Beritaneka.com—Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih emas Olimpiade Tokyo setelah mengalahkan ganda China dengan dua set langsung 21-19 dan 21-15.
Ini adalah emas pertama dalam sejarah ganda putri Indonesia, sekaligus membuat Indonesia telah meraih emas di seluruh nomor bulu tangkis sejak Olimpiade 1992.
Pasangan Greysia/Apriyani meraih medali emas setelah menghadapi Chen Qin Chen/Jia Yi Fan di Musashino Forest Sport Plaza, hari ini Selasa (2/8/2021).
Ganda putri Indonesia yang menempati peringkat keenam dunia itu tampil menarik sepanjang pertandingan.
Baca Juga: Bermain Data Pandemi, Bermain Nyawa Manusia
Taktik Greysia/Apriyani dengan memainkan bola-bola lob yang dikombinasikan dengan permainan net cukup ampuh dalam meredam serangan Chen/Jia. Pada gim pertama, Greysia/Apriyani menang tipis 21-19.
Strategi bermain Greysia/Apriyani di gim kedua tidak jauh berbeda dengan gim pertama. Penampilan juara Thailand Open 2020 itu juga didukung dengan sejumlah kesalahan dari Chen/Jia. Greysia/Apriyani menang 21-15 dan berhak atas medali emas ganda putri.
Dengan tambahan medali emas dari cabang bulutangkis melalui Greysia/Apriyani, kontingen Indonesia kini total mengoleksi empat medali.
Sebelumnya Tim Merah Putih meraih tiga medali yang terdiri dari 1 perak dan 2 perunggu, yang seluruhnya diraih dari cabang angkat besi.
Tiga medali yang disumbang angkat besi pada Olimpiade Tokyo diberikan oleh Windy Cantika Aisah dari kelas 49kg putri (perunggu), Eko Yuli Irawan dari kelas 61kg putra (perak), dan Rahmat Erwin Abdullah dari kelas 73kg putra (perunggu).
Tambahan medali emas dari cabang badminton melalui Greysia/Apriyani membuat Indonesia naik ke peringkat ke-34 klasemen medali dengan catatan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Koleksi medali Indonesia sama dengan tiga negara lain: Denmark, Jamaika, dan Serbia yang memiliki 4 medali berupa 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Baca Juga: Masuki Industri 4.0, Menkominfo Siapkan STMM Yogyakarta Kampus Digital
Puncak klasemen medali Olimpiade 2020 masih ditempati kontingen China dengan total 51 medali: 24 emas, 14 perak, dan 13 perunggu.
Amerika Serikat membuntuti China dengan total 60 medali yang terdiri dari 20 emas, 24 perak, dan 16 perunggu.
Sementara tuan rumah Jepang menempati peringkat ketiga dengan total koleksi 31 medali berupa 17 emas, 5 perak, dan 9 perunggu.