Beritaneka.com, Jakarta—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka penerima suap dalam kasus pengadaan barang dan jasa di lingkungan Basarnas tahun anggaran 2021-2023. Henri diduga menerima suap Rp88,3 miliar.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, perkara ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 11 orang di Jakarta dan Bekasi pada Selasa (25/7/2023). Setelah dilakukan penyidikan, KPK menetapkan lima orang tersangka. Salah satunya adalah Henri yang merupakan perwira tinggi bintang tiga TNI Angkatan Udara.
Adapun penetapan tersangka ini dilakukan setelah KPK melakukan pemeriksaan dan gelar perkara bersama Pusat Polisi Militer (POM) TNI. “KPK kemudian menemukan kecukupan alat bukti mengenai adanya dugaan perbuatan pidana lain dan ditindaklanjuti ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan mengumumkan tersangka,” kata Alex dalam Konferensi Pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
KPK menyatakan akan berkoordinasi dengan Puspom Mabes TNI dalam penanganan kasus tersebut. “Sebagaimana pasal 42 UU KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi yang dilakukan bersama-sama oleh orang yang tunduk pada Peradilan Militer dan peradilan umum juncto Pasal 89 KUHP,” kata Alex.
“Terhadap dua orang tersangka, yaitu HA dan ABC, yang diduga sebagai penerima suap, maka penegakan hukumnya diserahkan kepada Puspom Mabes TNI untuk proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Alex mengatakan proses penyidikan kasus tersebut nantinya akan dilanjutkan melalui tim gabungan dari Puspom TNI dan KPK. “Untuk proses hukum lebih lanjut yang akan diselesaikan oleh tim gabungan KPK dan tim penyidik Puspom TNI,” kata Alex.
Selain Henri, KPK juga menetapkan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas Letnan Kolonel (Adm) Afri Budi Cahyanto sebagai tersangka. KPK juga menetapkan tiga orang dari pihak swasta atau sipil sebagai tersangka. Mereka adalah MG Komisaris Utama PT MGCS; MR Direktur Utama PT IGK; dan RA Direktur Utama PT KAU. Total ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Dua orang dari anggota TNI dan tiga orang dari pihak swasta.
Beritaneka.com, Jakarta—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan pejabat Basarnas dan tujuh orang lainnya dari hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) di daerah Jakarta dan Bekasi, pada Selasa (25/7/2023).
Ketua KPK, Firli Bahuri menyebut OTT terhadap pejabat Basarnas berkaitan dengan dugaan suap proyek pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan. Oknum pejabat Basarnas itu diduga menerima suap dari pihak swasta terkait pengadaan alat tersebut.
“Tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang jasa di Basarnas berupa alat pendeteksian korban reruntuhan,” kata Firli kepada awak media Rabu (26/7/2023).
Berdasarkan hasil temuan awal, pejabat Basarnas tersebut menerima fee sebesar 10 persen dari pengadaan alat pendeteksian korban reruntuhan. Saat ini, KPK masih memeriksa pejabat Basarnas dan tujuh pihak lainnya yang terjaring OTT tersebut.
“Besaran fee sebesar 10 persen dari nilai proyek. Untuk yang ditangkap 8 orang. Alat bukti yang disita berupa uang tunai, untuk jumlah nominalnya nanti disampaikan saat konferensi pers,” katanya.
KPK turut mengamankan uang tunai senilai miliaran rupiah dalam OTT tersebut. KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum pejabat Basarnas maupun para pihak yang diamankan dalam OTT tersebut. KPK akan menyampaikan perkembangan dari OTT Pejabat Basarnas tersebut.
Beritaneka.com, Jakarta—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa potensi bencana di dunia meningkat lima kali lipat dalam lima puluh tahun terakhir.
“Menurut data yang saya miliki, potensi bencana di dunia ini cenderung semakin tinggi, frekuensinya lima kali lipat naik selama lima puluh tahun terakhir, lima kali lipat. Hati-hati,” kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Tahun 2023 di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga:
Frekuensi bencana di Indonesia, tambahnya, juga mengalami peningkatan yang drastis sebesar 81 persen dalam 12 tahun terakhir.
“Hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis, yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 1.945, kemudian 2022 kemarin 3.542. Kenaikannya, sekali lagi, dalam 12 tahun ini 81 persen,” ujar Presiden.
Ia melanjutkan, Indonesia pernah mengalami kecelakaan besar, di antaranya Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu di 2021, kemudian Lion Air JT-610 di perairan Karawang di 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018.
Kepala Negara memuji kecepatan respons Basarnas dalam menangani bencana-bencana besar yang terjadi di Tanah Air.
“Pengalaman-pengalaman yang ada, dari saat ada Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT-610 di perairan Karawang di 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018. Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat,” kata Presiden.
Menurutnya, Basarnas memiliki peran penting karena harapan korban dan keluarga korban bencana bertumpu kepada tim SAR.
“Kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Presiden menekankan penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan ini sangat penting. Beberapa teknologi yang menurutnya dibutuhkan, antara lain drone rescue, snake robot, robot diver, hingga jet suit untuk operasi di ketinggian.
“Hal-hal seperti ini yang Basarnas harus segera memiliki, saya enggak tahu anggarannya ada atau enggak ada. Kalau enggak ada, tentunya segera diajukan. Nanti Pak Menko PMK tolong dicatat, Pak Sekretaris Kabinet, Pak Seskab nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan,” ujarnya.
Namun demikian, imbuhnya, selain penggunaan teknologi, hal yang sangat penting dalam proses pertolongan dan pencarian adalah keterlibatan masyarakat terutama di daerah rawan bencana.
Ia pun mendorong Basarnas untuk melibatkan masyarakat melalui edukasi tentang pertolongan awal yang bisa dilakukan saat terjadi bencana.
“Mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal. Ini penting sekali. Mulai dilakukan mengintervensi, mengedukasi masyarakat agar ngerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kejadian awal,” tandasnya.
Pada kesempatan ini pula, Presiden menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-51 kepada keluarga besar Basarnas.
“Terima kasih atas dedikasinya dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan,” ujarnya.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) harus senantiasa siap, cepat tanggap, dan militan dalam menghadapi situasi kedaruratan bencana yang terjadi di Indonesia.
“Kita tahu, negara kita memiliki risiko tinggi bencana, dan risiko kedaruratan, kecelakaan, bencana alam, dan kondisi lain yang membahayakan manusia,” kata Presiden Jokowi dalam acara Rakernas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan secara virtual, kami kutip dari YouTube Setpres, Senin (21/2/2022).
Presiden Jokowi menyebutkan, di setiap bencana atau kedaruratan, setiap orang harus dipriorotaskan keselamatannya. “Di manapun, dalam situasi apapun, setiap jiwa harus diselamatkan dari risiko bencana dan kedaruratan lainnya. Basarnas harus segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan,” katanya.
Baca Juga:
- Hujan Deras Puncak Bogor, Bendung Katulampa Siaga 3
- Waspada Banjir, 11 Lokasi di Kota Bekasi Terendam, Ketinggian 3 Meter
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara mengapresiasi kinerja Basarnas dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah dan kondisi kedaruratan lainnya. Jokowi juga menyampaikan selamat atas Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Basarnas.
“Atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-50, ulang tahun emas, sekaligus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Basarnas yang selalu sigap membantu masyarakat di berbagai medan bencana,” kata Presiden Jokowi.