Beritaneka.com, Jakarta —Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui PT Industri Baterai Indonesia siap memproduksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) mulai tahun 2024. Produksi baterai listrik massal akan dilakukan pada 2025-2026.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, industri akan memproduksi baterai listrik dengan kapasitas 10 gigawatt hour (GWh) pada 2024. Kemudian, tahun berikutnya akan diproduksi secara massal untuk kebutuhan domestik dan global. Produksi tersebut melibatkan kerja sama LG Energy Solution Ltd dan Hyundai Motor Group.
“Seluruh proses konversi juga sudah siap, sehingga kita bisa memproduksi baterai EV di Indonesia secara massal di 2025-2026, siap untuk produksi di domestik dan untuk ekspor,” kata Toto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR dikutip, Selasa (20/9/2022).
LG dan Hyundai telah membangun pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk mendirikan usaha patungan (joint venture) untuk memproduksi baterai tersebut.
Berdasarkan nota kesepahaman, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menginvestasikan 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp15,9 triliun dalam perusahaan patungan tersebut. Hyundai Grup dan LG Energy Solution masing-masing akan memiliki 50 persen kepemilikan saham di perusahaan patungan. Sementara, pemerintah Indonesia setuju untuk menawarkan berbagai insentif dan penghargaan untuk mendukung operasi pembangkit yang stabil. Pembangunan pabrik dimulai pada kuartal IV 2021 dan akan selesai pada paruh pertama tahun depan. Saat ini, progres pabrik mencapai 40-50 persen.