa. Setiap pack bisa untuk dua minggu per ekor sapi dengan pemberian dua buah per hari,” kata Angga.
Efektivitas BISCOW, katanya, akan maksimal setelah satu bulan pemberian. Untuk memiliki produk ini dapat diperoleh melalui https://ipb.link/biscow.
Prof Yuli Retnani yang menjadi pembimbing menerangkan, “Ide mahasiswa IPB University ini cukup kreatif karena menggabungkan bidang mereka yang berbeda dalam satu tekad untuk membuat inovasi suplemen pakan berkualitas dalam membantu peternak meningkatkan produksi susu.”
Beritaneka.com—Mahasiswa IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem serta Departemen Agronomi dan Hortikultura, menciptakan alat panen kelapa sawit yang lebih efektif dan efisien.
Hendra Muhtar Telaumbanua, Erich Roganda Simarmata, Dikki Hendra Pratama, Atha Rizki Pangestu dan Ilham Yusuf Bachtiar yang didampingi oleh Dr Ir Radite Praeko Agus Setiawan, MAgr, membuat “STATERKAT” (Estate Harvesting Cutter): Perancangan Egrek Kelapa Sawit Mekanisme Sentakan Gaya Pegas Solusi Panen Lebih Mudah, Ringan, Kuat dan Cepat.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) Tahun 2021, Tim STATERKAT menjadi tim yang lolos didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: IPB Kembangkan Pemupukan Melalui Irigasi
Adapun dasar sistem perancangan yang diterapkembangkan adalah pemanfaatan mekanisme sentakan dan penyimpanan energi melalui sistem tarikan pegas, ruang kerja sentak dan sistem penguncian pada rancangan.
”STATERKAT ini merupakan alat yang prospektif digunakan untuk memanen kelapa sawit. STATERKAT menggunakan mekanisme sentakan gaya pegas, sehingga pemanenan bisa lebih efektif dan efisien tenaga,” kata Djoni, Kepala Kebun Percobaan Agronomi dan Hortikultura IPB University di Jonggol.
Baca juga: Belajar Keuangan untuk Rumah Tangga Bersama Mahasiswa IPB
Para pemanen kelapa sawit Jonggol sangat antusias untuk menggunakan alat panen ini. Menurut mereka, produk baru dan inovatif ini lebih mudah digunakan, ringan, kuat dan cepat dibanding egrek konvensional yang sudah ada.
“Setelah mencoba langsung menggunakan egrek inovasi yaitu STATERKAT, menurut saya alat ini memiliki kinerja yang baik dan mudah dioperasikan. Alat ini bisa untuk memotong pelepah maupun tandan buah kelapa sawit. Selain itu tidak memerlukan banyak tenaga untuk menggunakannya. STATERKAT, mantap,” tutur Jujun, salah satu pemanen kelapa sawit.
Hendra TB selaku Ketua Tim STATERKAT berharap, alat ini dapat bermanfaat bagi para pemanen kelapa sawit baik untuk kebun kelapa sawit skala kecil (swadaya) hingga perusahaan kelapa sawit besar lainnya.
Beritaneka.com—Tahun 2020, menjadi tahun yang memberikan cerita bahagia untuk R Imam Nuryaman sebagai pejuang prestasi. Imam dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi IPB University Program Sarjana setelah melalui perjalanan panjang.
Sosok Imam yang sudah dikenal dalam berbagai kompetisi ternyata memang tidak pernah merasa puas untuk menyelesaikan perjuangannya. Hal ini dibuktikan dengan capaian terbaru yang diraih oleh Imam pada tahun 2021.
Di tengah kesibukannya dalam menyiapkan diri menuju seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2021, Imam meraih Honorable Mention Awards di Geneva International Model United Nations (GIMUN) 2021. GIMUN yang dilaksanakan oleh University of Geneva dan Economic and Social Council of the United Nations based in Geneva ini diikuti lebih dari 150 delegasi dari berbagai negara dunia.
Baca juga: Anuraga Jayanegara, Sosok Profesor Muda IPB University
Tidak hanya itu, Imam juga menorehkan prestasi dalam Urios-Utrecht Model United Nations 2021 yang diadakan oleh Study Association for International and European Law dan Utrecht University. Imam meraih Best Delegated mengalahkan sekitar 80 delegasi dari berbagai negara di dunia. Beberapa delegasi bahkan tengah menempuh pendidikan S2 di Eropa, seperti Cambridge of Sustainability Leadership dan Global Sustainability Science di Utrecht University.
“Sedikit berbeda dengan kegiatan GIMUN 2021, pada kegiatan Utrecht MUN 2021 saya sedikit mengalami kendala. Yaitu pada kondisi digital divide dimana jaringan tidak mendukung proses kelancaran lomba mengingat saya sedang di kampung halaman, Tasikmalaya. Tingkat kompetitifnya sangat tinggi mengingat sebagian besar delegasi sudah sangat berpengalaman. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan kemampuan linguistik sebagai native speaker. Selain itu, perlombaan bertepatan dengan momen perayaan hari raya Idul Fitri sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam mengelola batin,” ujarnya.
Namun, dengan kendala yang cukup banyak tersebut, Imam mampu membuktikan bisa menorehkan prestasi yang gemilang untuk dirinya, keluarganya dan IPB University pastinya.
Menurutnya, berprestasi itu tidak semata-mata ditujukan sebagai ambisi untuk memperoleh gelar, piala, atau sertifikat penghargaan. Melainkan berprestasi adalah wujud syukur terbaik atas potensi yang diberikan Tuhan dan bagaimana kita bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang memberi inspirasi dan menunjukan attitude terbaik kita.
“Jadikan keterbatasan sebagai alasan meraih keberhasilan bukan malah sebaliknya. Insyaallah keyakinan dan keikhlasan mengantarkan usaha kita sampai ke tujuan,” ujarnya.
Baca juga: Pertama Kali Ikut, IPB Raih 3 Penghargaan di Indonesian Esports League University
Imam adalah mahasiswa IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusis (FEMA). Diterima di IPB University melalui jalur Ketua OSIS pada tahun 2018 menjadi titik awal Imam mengukir ragam prestasi di kampus impiannya.
Sejak awal Imam dikenal sebagai mahasiswa yang tak saja penuh prestasi, namun juga seorang organisatoris dan punya talenta kepemimpinan. Ia selama ini aktif berkiprah di berbagai organisasi kemahasiswaan diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Wakil Presiden IPB Debating Community, Project Manager ID Volunteering, Presiden Kembang Desa Foundation, Koordinator Pusat Lingkar Muda Priangan Timur dan Project Director IAAS Asia Pacific.
Jejaka berusia 21 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini kini duduk di semester 6. Imam adalah pribadi yang periang dan hangat. Dengan semua inspirasi dan prestasinya itu, wajar jika predikat Mahasiswa Berprestasi (Mapres) IPB University disematkan di dadanya.
Beritaneka.com—Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang menggalakkan restorative justice agar orang tidak mudah dihukum. Hal itu disampaikan Mahfud, saat menerima perwakilan Alumni Universitas Indonesia (UI) bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, minggu terakhir Mei 2021.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi sehubungan dengan penetapan tersangka 9 mahasiswa UI dalam demonstrasi memperingari Hari Pendidikan Nasional awal Mei lalu. Salah satu yang dijadikan tersangka adalah Ketua BEM Fakultas Hukum UI Surya Yudipura.
“Perlu anda ketahui, pemerintah tidak melarang orang untuk mengekspresikan pendapatnya di era pandemi, asalkan mengikuti protokol kesehatan. Saat ini, pemerintah bahkan menganjurkan penegak hukum untuk menerapkan restorative justice. Orang tidak perlu harus ditangkap dan dibawa ke pengadilan menjalani proses hukum,” ujar Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD: 92 Persen Warga Papua Pro NKRI dan Mendukung Pembangunan di Papua
Hadir dalam pertemuan dari perwakilan alumni UI yakni Bachtiar Firdaus, Donny Gahral, Berly Martawardaya, dan Syaeful Mujab, sedangkan dari pihak mahasiwa adalah Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, dan Wakil Ketua BEM FH UI, Nadya Jessica.
Mereka menyampaikan petisi dari Alumni dan Mahasiswa UI lintas angkatan dan fakultas, yang antara lain; mengajak segenap masyarakat Indonesia menuntut Kapolri untuk menghentikan proses hukum dan membatalkan penetapan status tersangka terhadap 9 orang peserta unjuk rasa Hari Pendidikan Nasional 2021.
Secepatnya mengeluarkan pedoman unjuk rasa di masa pandemi, agar polisi dapat menjalankan tugasnya untuk memfasilitasi masyarakat secara aman dan damai; bukan menggunakan alasan protokol kesehatan untuk membatasi hak warga negara dalam bersuara.
Ketua BEM UI, Leon Alvinda, mengatakan, “Kami semua sungguh mengapresiasi Bapak Menko Polhukam Mahfud MD yang mau menerima dan mendengarkan masukan kami tentang hal ini.”
Baca juga: Menko Mahfud dan Menteri Tito Diagendakan Hadir Dalam Acara Gerbangdutas 2021
Kesembilan orang tersebut tidak ada yang ditahan, namun statusnya sebagai tersangka. Pada kesempatan tersebut, didiskusikan juga mengenai proses demokratisasi dan penegakan hukum di Indonesia.
Pesan Menko Polhukam kepada yang hadir, bahwa kita semua harus mengawal proses demokratisasi dan penegakan hukum di Indonesia.
“Tantangannya adalah bagaimana kita menegakkan hukum tapi tetap menjaga kualitas demokrasi” ujar Mahfud.