Beritaneka.com—Indonesia kembali dinobatkan sebagai Negara Paling Dermawan di dunia versi pemeringkat World Giving Index (WGI) 2023, dengan skor 68. Rinciannya yaitu aspek donasi 84 persen, aspek kerelawanan 63 persen, dan aspek membantu orang asing 58 persen. Indonesia sudah mendapatkan penghargaan yang sama selama lima tahun berturut-turut.
“Sementara skor kedermawanan global adalah 39, lebih rendah satu poin dibandingkan skor tahun 2022. Pencapaian Indonesia terbilang mengejutkan, mengingat sektor filantropi di Indonesia menghadapi tantangan tidak ringan sepanjang tahun 2022,” kata Peneliti Filantropi dari Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin dalam keterangan persnya, dikutip hari ini, Rabu (22/11/2023).
Hamid mengungkapkan, terdapat tiga tantangan besar yang memengaruhi sektor filantropi di Indonesia pada 2022. Pertama, menurutnya, kepercayaan masyarakat pasca penyelewengan dana sosial dalam kasus korupsi Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Kedua, belum pulihnya kapasitas menyumbang warga setelah Pandemi Covid-19. Tantangan ketiga, regulasi yang kurang mendukung, bahkan cenderung menghambat kegiatan filantropi di Indonesia,” katanya.
Namun, yang mendorong masih tingginya kedermawanan orang Indonesia adalah masih kuatnya nilai dan ajaran keagamaan, serta tradisi menyumbang atau berbagi. Lembaga-lembaga filantropi di Indonesia juga gencar melakukan kampanye dan penguatan akuntabilitas, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
WGI adalah laporan tahunan tentang kedermawanan di seluruh dunia, yang diterbitkan Charities Aid Foundation (CAF). Analisa data untuk laporan WGI 2023 mengacu pada survei terhadap 147.186 responden di berbagai negara pada tahun 2022.
Penilaian dilakukan untuk tiga kategori perilaku penyumbang. Kategorinya adalah ‘menyumbang uang’, ‘menyumbang pada orang asing atau tak dikenal’, dan ‘partisipasi dalam kerelawanan atau volunterisme’.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj mengatakan Indonesia memiliki tradisi luhur budaya bangsa yakni gotong royong, gemar berbagi, dan welas asih (compassion). Kultur masyarakatnya amat bermurah hati dan penuh kasih sayang pada sesamanya.
“Tradisi berbagi ini menjadi identitas dan kebanggaan Bangsa Indonesia. Welas asih artinya juga mencerminkan empati yang kuat, kepedulian yang tulus, serta keinginan yang tumbuh untuk membantu dan meringankan penderitaan mereka yang membutuhkan,” kata Nuruddin Siraj.
Nuruddin menyambut positif dan bahagia atas pemeringkatan WGI Tahun 2023 ini yang memposisikan Indonesia sebagai nomor 1 negara paling dermawan sedunia. Indonesia bahkan unggul dari Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru untuk urusan kedermawanan ini.
Menurut Nuruddin masyarakat Indonesia dinilai juga memiliki minat dan dukungan yang signifikan berkaitan kegiatan amal dan filantropi. Mereka mendorong penggunaan platform digital yang membantu proses donasi berjalan lebih cepat, aman, mudah, dan amanah.
Berikut ini 10 besar peringkat negara paling dermawan setelah Indonesia:
Peringkat Pertama Indonesia dengan nilai indeks 68 persen yang terdiri aspek donasi 84 persen, aspek kerelawanan 63 persen, dan aspek membantu orang asing 58 persen.
Peringkat kedua, Kenya, dengan nilai indeks 61 persen yang terdiri dari aspek donasi 55 persen, kerelawanan 52 persen, dan membantu orang asing 77 persen.
Peringkat ketiga, Amerika Serikat, dengan nilai indeks 59 persen yang terdiri dari aspek donasi 61 persen, kerelawanan 37 persen, dan membantu orang asing 80 persen.
Peringkat keempat, Australia dengan nilai indeks 55 persen yang terdiri dari aspek donasi 64 persen, kerelawanan 33 persen, dan membantu orang asing 69 persen.
Peringkat kelima, Selandia Baru, dengan nilai indeks 54 persen yang terdiri dari aspek donasi 61 persen, kerelawanan 34 persen, dan membantu orang asing 66 persen.
Peringkat keenam, Myanmar, dengan nilai indeks 52 persen yang terdiri dari aspek donasi 73 persen, kerelawanan 28 persen, dan membantu orang asing 55 persen.
Peringkat ketujuh, Sierra Leone, dengan nilai indeks 51 persen yang terdiri dari aspek donasi 27 persen, kerelawanan 44 persen, dan membantu orang asing 83 persen.
Peringkat kedelapan, Kanada, dengan nilai indeks 51 persen yang terdiri dari aspek donasi 59 persen, kerelawanan 29 persen, dan membantu orang asing 65 persen.
Peringkat kesembilan, Zambia, dengan nilai indeks 50 persen yang terdiri dari aspek donasi 35 persen, kerelawanan 43 persen, dan membantu orang asing 74 persen.
Peringkat kesepuluh, Ukraina, dengan nilai indeks 49 persen yang terdiri dari aspek donasi 47 persen, kerelawanan 24 persen, dan membantu orang asing 75 persen.
Beritaneka.com—Gerakan Berbagi Pangan Dunia dalam fokus program Indonesia Food Share atau IFS mengadakan tasyakuran Milad Ke-3 di Panti Asuhan Rahmatan Lil ‘Alamin, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (30/9/2023). Dalam acara ini turut hadir perwakilan relawan IFS, di antaranya, Bikers Peduli Kemanusiaan (BPK) dan Calon Jenazah Motorcycles Club (CJMC).
Selepas Sholat Dhuhur berjamaah, acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dilanjutkan makan bersama, kemudian tausiah ceramah agama oleh Ustadz Solihun, serta pemberian paket snack Ultah IFS dan Santunan kepada 35 anak-anak yatim dan piatu Rahmatan Lil ‘Alamin.
Ketua Dewan Pembina IFS Ko Amirullah mengajak seluruh relawan IFS senantiasa mengobarkan dan menggelorakan semangat berbagi. “Seperti spirit IFS untuk terus bergerak, berbagi dan peduli. Insya Allah, IFS konsisten dan eksis berbagi makanan di jalanan dan panti-panti asuhan. Seperti acara ulang tahun ke-3 IFS ini kita makan bersama dan memberikan santunan kepada anak-anak tercinta Rahmatan Lil ‘Alamin, berbagi kebahagiaan,” kata Ko Amirullah.
Bro Fendi mewakili Bikers Peduli Kemanusiaan (BPK) dalam sambutannya mengatakan, anggota BPK siap untuk membantu IFS untuk terus bergerak dan berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan. “Dalam beberapa kegiatan, BPK turut membantu IFS berbagi makanan di jalanan, terutama di kawasan Bekasi dan sekitarnya. Alhamdulillah.. Insya Allah akan terus berjalan ke depannya,” kata Bro Fendi.
Bro Nabiel mewakili komunitas Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC) juga menyatakan kesediaannya untuk terus membantu IFS berbagi makanan, menyebarluaskan kebaikan dan semangat kepedulian terhadap sesama. “Sejak IFS bergerak 3 tahun yang lalu, CJMC berkomitmen untuk membantu IFS turut membagikan paket makanan, baik di jalanan dan panti-panti asuhan. Semoga menjadi amal jariyah kita semua,” kata Bro Nabiel.
Milad Ke-3 IFS bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiahnya Ustadz Solihun mengajak kita untuk meneladani kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang gemar bersedekah dan berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan bantuan. “Semoga kita mendapatkan syafaat sebagai umatnya Rasulullah SAW di akhirat nanti. Arti syafaat yaitu bantuan Nabi Muhammad SAW dengan izin Allah untuk meringankan atau membebaskan umatnya dari hukuman Allah SWT,” kata Ustadz Solihun.
Beritaneka.com—Dampak buruk pandemi telah menyebabkan jutaan anak-anak di seluruh dunia hampir secara serentak dan global menjadi yatim piatu karena kehilangan kedua orang tua dan kakek-neneknya yang meninggal dunia karena serangan Covid-19.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 4 juta kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia dan secara spesifik, setidaknya 2 juta anak terpaksa kehilangan orang tua maupun kakek-neneknya yang mereka cintai.
Fenomena anak-anak kehilangan orang tua secara serentak dan global pernah juga terjadi saat wabah Ebola dan HIV. Namun, pandemi Covid-19 benar-benar menyisakan duka mendalam bagi anak-anak di seluruh dunia karena angka kematiannya cukup tinggi.
Baca Juga: Indonesia Food Share (IFS) Terus Bergerak!
Studi di laman Scientific American menunjukkan setidaknya 1 dari 100 anak di Peru, 4 dari 1.000 anak di Afrika Selatan, dan 1 dari 1.000 anak di Amerika Serikat kehilangan kedua orang tuanya selama pandemi Covid-19 berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu.
“Jumlah keseluruhannya cukup mengejutkan, hingga awal Juli 2021, setidaknya 1,5 juta anak kehilangan orang tua. Angkanya menjadi 2 juta jika ditambah dengan data anak-anak yang kehilangan orangtua ditambah kehilangan kakek-nenek ataupun pengasuh mereka yang tinggal bersama dalam satu rumah,” ungkap laporan tersebut, kami kutip hari ini, Kamis (22/7/2021).
Panti-panti asuhan di sejumlah negara melaporkan kenaikan jumlah penghuni. “Angkanya meningkat 2 kali lipat secara global pada paruh pertama 2021 dibandingkan total keseluruhan 2020,” tulis laporan tersebut.
Laporan data kematian dikelompokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin di 21 negara yang mencakup hampir 80 persen kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia. “Kami lalu gabungkan datanya untuk menghitung jumlah anak yang ditinggalkan orang tua mereka,” terang peneliti Scientific American.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj mengajak seluruh warga masyarakat, orang-orang dermawan dan baik hati di tengah pandemi ini untuk terus membantu dan berbagi rezeki kepada anak-anak yatim piatu, di sekitar lingkungan tempat tinggalnya ataupun yang berada di panti-panti asuhan.
Baca Juga: Rayakan 1 Tahun IFS, Orang Indonesia Paling Dermawan Sedunia
“Perhatian dan kepedulian kita bisa dalam bentuk pemberian bantuan paket makanan, sembako, maupun dana untuk kebutuhan merawat dan mengasuh anak-anak yatim piatu. Allah SWT memberikan kemuliaan dan pahala berlipat ganda bagi mereka yang menyayangi dan mengasihi anak-anak yatim dan piatu,” kata Nuruddin Siraj.
Sebelumnya dalam pemberitaan Beritaneka, Indonesia meraih predikat sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan World Giving Index yang dikeluarkan Badan Amal Charities Aid Foundation (CAF).
Laporan World Giving Index (WGI) yang dirilis CAF belum lama ini menempatkan Indonesia di peringkat pertama dalam daftar negara dermawan dengan skor indeks keseluruhan 69 persen.
Menurut laporan WGI, Indonesia menempati peringkat teratas dalam partisipasi memberikan sumbangan uang.
Persentase orang yang menyumbangkan uang sampai 83 persen dan menempati posisi tertinggi dalam partisipasi pada kegiatan kesukarelawanan (60 persen).
Beritaneka.com—Pengurus Indonesia Food Share (IFS) dari Gerakan Berbagi Pangan Dunia melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor pusat Wardah (PT Paragon Technology and Innovation/PTI) di kawasan Swadarma, Ulujami, Jakarta pada hari Kamis (10/6/2021).
Kunjungan silaturahmi ini bertujuan mempererat hubungan baik IFS dengan Wardah. PT PTI yang menaungi brand Wardah selama ini menjadi donatur kegiatan IFS. Jajaran pengurus IFS; Ketua Dewan Pembina Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia Ko Amirullah, Ketua Yayasan Eka L. Prasetya, Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj dan Sekretaris Direksi IFS Lyn Damarsasi menghadiri acara silaturahmi ini.
Direktur Eksekutif IFS Nuruddin Siraj menyerahkan secara langsung plakat penghargaan IFS untuk Wardah yang meraih predikat sebagai Donatur Terbaik IFS Tahun 2021. Mewakili pimpinan Wardah, Head Of Corporate Communication & CSR Wardah, Suci Hendrina menerima penghargaan IFS.
“Sesuai amanah dan arahan founder Wardah, Ibu Nurhayati Subakat, perusahaan senantiasa berupaya menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin yang membawa banyak manfaat bagi banyak orang,” kata Suci. Hingga saat ini, Wardah telah menyerap tenaga kerja lebih dari 10.000 orang dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Menurut Suci, Wardah aktif dalam beragam kegiatan sosial, termasuk berpartisipasi dalam program IFS. Bahkan, rangkaian peluncuran salah satu produknya yakni Kahf (parfum untuk pria) diiringi dengan kegiatan berbagi paket makanan bagi orang-orang yang membutuhkan. “Doa-doa yang terus mengalir dan Wardah yang senantiasa bersandar pada ‘P’ yang utama yakni pertolongan Allah SWT menjadikan Wardah semakin maju dan berkembang,” kata Suci.
Baca Juga: IFS Terus Bergerak!
Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj berharap Wardah dapat terus mendukung program kegiatan IFS. “IFS terus bergerak. Insya Allah, gerakan ini tidak hanya di Indonesia, juga akan meluas ke mancanegara. Merdeka dari kelaparan adalah hak segala bangsa,” kata Nuruddin Siraj.
Gerakan Berbagi Pangan Dunia dideklarasikan sejak 17 Agustus 2020 di tengah pandemi dan resesi ekonomi dengan spirit Merdeka dari Kelaparan. “Identifikasi gerakan ini lebih kepada Food Share, kita membelanjakan uang hasil donasi ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Paket makanan hasil belanja di UMKM kita bagikan langsung kepada orang-orang yang membutuhkan,” kata Nuruddin.
Nuruddin Siraj juga mengharapkan partisipasi publik untuk bergotong-royong, saling menjaga, saling menolong dari kesulitan memenuhi kebutuhan paling mendasar, yakni ketersediaan makanan.
Program kerja Indonesia Food Share (IFS), selain terus bergerak membagi-bagikan makanan, rencana ke depan adalah membangun outlet-outlet IFS di seluruh Indonesia. Di outlet tersebut akan tersedia makanan untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Baca Juga: IFS Punya RBT Dunia Tersenyum Kembali
“Outlet IFS di berbagai kota akan menjadi tempat atau shelter untuk menaruh dan menyalurkan makanan. Kita tetap berbelanja hasil donasi di UMKM agar ekonomi berputar. Karena gerakan ini menjadi akselerator perekonomian. Dan di sisi lain, menjaga mereka yang hidupnya masih kekurangan untuk terhindar dari bahaya kelaparan,” kata Nuruddin Siraj.
Dalam menjalankan kegiatan berbagi paket makanan di jalan dan panti-panti asuhan, IFS secara official mendapat dukungan penuh dari sejumlah komunitas yang tersebar di banyak chapter di kota-kota besar dan daerah di Indonesia, di antaranya, komunitas Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC), Xabre Rider Medan (XRM), dan Bikers Peduli Kemanusiaan (BPK).
Beritaneka.com—JNE dan Wardah meraih penghargaan sebagai Donatur Terbaik dari Indonesia Food Share (IFS) dalam acara Silaturahmi dan Berbuka Puasa bertema Berbagi dan Peduli Bulan Suci Di Tengah Pandemi yang diselenggarakan secara hybrid, offline dan online di Panti Asuhan Rahmatan Lil ‘Alamin, Jakarta pada Sabtu 24 April 2021.
Tampak dalam foto secara offline Kurnia Nugraha Head Of Promotion and Activation JNE didampingi Rakasah Dewa Lubis mewakili Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi menerima penghargaan sebagai Donatur Terbaik dari Gerakan Berbagi Pangan Dunia-Indonesia Food Share (IFS).
Secara virtual mewakili Nurhayati Subakat dari PT Paragon Technology and Innovation (Wardah), Suci Hendrina selaku Head Of Corporate Communication & CSR Wardah turut menerima penghargaan sebagai Donatur Terbaik dari IFS.
Baca Juga: Indonesia Food Share (IFS) Terus Bergerak!
Acara dihadiri jajaran Pengurus dan Pembina Gerakan Berbagi Pangan Dunia-Indonesia Food Share (IFS) Ko Amirullah dan Hairul Anas Suaidi, serta Ketua Umum Yayasan Rahmatan Lil ‘Alamin Erin Hendrian SH MM, dan sejumlah komunitas relawan IFS, seperti Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC), Xabre Rider Medan (XRM) di Kota Medan-Sumut, dan Bikers Peduli Kemanusiaan (BPK).
Moderator acara Gurunda Kapten Sar dan Penceramah Tubagus Manshur, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Mesir yang juga Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir membuat rangkaian acara ini berlangsung hangat dan khidmat.
Ketua Dewan Pembina Gerakan Berbagi Pangan Dunia-Indonesia Food Share (IFS) Ko Amirullah mengharapkan semakin banyak korporasi atau perusahaan yang peduli dan berbagi kepada sesama, terutama di tengah pandemi seperti ini.
Baca Juga: Indonesia Food Share Punya RBT Dunia Tersenyum Kembali
“Walaupun IFS belum genap berusia 1 tahun, namun kami memiliki tekad yang kuat untuk terus bergerak dan mengajak berbagi kebaikan, walaupun hanya dengan senyuman. Karena setiap kebaikan adalah sedekah,” kata Ko Amirullah.
Hairul Anas Suaidi menambahkan, dalam menjalankan aktivitas sosialnya, pengurus IFS bekerja secara profesional dengan kredibilitas dan akuntabilitas yang baik. IFS akan memiliki teknologi aplikasi yang akan memudahkan setiap orang berdonasi untuk berbagi kebaikan.
Head Of Corporate Communication & CSR Wardah Suci Hendrina mengatakan, di Bulan Suci Ramadhan ini Wardah mengajak kita semua untuk meningkatkan kebaikan. Dengan tagline campaign ‘Langkah Baikmu Berarti’. “Kita meng-encourage konsumen-konsumen kita di Wardah untuk meningkatkan kebaikan di Bulan Suci Ramadhan ini,” kata Suci.
Head Of Promotion and Activation JNE Kurnia Nugraha mengatakan JNE berkomitmen untuk mendukung penuh kegiatan positif dan berbagi kebaikan. “Di Bulan Suci ini, JNE memiliki banyak kegiatan berbagi dan peduli sesama. Kita juga akan tingkatkan kolaborasi kebaikan seperti ini bersama IFS,” kata Kurnia.
Ketua Umum Yayasan Rahmatan Lil ‘Alamin Erin Hendrian SH MM menyambut baik kolaborasi dan berbagi kebaikan dengan Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia-Indonesia Food Share (IFS).
Sejak 2005 hingga saat ini, Yayasan Rahmatan Lil ‘Alamin telah memiliki lebih dari 1.000 anak-anak yatim piatu yang tersebar di sejumlah asrama dan 250 dhuafa yang mendapatkan sebaran manfaat dalam program sosial yang berjalan. “Mudah-mudahan Yayasan Rahmatan Lil ‘Alamin dapat dipromosikan dalam program IFS ke seluruh Indonesia dan dunia,” kata Erin Hendrian.
EL Presidente Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC) King Bagus mengatakan, seluruh bikers CJMC adalah relawan IFS dan mendukung penuh seluruh program kerja IFS. “Filosofi kami sebagai CJMC adalah Mengingat Mati Melembutkan Hati. Dengan hobi motor kami terus berbagi. Semoga dukungan kami membuat gerakan yang bagus ini terus berkelanjutan dan semakin bermanfaat bagi banyak orang,” kata King Bagus.
Sementara itu, Tubagus Manshur dalam nasihatnya berpesan kepada kita semua untuk meningkatkan amal dan ibadah terutama di Bulan Suci Ramadhan sehingga kita mencapai derajat orang-orang yang beriman dan bertakwa.
“Untuk pahala berpuasa akan dibalas langsung kebaikannya, kebagusannya oleh Allah SWT. Karena ibadah puasa adalah hanya untuk Allah SWT. Selain berpuasa, amal sholeh lainnya yang perlu ditingkatkan adalah bersedekah. Bahkan, ada pintu surga khusus untuk orang-orang yang gemar bersedekah,” kata Tubagus Manshur.
Dengan berlangganan nada sambung pribadi atau ring back tone (RBT) ini maka turut berdonasi untuk Indonesia Food Share (IFS).
Beritaneka.com—Gerakan Berbagi Pangan Dunia dalam program Indonesia Food Share (IFS) secara resmi
meluncurkan lagu tema (theme song) berjudul Dunia Tersenyum Kembali melalui nada sambung pribadi (NSP) atau lebih dikenal dengan Ring Back Tone (RBT).
Lagu ini merupakan karya cipta Ko Amirullah, Ketua Dewan Pembina Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia, dengan arranger Agus Hendra Jaya, dan penyanyi milenial berbakat Sabrina Qintara, akrab disapa Nina Q.
Hadirnya RBT/NSP melalui provider Telkomsel ini bekerja sama dengan PT Emusic Indonesia.
“Lagu Dunia Tersenyum Kembali berisi ajakan untuk berbagi, peduli dengan sesama. Sebab, setiap kebaikan yang kita berikan, termasuk senyuman adalah sedekah,” kata Direktur Eksekutif IFS Nuruddin Siraj.
Penghasilan dari RBT/NSP Dunia Tersenyum Kembali ini sebagian akan didonasikan untuk kegiatan operasional IFS (Indonesia Food Share).
“Setiap pengguna Telkomsel yang berlangganan RBT/NSP Dunia Tersenyum Kembali sekaligus berdonasi untuk IFS Terus Bergerak!” kata Nuruddin Siraj.
IFS berupaya melibatkan partisipasi publik untuk bergotong-royong, saling menjaga, saling menolong dari kesulitan memenuhi kebutuhan paling mendasar, yakni ketersediaan pangan atau makanan.
Program kerja Indonesia Food Share (IFS), selain terus bergerak membagi-bagikan makanan, rencana ke depan adalah membangun outlet-outlet IFS di seluruh kota besar di Indonesia. Di outlet tersebut akan tersedia makanan untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Outlet IFS di berbagai kota nantinya hanya menjadi tempat atau shelter untuk menaruh dan menyalurkan makanan. Kita tetap akan berbelanja hasil donasi di UMKM agar ekonomi berputar. Karena gerakan ini menjadi akselerator perekonomian. Dan di sisi lain, menjaga mereka yang hidupnya masih kekurangan untuk terhindar dari bahaya kelaparan,” kata Nuruddin Siraj.
Berikut kutipan lirik lagu Dunia Tersenyum Kembali yang menjadi NSP/RBT di Telkomsel:
Inilah tugas kita
Jadi Khalifah di Bumi
Menjaga amanah-Mu
Untuk selalu berbagi
Walau hanya dengan..
Senyuman.. senyuman
Untuk berlangganan NSP/RBT IFS Dunia Tersenyum Kembali, silakan Anda mengirim SMS dengan cara Ketik: IFSBY kemudian kirim ke: 1212
Beritaneka.com—Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj mengajak seluruh warga masyarakat yang memiliki rezeki berlebih untuk berbagi makanan.
Baca Juga: Indonesia Food Share Punya RBT Dunia Tersenyum Kembali
Caranya dengan berbelanja, membeli makanan di warung-warung, toko-toko, UMKM. Kemudian makanan dapat dibagi-bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, mulai dari lingkungan terdekat, sanak-saudara, tetangga, dan teman-teman. “Saling peduli dan memerhatikan, jangan sampai ada orang di lingkungan terdekat kita kelaparan di tengah pandemi ini,” kata Nuruddin.
Gerakan Berbagi Pangan Dunia telah dideklarasikan sejak 17 Agustus 2020 di tengah resesi pada masa pandemi ini dengan spirit Merdeka dari Kelaparan!
Apabila gerakan berbagi pangan ini dapat dilakukan secara massif dan meluas di seluruh Indonesia, maka akan membuat roda perekonomian berakselerasi kencang. Sektor UMKM dan perekonomian nasional dapat segera pulih. “Karena UMKM mampu menyerap banyak tenaga kerja,” kata Nuruddin.
Menurut Nuruddin, Gerakan Berbagi Pangan Dunia semakin menajamkan identitas, dari Food Bank menjadi Food Share.
“Sebab, ternyata kita tidak pernah menyimpan atau mengumpulkan makanan seperti Food Bank. Identifikasi gerakan kita lebih kepada Food Share, kita membelanjakan uang hasil donasi ke UMKM. Makanan hasil belanja di UMKM tersebut kita bagikan langsung kepada orang-orang yang membutuhkan makanan,” kata Nuruddin.
Nuruddin Siraj berharap gerakan dalam fokus program Indonesia Food Share (IFS) dapat melibatkan partisipasi publik untuk bergotong-royong, saling menjaga, saling menolong dari kesulitan memenuhi kebutuhan paling mendasar, yakni ketersediaan makanan.
Program kerja Indonesia Food Share (IFS), selain terus bergerak membagi-bagikan makanan, rencana ke depan adalah membangun outlet-outlet IFS di seluruh kota besar di Indonesia. Di outlet tersebut akan tersedia makanan untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Outlet IFS di berbagai kota nantinya hanya menjadi tempat atau shelter untuk menaruh dan menyalurkan makanan. Kita tetap akan berbelanja hasil donasi di UMKM agar ekonomi berputar. Karena gerakan ini menjadi akselerator perekonomian. Dan di sisi lain, menjaga mereka yang hidupnya masih kekurangan untuk terhindar dari bahaya kelaparan,” kata Nuruddin Siraj.
CJMC Jadi Relawan IFS
Sementara itu, komunitas Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC) menyatakan mendukung penuh Indonesia Food Share (IFS) di bawah naungan Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia.
“CJMC menjadi relawan resmi IFS, kami turut aktif membagi-bagikan makanan sesuai kebutuhan, saat ini rutin setiap hari Jumat, Sabtu, atau Minggu. Semoga dukungan kami membuat gerakan yang bagus ini terus berkelanjutan dan semakin bermanfaat bagi banyak orang,” kata EL Presidente CJMC King Bagus.
Komunitas bermotor CJMC dengan motto Mengingat Mati, Melembutkan Hati ini menyatakan Indonesia Food Share (IFS) sangat dibutuhkan. “Tidak hanya di Indonesia, gerakan ini memang harus berskala dunia. Kita semua yang hidup di dunia ini harus Merdeka dari Kelaparan!” kata King Bagus.(el)