Beritaneka.com, Jakarta—Pemerintah memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di tengah transaksi ekonomi digital masyarakat. Kebijakan ini mendorong pemakaian QRIS makin populer. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan jumlah pemakai QRIS di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 30 juta pengguna.
Mayoritas penggunanya masih berada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, Pemerintah akan memperluas pemanfaatannya ke luar Jawa, terutama wilayah Timur. “Ke depannya pengembangan pembayaran digital gencar dilakukan di Indonesia bagian timur,” kata Jerry dalam keterangannya, dikutip hari ini.
Kemendag menargetkan digitalisasi di 1.000 pasar rakyat. Transaksi di beberapa pasar daerah kini tidak lagi menggunakan uang tunai, melainkan memakai QRIS. Hal ini juga berlaku di marketplace yang
mempertemukan pembeli tanpa harus bertemu secara fisik.
“Kemendag terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mendorong digitalisasi di pasar-pasar. Tentunya ini merupakan upaya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan inklusif,” kata Jerry.