Beritaneka.com—Sesuai dengan amanat PP 71 tahun 2019, Kominfo telah melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan pada hari Jumat, 21 Mei 2021 sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam. Ada tiga poin hasil pemeriksaan tersebut.
“Pertama, BPJS segera akan memastikan dan menguji ulang data pribadi yang diduga bocor. Investigasi yang dilakukan oleh tim internal BPJS akan selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Kominfo dan BSSN,” ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi.
Baca juga: Investigasi Data Pribadi yang Bocor, Kemkominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan
Sedangkan, poin ketiga hasil pemeriksaan itu, langkah-langkah pengamanan data akan dilakukan oleh BPJS untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi yang lebih luas.
Lebih lanjut Dedi menegaskan, sebagai langkah antisipasi persebaran data pribadi yang lebih luas, Kominfo telah melakukan beberapa upaya. Raid Forums teridentifikasi sebagai forum yang banyak menyebarkan konten yang melanggar perundang-undangan di Indonesia, sehingga website tersebut, termasuk akun bernama Kotz sedang dilakukan proses pemblokiran.
Tautan untuk mengunduh data pribadi, yakni tautan data di bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com kesemuanya telah dilakukan pemblokiran.
Baca juga: 279 Juta Data Penduduk Bocor, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan, Kominfo, dan Kemendagri
Hingga hari ini, jelas Dedy, Kominfo telah mengidentifikasi jumlah data yang lebih besar dan memperluas investigasi terhadap sekitar 1 juta data yang diklaim sebagai data sampel oleh penjual.
“Dari hasil investigasi secara acak terhadap sekitar 1 juta data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kominfo dan BSSN perlu melakukan investigasi lebih mendalam bersama dengan BPJS Kesehatan,” ungkapnya. (ZS)
Beritaneka.com—Kementerian Komunikasi dan Informatika akan meluncurkanProgram Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital 2021” di Hall Basket Senayan, Kamis (20/05/2021) besok.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dijadwalkan akan menghadiri acara yang akan diikuti masyarakat dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi Indonesia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, peluncuran program itu akan menandai pelaksanaan kelas literasi digital secara simultan di 514 kabupaten dan kota.
“Selain acara peluncuran Program Literasi Digital Nasional Indonesia Makin Cakap Digital, peserta program di setiap kabupaten dan kota akan melanjutkan kegiatan ke kelas-kelas literasi digital di kota satelit masing-masing yang menghadirkan narasumber lokal sebagai pemateri,” jelas Dedy Permadi di Jakarta, Rabu (19/05/2021).
Baca juga: Kemkominfo dan Kemdiknas Perkuat Sinergitas untuk Kembangkan Talenta Digital Indonesia
Menurut Jubir Dedy Permadi, penyelenggaraan kegiatan peluncuran dilakukan secara hybrid dimana pelaksanaan offline di Istora Senayan dan secara online.
“Sesuai dengan anjuran Pemerintah untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19, kegiatan ini diselenggarakan dengan penuh kehati-hatian dan menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mengenakan masker, juga mencuci tangan dengan sabun,” jelasnya.
Kegiatan itu juga akan disiarkan langsung di 16 TV nasional dan swasta diantaranya RCTI, Metro TV, Kompas, Berita Satu, TV One, Net, TVRI, SCTV, Indosiar, CNN Indonesia, Trans TV, Trans 7, MNC, ANTV, Global TV, dan iNews serta live streaming di kanal Youtube Kementerian Kominfo dan Siberkreasi.
4 Pilar Literasi
Jubir Kementerian Kominfo menyatakan kelas pelatihan literasi digital “Indonesia Makin Cakap Digital” terbuka bagi masyarakat luas secara gratis di sepanjang tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
“Melalui kelas-kelas ini, masyarakat dapat mengembangkan literasi dan kecakapan digital di tingkat dasar, seperti diantaranya fotografi dan videografi, media sosial, public speaking, Tangkas Digital dan Tular Nalar bersama Google, copywriting, digital marketing, privasi digital dan keamanan siber, serta materi lainnya,” jelasnya.
Kelas tersebut akan berlangsung secara hybrid dengan 50 orang peserta yang hadir baik on-site maupun secara online melalui platform Zoom dengan menghadirkan narasumber di bidang komunikasi, informatika dan teknologi digital.
“Materi kelas literasi digital didasarkan pada 4 pilar utama, yaitu: Etis Bermedia Digital; Aman Bermedia Digital; Cakap Bermedia Digital; dan Budaya Bermedia Digital,” tutur Dedy Permadi.
Masyarakat yang akan mengikuti kelas sesuai dengan peminatan dan waktu pilihan, dapat mengakses informasi terkait kelas-kelas ini melalui akun Instragram Siberkreasi dan melalui tautan https://event.literasidigital.id/
Beritaneka.com—Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba mengajak masyarakat tetap semangat berkarya, dan berbuat terbaik demi bangsa dan negara di tengah pandemi. Secara khusus Sekjen Mira mengajak untuk bicara baik di era digital.
“Mari kita sampaikan hal-hal yang benar, hal-hal yang baik, dan hal-hal yang bermanfaat,” ujarnya saat memberi sambutan dalam acara memperingati Nuzulul Quran yang bertajuk “Mari Bicara Baik” di Lapangan Anantakupa, Kantor Kementerian Kominfo, Kamis (29/04/2021).
Menurut Sekjen Mira, tema “Mari Bicara Baik” menjadi ajakan kepada masyarakat semua warga Indonesia untuk menjaga lisan dan tulisan.
“Tema ini menjadi kontekstual karena di era digital, kita memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan meningkatkan ilmu dan mengembangkan pengetahuan melalui internet, dunia menjadi tidak tersekat, dan informasi datang dari segala penjuru,” jelasnya.
Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan tidak semua informasi yang didapatkan dari internet mengandung kebaikan. “Berita bohong, ujaran kebencian, perseteruan yang tidak berujung, juga mengisi ruang digital kita,” tuturnya.
Oleh karena itu, Sekjen Mira menyatakan Kementerian Kominfo secara berkesinambungan dan tidak kenal lelah berupaya untuk membersihkan ruang digital Indonesia agar menjadi lebih bersih, lebih sehat, lebih beretika sehingga dapat kita gunakan secara produktif.
Baca juga: Bangun BTS 4G di Desa 3T, Menkominfo: Internet Dorong Produktivitas Masyarakat
Menurut Sekjen Kementerian Kominfo Peringatan Nuzulul Quran ini merupakan suatu kebahagiaan bagi seluruh pegawai di Kementerian Kominfo karena dapat dapat berkumpul kembali secara langsung maupun virtual dalam keadaan sehat
“Rindu untuk memperingati Nuzulul Quran karena tahun lalu tidak dapat diselenggarakan, tapi kita semua juga maklum karena kondisi saat itu memang sangat tidak memungkinkan. Alhamdulillah, pada sore ini kita dapat kembali menyelenggarakan tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ucapnya.
Peringatan Nuzulul Quran dihadiri oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail; Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar; Ketua KPI Pusat; Agung Suprio; perwakilan dari Dewan Pers; serta seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Kominfo yang hadir secara langsung dan virtual
Beritaneka.com—Internet menjadi medium yang memungkinkan setiap pengguna, baik individual, komunal ataupun institusional, dapat berkomunikasi dan bertransaksi hingga lintas batas negara. Sebagai sebuah jaringan terdistribusi global, keberadaan internet bersifat otonom dan saling terhubung secara sukarela tanpa ada badan pengatur utama.
Dalam Laporan e-Conomy SEA 2020, di kawasan Asia Tenggara terjadi lonjakan penggunaan layanan digital untuk keperluan e-commerce dan pembayaran online akibat pandemi Covid-19. Bahkan, pada tahun 2020 terdapat penambahan signifikan hingga 40 juta orang pengguna pertama internet di enam negara kawasan Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Saat ini jumlah total pengguna Internet di negara-negara tersebut telah mencapai 400 juta orang, atau hampir 70% dari populasi. Tentu saja baik dari perilaku penggunaan hingga jumlah penggunanya, internet di kawasan Asia Tenggara memiliki dinamika dan problematika tersendiri dalam tata kelola. Oleh karena itu, keberadaaan tata kelola internet yang transparan, akuntabel dan profesional dengan pendekatan pemangku kepentingan majemuk (multistakeholders) menjadi makin relevan dan signifikan sebagai bagian wacana dan implementasi kebijakan berkaitan dengan internet.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Aspek Geostrategis Lokasi Pusat Data Nasional
Forum Tata Kelola Internet Asia Tenggara
Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) dan multistakeholders dari dalam dan luar negeri dalam pelaksanaan Southeast Asia – Internet Governance Forum (SEA-IGF) yang akan berlangsung pada tanggal 11 s.d. 12 Agustus 2021 di Bali.
SEA-IGF 2021 merupakan sebuah forum regional yang menggunakan pendekatan multistakeholder untuk memahami perspektif masing-masing pengampu kepentingan. Forum itu membahas isu yang berkembang sekaligus mencari solusi komprehensif atas tata kelola internet.
“Meskipun kesepakatan yang dihasilkan dari forum tersebut tidak mengikat secara hukum, namun akan menjadi pondasi penting dalam penyusunan kebijakan tata kelola internet di level negara, baik secara bilateral maupun multilateral,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Selasa (27/04/2021).
Menurut Dirjen Semuel, SEA-IGF akan membawa pesan yang strategis di kawasan Asia Tenggara. “Penyelenggaraan forum SEA-IGF 2021 dapat berkontribusi pada diskursus tata kelola Internet yang inklusif, baik di level negara, baik secara bilateral, maupun multilateral,” ujarnya.
Tahun ini, menurut Dirjen Aptika, penyelenggaraan SEA-IGF mengambil tema “Transformasi Digital di Asia Tenggara”.
“Saya meyakini bahwa forum ini akan memberikan umpan balik yang konstruktif dari berbagai pemangku kepentingan, dalam proses pembuatan kebijakan tata kelola internet yang relevan di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
Koordinator ID-IGF Mariam F. Barata menyatakan kegiatan itu akan berlangsung secara hibrida. “Kegiatan SEA-IGF ini akan dilakukan secara online maupun tatap muka, dan menggunakan dwi-bahasa, Indonesia dan Inggris,” jelasnya.
Pemilihan itu bukan tanpa alasan, karena ID-IGF mengharapkan banyak pihak yang dapat terlibat dalam diskusi, tanpa terkendala batasan geografis maupun bahasa.
“Kami ingin kegiatan yang telah mendapatkan dukungan dari IGF – PBB ini bisa kian inklusif melibatkan multistakeholder di kawasan regional Asia Tenggara,”harapnya.
Pelaksanaan SEA-IGF 2021 tatap muka direncanakan akan berlangsung di Bali. Menurut Mariam Barata, kegiatan itu telah mendapatkan dukungan dari sejumlah pengampu kepentingan Internet regional maupun global.
“Semisal diantaranya dari Global Internet Governance Forum (IGF) – PBB, Asia Pacific Network Information Center (APNIC), Asia Pacific Top Level Domain (APTLD), Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), Asia Internet Coallition (AIC), ASEAN CIO Association (ACIAO) serta DotAsia,” paparnya.
Baca juga: Bangun BTS 4G di Desa 3T, Menkominfo: Internet Dorong Produktivitas Masyarakat
Undangan Proposal Lokakarya
Penyelenggara SEA-IGF 2021 mengundang multistakeholders dari pemerintah, masyarakat sipil, sektor bisnis, akademisi dan komunitas teknis yang ada seluruh negara kawasan Asia Tenggara untuk mengirimkan proposal lokakarya. Proposal itu akan menjadi bahan dalam pembahasan di sesi pertemuan penting secara tatap muka ataupun daring. Adapun untuk informasi dan pengiriman proposal lokakarya melalui https://seaigf.id/call-for-proposals.
Terdapat tiga sub-tema yang diusung oleh SEA-IGF 2021 yaitu Infrastruktur TIK dan Keamanan Siber, Hak dan Masyarakat Digital, serta Orang Muda dan Pengembangan Inovasi (informasi unduh di sini). Proposal dapat dikirimkan dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris, paling lambat dikirimkan pada tanggal 21 Mei 2021. Informasi lebih lanjut tentang SEA-IGF 2021 dapat diakses di laman http://seaigf.id
Beritaneka.com—Shelvy Eightiarini, difabel netra, menjuarai Lomba Menulis Surat untuk Kartini Kategori Terinspiratif Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2021. Lomba ini diadakan oleh Kominfo dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pengumuman pemenang lomba juga diumumkan bertepatan saat Hari Kartini, 21 April 2021.
Pada lomba ini, para peserta harus membuat sebuah surat yang ditujukan kepada Ibu Kartini. Surat tersebut bercerita tentang pengalaman peserta dalam belajar, bermain dan berkarya di era digital. Selain itu juga, peserta juga diharuskan untuk menyampaikan harapan mengenai peran pemerintah membantu peserta untuk mewujudkan harapan yang dicita-citakan.
Baca juga: Kisah Khairul Walad, Mengabdi untuk Para Mustahik Bersama BAZNAS
Shelvy merupakan siswa di SMP Modern Islamic School di Surakarta. Ayah Shelvy telah tiada, ibu Shelvy menjadi orang tua tunggal dengan bekerja di pabrik. Shelvy merupakan salah satu penerima manfaat beasiswa difabel pada program Gapai Scholarship, yang merupakan program kemitraan BAZNAS bersama Yayasan Gapai Indonesia Surakarta untuk para difabel. Mitra lainnya untuk program serupa adalah PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) Solo.
Semoga dengan adanya beasiswa difabel, bentuk kerja sama BAZNAS bersama mitra, dapat menyetarakan hak pendidikan bagi semua anak, bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama.
Beritaneka.com—Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) meluncurkan buku digital “Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020”. Buku itu berisi data dan fakta kondisi ekosistem industri game Indonesia terkini, tantangan dan peran pemerintah dalam mengakselerasi perkembangan industri game di tanah air.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan buku ini merupakan hasil penelitian mendalam LIPI yang difasilitasi Kementerian kominfo sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Penelitian itu melibatkan 80 responden pengembang dan penerbit industri game dengan skala bisnis yang bervariasi, mulai dari tim kecil yang belum berbadan hukum hingga perusahaan berbadan hukum yang berisi ratusan orang.
“Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memetakan kondisi terkini dari ekosistem industri game di Indonesia, yang dapat membantu mengidentifikasi tantangan dan peluang yang terdapat dalam ekosistem industri game Indonesia saat ini,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika dari Kominfo di Jakarta, Kamis (22/04/2021).
Baca juga:Apresiasi 581 Karya Pelajar Lomba Menulis Surat untuk Kartini, Kominfo Ajak Jaga Ruang Digital
Dirjen Semuel menyatakan pemahaman akan industri game Indonesia yang baik dan mendalam diperlukan untuk menentukan inisiatif dan kebijakan yang tepat sasaran, termasuk dalam mengatasi beragam tantangan pengembangan ekosistem industri game di tanah air.
“Tantangan yang masih harus diselesaikan di antaranya mencakup, penguatan sumber daya manusia, peningkatan mutu pendidikan, hingga masalah pendanaan bagi para pelaku industri game lokal. Laporan ini diharapkan juga dapat dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam merumuskan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran, dan mendorong terciptanya sinergi antara Kementerian dan Lembaga untuk memecahkan permasalahan yang terdapat pada ekosistem industri game,” paparnya.
Peta Dampak Pandemi Covid-19
Ketua Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptekin LIPI, Dudi Hidayat menyatakan hasil penelitian dalam buku itu, bisa menjawab beberapa pertanyaan mengenai bagaimana penerbit dan pengembang video game di Indonesia mengelola sumberdaya manusia, memproduksi, memasarkan dan memperoleh profit.
“Industri Video Game di Indonesia merupakan salah satu subsektor industri kreatif yang sangat potensial. Data yang dihasilkan dalam riset ini memberikan gambaran bahwa para pelaku industri ini dapat berkontribusi lebih serta berkompetisi dengan para pemain global,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Dudi Hidayat hasil penelitian juga memetakan dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan serta adaptasi yang dilakukan.
“Hal ini setidaknya terbukti dari bagaimana besarnya pendapatan para pelaku industri game tanah air yang diperoleh dari pasar global serta kondisi bisnisnya yang cenderung tidak terpengaruh oleh guncangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19,” tuturnya.
Ada pula rekomendasi langkah pemerintah dalam melakukan intervensi terhadap pengembangan industri game di Indonesia. “Dengan adanya Peta Ekosistem Industri Game Indonesia, Pemerintah diharapkan dapat memberikan beragam kebijakan yang tepat dan berbasis bukti sehingga dapat mendukung para aktor lokal di tanah air untuk terus tumbuh dan berkembang,” jelas Dudi Hidayat.
Baca juga:Perempuan Punya Peran Besar, Menkominfo: Pemerintah Percepat Kesetaraan di Sektor Digital
Ketua Umum AGI, Cipto Adiguno menyatakan saat ini industri game Indonesia masih dalam masa awal pertumbuhan. “ Terlepas dari nilai ekonominya yang sangat besar, masih dalam masa awal pertumbuhan. Sejumlah permasalahan perlu diselesaikan baik dari aspek peningkatan ekonomi, edukasi talenta, persiapan regulasi, dan lain-lain. Data-data dari riset ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dan AGI menyusun strategi yang efektif untuk memajukan industri game Indonesia, dan menjadi tolak ukur kesuksesan program-program yang dijalankan di masa depan,” lanjutnya.
Buku “Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020” ini sudah terdaftar dengan nomor ISBN 978-623-96663-0-9. Versi digital dari buku ini sudah tersedia dan bisa diakses secara gratis oleh publik dengan mengunjungi tautan s.id/petagame2020. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut seputar penelitian dan buku ini bisa menghubungi contact@agi.or.id.
Beritaneka.com—Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong wanita Indonesia untuk mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital. Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba menyatakan saat ini semangat Kartini dpat diterapkan untuk mengembangkan inovasi melalui teknologi digital.
“Kita banyak mendengar dan melihat bagaimana wanita sangat berperan dalam menjaga ketahanan keluarga terutama di masa pandemi Covid-19 ini dengan bantuan teknologi digital. Jika dahulu Kartini berliterasi melalui surat, maka di era digital ini para Kartini modern dapat mengembangkan dunianya melalui teknologi digital,” tuturnya dalam Webinar Peran Wanita dalam Era Transformasi Digital yang digelar khusus memperingati Hari Kartini, di Ruang Anantakupa Kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (20/04/2021).
Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, semangat juang dan pemikiran Ibu Raden Ajeng Kartini sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam menyuarakan hak wanita untuk mengembangkan potensi diri dan menekuni kemahiran profesional.
“Semangat itu terus bergelora pada setiap generasi. Bentuk implementasinya pun terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Kali ini menerjemahkan semangat tersebut ke dalam kondisi masa kini, dimana wanita harus mampu mengambil peran di segala bidang dan ilmu pengetahuan, serta mampu berdaptasi dan memberikan inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital,” tegasnya.
Selama masa pandemi, Sekjen Mira menyatakan banyak kiprah wanita dalam keluarga atau dunia profesional yang kian menunjukkan banyak wanita tanggung di Indonesia. Melalui teknologi digital, banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para wanita untuk berkembang.
“Kita banyak mendengar dan melihat bagaimana wanita sangat berperan dalam menjaga ketahanan keluarga terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Sudah menjadi pengetahuan bersama bagaimana para Ibu harus mengerjakan banyak hal atau multi-tasking menjadi guru dan mendampingi anak yang masih harus belajar dari rumah (school from home) sambil tetap melakukan video conference dan menyelesaikan pekerjaan kantor sesuai tenggat waktu, atau bagaimana para wanita dengan kreativitasnya mencoba bisnis secara online. Itulah wanita Indonesia, wanita yang tangguh,” tuturnya.
Sekjen Mira menyatakan saat ini keterlibatan wanita sudah banyak terlihat dan dirasakan di semua bidang dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan hukum politik, sosial, budaya. “Dan bahkan dalam bidang teknologi termasuk teknologi digital yang mungkin selama ini dipersepsikan atau di-stereotype-kan sebagai dunia laki-laki,” ujarnya.
Mengutip data kajian World Economic Forum pada tahun 2021 yang menunjukkan wanita hanya mengisi 14% dari total pekerja di sektor komputasi awan (cloud computing) dan 32% di sektor data dan kecerdasan artifisial. Sekjen Kementerian Kominfo mengakui ketimpangan gender memang rentan terjadi di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan teknologi digital mutakhir. Namun, hal itu menurutnya sedikit terkikis, terutama di Kementerian Kominfo.
“Kehadiran wanita sebagai Pimpinan Tinggi baik Madya maupun Pratama Kementerian Kominfo saat ini mencapai sekitar 19%. Saya berkeyakinan bahwa angka ini akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya tokoh wanita di bidang teknologi digital yang menginspirasi, seperti para Ibu yang hadir hari ini,” tandasnya.
Sekjen Mira berharap webminar dapat menjawab apa yang menjadi tantangan di era transformasi digital dan bagaimana mengatasinya, serta peluang dan peran bagi wanita di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital.
“Memahami kondisi ini, Kementerian Kominfo hadir dengan berbagai program untuk meningkatkan literasi dan keahlian digital sebagaimana nanti akan diuraikan oleh para Ibu Direktur, Kepala Pusat, dan Sekretaris Badan Kementerian Kominfo. Sengaja kami hadirkan narasumber dari wanita-wanita hebat di bidang komunikasi dan informatika, serta “kartini-kartini inspiratif” di lingkungan Kementerian Kominfo,” jelasnya.
Sekjen Kementerian Kominfo mengapresiasi kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi, interaksi, diskusi dan koordinasi antarwanita di seluruh Indonesia. “Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi, interaksi, diskusi dan koordinasi, sehingga memberikan kontribusi positif bagi seluruh peserta webinar, khususnya para wanita di seluruh Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini, terima kasih juga saya haturkan atas kehadiran dan partisipasi dari semua pihak terkait. Akhir kata, selamat mengikuti webinar dan Selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia,” ungkapnya.
Hadir dalam acara Ita Yuliati, Komisaris Utama PT. Alita Praya Mitra; Deputi IVP Customer Experience and BUMN Digitalization PT. Telkom, Sri Safitri; Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih;, Presiden Direktur PT. XL Axiata, Dian Siswarini; Chief Policy and Government Relations Gojek, Sinto Nugroho; wanita-wanita hebat penerus Kartini di bidang Komunikasi dan Informatika; serta kartini-kartini inspiratif di lingkungan Kementerian Kominfo.
Rangkaian Peringatan Hari Kartini Tahun 2021 selain dimeriahkan dengan webminar, juga Talk Show Kartini Kementerian Kominfo yang berlangsung hari ini. Besok, Rabu (21/04/2021) juga berlangsung Sesi Panel dan Pelatihan Women in Digital Entrepreneurship hasil kolaborasi Kementerian Kominfo dengan Digital Talent Scholarship, IEEE, dan Google Indonesia.
Acara yang berlangsung virtual dan terjadwal dalam Girls in ICT Day 2021 World Wide Events itu akan dihadiri Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menparekraf Sandiaga Uno serta Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Selain itu juga berlangsung Peringatan Hari Kartini Dharma Wanita Kementerian Kominfo serta Penganugerahan Lomba Menulis Surat untuk Ibu Kita Kartini. (zs)