Beritaneka.com—Indonesia Food Share (IFS) mendesak Israel segera membuka blokade bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina. Blokade tersebut merupakan kejahatan perang karena melanggar hukum humaniter internasional. Pencabutan blokade ilegal Israel dari Jalur Gaza tersebut untuk memungkinkan masuknya truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan, seperti makanan dan obat-obatan.
Direktur Eksekutif Indonesia Food Share (IFS) Nuruddin Siraj mengatakan, blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel merupakan kejahatan perang dan pembunuhan massal terhadap warga Gaza, Palestina.
“Warga Gaza sudah sangat menderita, ribuan orang tewas karena perang ini, termasuk anak-anak dan kaum perempuan. Stop War! Segera buka blokade bantuan kemanusiaan. Blokade ini telah menunjukkan Israel nyata-nyata melakukan genosida di Gaza,” kata Nuruddin Siraj dalam keterangan resmi yang diterima Beritaneka, hari ini.
Blokade Israel telah membuat warga Gaza terputus dari pasokan listrik, air, makanan, dan bantuan obat-obatan selama hampir dua minggu.
Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari PBB ke Gaza tidak bisa memasuki perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza. Padahal, bantuan tersebut merupakan penyelamat antara hidup dan mati warga Gaza, Palestina.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres seperti dikutip Reuters juga masih berupaya agar bantuan kemanusiaan dapat memasuki Gaza. Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober 2023, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa. Ini sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Disebutkan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di Gaza. Militer Israel kemudian melancarkan balasan berupa Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Korban tewas di Gaza akibat bombardir Israel yang terus berlangsung telah meningkat menjadi 4.137 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.661 di antaranya yang tewas adalah anak-anak. Jumlah korban tewas bisa terus bertambah. Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al Qudra pada Jumat (20/10/2023), kemarin, mengungkapkan jumlah korban luka-luka meningkat menjadi 13.260 orang dan lebih dari 1.000 lainnya hilang.
Israel telah memberlakukan pengepungan total terhadap Gaza, yang telah menderita akibat embargo selama bertahun-tahun. Di bawah “pengepungan” baru ini, pasokan listrik dan air diputus, dan pengiriman makanan serta bantuan ke wilayah tersebut, yang berpenduduk lebih dari 2 juta orang, ditolak, dan sebagian besar korban warga Gaza adalah anak-anak dan perempuan.
Akibat blokade tersebut, bantuan makanan dan medis belum diterima rumah sakit-rumah sakit di Gaza sehingga para korban hanya ditangani seadanya. Warga Palestina di Gaza juga mengalami kelaparan.
Selain itu, rumah sakit yang ada tidak bisa lagi memberikan pelayanan memadai untuk korban. “Operasi dilakukan di lantai, di tanah, di koridor rumah sakit,” kata Qudra, seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.
Serangan-serangan pasukan Zionis semakin brutal dan di luar batas perikemanusiaan. Pada Selasa lalu, Israel membombardir Rumah Sakit Baptis Al Ahli yang dikelola Gereja Anglikan yang menjadi pos pengungsian. Kementerian Kesehatan menyebutkan sedikitnya 471 orang tewas akibat serangan itu, namun sumber lain mengungkap korban meninggal lebih dari 600 orang.
Beritaneka.com—Para pemimpin negara-negara di dunia menyerukan agar serangan zionis Israel dan blokade ke Gaza Palestina dihentikan. Termasuk dari Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak perang antara Israel dan Hamas segera dihentikan. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi menilai, perang hanya akan menambah beban bencana kemanusiaan. Untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, perang dan tindakan kekerasan harus segera dihentikan.
Korban tewas akibat serangan pasukan Israel di Jalur Gaza telah mencapai 4.000 orang hingga Jumat (20/10/2023). Sebanyak 4.137 orang tewas sejak pertempuran Israel dengan pejuang Palestina yakni Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al Qudra mengungkapkan, dari jumlah tersebut sebanyak 1.661 di antaranya yang tewas adalah anak-anak. Selain itu, 13.260 warga Gaza lainnya menderita luka-luka.
Serangan Israel terus berlanjut sambil memblokade Gaza dari bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan dan makanan dari negara-negara lain. Akibat blokade tersebut, bantuan medis belum diterima rumah sakit sehingga para korban hanya ditangani seadanya. Warga Palestina di Gaza juga mengalami kelaparan.
Selain itu, rumah sakit yang ada tak bisa lagi memberikan pelayanan memadai untuk korban. “Operasi dilakukan di lantai, di tanah, di koridor rumah sakit,” kata Qudra, seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.
Serangan-serangan pasukan Zionis semakin brutal dan di luar batas perikemanusiaan. Pada Selasa lalu, Israel membombardir Rumah Sakit Baptis Al Ahli yang dikelola Gereja Anglikan. Kementerian Kesehatan menyebutkan sedikitnya 471 orang tewas akibat serangan itu, namun sumber lain mengungkap korban meninggal lebih dari 600 orang.
Beritaneka.com—Belum selesai perang Rusia dan Ukraina, kini perang juga terjadi antara para pejuang Hamas melawan Israel. Hamas menghujani Israel dengan lebih dari 5.000 roket. Serangan tersebut langsung dibalas Israel dengan menggempur Gaza sejak Minggu (8/10/2023). Akibatnya, ribuan orang tewas, mayoritas warga sipil, wanita dan anak-anak di kedua belah pihak.
Mengutip Reuters, serangan para pejuang Hamas di kota-kota Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu dinilai sebagai serangan paling mematikan sejak Mesir dan Suriah terlibat dalam perang Yom Kippur melawan Israel, 50 tahun lalu. Sejumlah analis menilai serangan Hamas tersebut berpotensi memicu eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Sebagai balasan serangan Hamas, Israel melancarkan serangan udara hingga menghantam blok-blok perumahan, terowongan, masjid, dan rumah pejabat Hamas di Gaza. Lebih dari 400 orang tewas akibat serangan zionis itu, termasuk 20 anak-anak.
Serangan roket Israel tersebut juga menghantam rumah sakit yang dibangun Indonesia di Gaza. Akibatnya, salah satu relawan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang merupakan staf lokal Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bernama Abu Romzi mati syahid akibat serangan Israel tersebut.
Pihak MER-C Indonesia mengkonfirmasi kabar tersebut pada Sabtu (7/10/2023) melalui akun resmi mereka. “Serangan Udara Israel Targetkan RS Indonesia di Gaza, Palestina,” tulis @mercindonesia dikutip Beritaneka.
Baca Juga:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan melakukan serangan balas dendam yang besar terhadap aksi Hamas. Di luar Gaza yang diblokade, pasukan Israel dan militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran saling baku tembak artileri dan roket.
Seruan untuk menghentikan perang kini datang dari seluruh dunia, meskipun negara-negara Barat sebagian besar mendukung Israel. Sementara itu, Iran, Hizbullah, dan para pengunjuk rasa di berbagai negara Timur Tengah memuji Hamas. Di Israel selatan pada Minggu kemarin, para pejuang Hamas masih terus melawan pasukan pasukan Israel.
Beritaneka.com—Pertemuan kedua antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung pada Kamis (3/3/2022) di Belovezhskaya Pushcha, Belarusia belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Akibatnya, perang masih berlanjut.
“Perundingan putaran kedua telah berakhir. Sayangnya, hasil yang dibutuhkan Ukraina belum tercapai,” kata penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, lewat Twitter setelah pertemuan tersebut, seperti kami kutip dari ABC News.
Sebelum pertemuan, Podolyak memposting di Twitter bahwa prioritas Ukraina dalam pembicaraan adalah “gencatan senjata segera”, gencatan senjata dan “koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil.”
Baca Juga:
Hentikan Perang! Agresi Militer Rusia Tewaskan 352 Warga Ukraina
Pejabat Ukraina sebelumnya mengatakan mereka ingin Rusia menarik semua pasukan dari Ukraina. Setelah pertemuan itu, Podolyak mentweet pembicaraan itu menghasilkan “solusi hanya untuk organisasi koridor kemanusiaan.”
Podolyak juga mengatakan putaran ketiga pembicaraan akan berlangsung pada awal minggu depan. Meskipun Ukraina menyatakan kekecewaannya tentang putaran kedua pembicaraan, negosiator Rusia Vladimir Medinsky mengklaim negosiasi menghasilkan “kemajuan substansial.”
“Masalah utama yang kami putuskan hari ini adalah masalah menyelamatkan orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer,” kata Medinsky.
“Rusia menyerukan warga sipil yang berada dalam situasi ini, jika aksi militer berlanjut, untuk menggunakan koridor kemanusiaan ini,” katanya.
Negosiator Rusia lainnya, Leonid Slutsky mengatakan, kesepakatan dalam pembicaraan putaran kedua akan “diimplementasikan dalam waktu dekat”. Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengatakan militernya telah menyetujui koridor tersebut.
Sementara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Rusia akan terus bersikeras bahwa setiap perjanjian damai dengan Ukraina harus mencakup janji bahwa Ukraina akan “demiliterisasi.”
Rusia juga telah mengisyaratkan ingin membahas Ukraina mengadopsi status netral dan setuju untuk meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan, Ukraina tidak tertarik untuk melakukan demiliterisasi.
Oleh: Hariqo Satria
CEO Global Influencer School
Beritaneka.com—Rusia benar-benar melampiaskan ancamannya menyerang dan melakukan invasi terhadap Ukraina pada Kamis (24/2). Peristiwa ini menjadi sorotan dunia. Di media sosial, tagar tentang Rusia dan Ukraina ramai dan menjadi trending topic. Namun tak jarang juga yang menjadikannya bahan meme dan candaan.
Dengan dimulainya serangan Rusia ke Ukraina tentu akan ada korban dari anak-anak, wanita, para orangtua serta warga dari kedua negara. Ada tiga hal yang perlu kita ingat.
Pertama, empati digital. Sepatutnya kita tidak memposting canda-candaan, karena jelas ada korban yang meninggal dunia. Banyak orang mencari info perkembangan situasi di internet, namun tertutupi oleh candaan tidak bermutu. Hati-hati juga menggunakan emotikon serta emoji yang bisa menimbulkan salah paham.
Baca Juga:
- Waspada Hujan Es Melanda Indonesia
- 5 Kota Berikut Ini Terbanyak Warganya Belanja Online
- BPJS Kesehatan Jadi Syarat Naik Haji, Jual Tanah, Sampai Urus SIM, Ekonom: Persyaratan Cacat Hukum dan Memaksa
Kedua, terus dan selalu menyerukan perdamaian lewat berbagai saluran media sosial, agar perang tidak meluas. Hindari ujaran provokatif. Cinta damai adalah karakter bangsa Indonesia.
Ketiga, tidak membuat dan menyebarkan konten hoax. Karena, konten hoax dapat membuat situasi buruk, baik di dalam maupun luar negeri. Perhatikan tanggal rilis foto, video dari media atau dari medsos. Cek, lalu kembali cek dengan teliti sebelum menyebarkan apa pun.
Untuk diketahui, serangan Rusia dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Hingga saat ini ketegangan masih berlangsung.
Beritaneka.com—Sebanyak 1.700 orang terlibat dalam aksi protes besar-besaran menolak perang. Mereka menolak negaranya Rusia yang melakukan agresi militer ke Ukraina. Aksi demo tolak perang yang diikuti ribuan warga Rusia ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan untuk menyerang Ukraina.
Banyak orang di Rusia skeptis tentang rencana Putin untuk menyerang tetangganya yang pro-Barat. Moskow sedang tertidur ketika Putin memerintahkan serangan udara dan darat ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) dini hari waktu setempat.
Beberapa ribu orang berkumpul di dekat Lapangan Pushkin di Moskow tengah, sementara hingga 1.000 orang berkumpul di bekas ibu kota kekaisaran Saint Petersburg, menurut koresponden AFP di tempat kejadian.
Baca Juga:
- Waspada Hujan Es Melanda Indonesia
- 5 Kota Berikut Ini Terbanyak Warganya Belanja Online
- BPJS Kesehatan Jadi Syarat Naik Haji, Jual Tanah, Sampai Urus SIM, Ekonom: Persyaratan Cacat
Demonstrasi juga terjadi di lusinan kota Rusia lainnya. Di Moskow, pengunjuk rasa terlihat berkumpul di sekitar Lapangan Pushkin, meneriakkan “Tidak untuk perang!” Slogan yang sama, “Tidak untuk perang” dicat semprot di gerbang depan Majelis Rendah Parlemen Rusia.
Korban jiwa berjatuhan akibat serangan Rusia ke Ukraina, yang akhirnya menimbulkan gelombang protes. Hampir semua orang yang diwawancara AFP berbicara pada hari invasi dimulai di Moskow dan Saint Petersburg menentang perang dan pertumpahan darah, meskipun beberapa menyalahkan krisis di Ukraina.
“Tentu saja, saya tidak ingin perang. Saya tidak ingin orang mati,” kata Yuliya Antonova, seorang guru bahasa Inggris berusia 48 tahun di Saint Petersburg.
Viktor Antipov, penduduk Rusia yang juga tinggal di Saint Petersburg, ikut aksi demo tersebut. Dia mengatakan tidak mendukung taktik Putin. “Tidak ada orang waras yang menginginkan perang,” kata pria berusia 54 tahun ini.